Menuju konten utama

Cuaca Panas di RI Bawa Berkah, Penjualan - Service AC Meningkat

Penjual AC di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Erni mengakui dalam sehari bisa menjual hingga 15 unit.

Cuaca Panas di RI Bawa Berkah, Penjualan - Service AC Meningkat
Pekerja membersihkan dan memasang AC di gedung kantor saat hari yang panas di Beograd, Serbia, Selasa, 24 April 2018. Musim panas tahun ini di Serbia mencapai 30 derajat Celcius (86F). AP Photo / Darko Vojinovic

tirto.id - Cuaca panas beberapa pekan terakhir membawa berkah bagi toko elektronik di Jakarta. Penjual Air Conditioner (AC) di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Erni (40) mengakui dalam sehari dagangannya laku hingga 15 unit. Tidak hanya itu, omzetnya pun meningkat hingga 25 persen.

"Omzet kita naik ya sampai 25% untuk saat ini. Dan sehari kalau AC terjual itu bisa sampai 10 hingga 15 unit. Untuk AC nya sendiri kebanyakan yang di beli model standar, kalau yang inverter itu kurang laku,” katanya saat berbincang dengan Tirto, Kamis (25/5/2023).

Tidak hanya menjual, jasa service AC juga mendulang cuan. Gito (45) mengakui dalam sehari bisa memperbaiki 6 penyejuk udara.

“Ini Jakarta kan lagi panas-panas nya ya, saya sehari dipanggil sampai sekarang bisa 6 kali. Biasanya kalau dulu belum sepanas ini Jakarta, paling saya dipanggil untuk servis 2 sampai 3 kali saja,” kata Gito.

Di tengah panasnya cuaca saat ini, Gito mengakui mengisi freon ke AC pelanggan dan juga penggantian mesin AC yang baru. Gito pun mematok harga untuk standar pencucian dan pengisian freon ke AC pelanggan sekitar Rp400.000 hingga Rp500.000.

Kemudian, untuk pemasangan mesin AC yang baru ia kenakan ke pelanggan di harga Rp1.500.000 per AC.Sementara itu, dia mengklaim omzet pun meningkat mencapai 65 persen dalam sebulan ini.

“Kalau omzet jasa servis saya naik bulan ini di 50 sampai 60% lah kira-kira yang saya hitung dalam sebulan ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti fenomena El Nino yang diprediksi berangsur-angsur akan mulai pada pertengahan tahun 2023 ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Kelas IV D.I Yogyakarta, Reni Kraningtyas.

“El Nino akan mulai kita rasakan pada pertengahan tahun sekitar bulan Juni/Juli 2023. Efek atau dampak yang kita rasakan adalah musim kemarau yang lebih kering daripada biasanya, berkurangnya debit air sungai atau waduk, serta kekurangan air bersih,” ujar Reni dihubungi reporter Tirto, Kamis (27/4/2023).

Reni mengimbau agar para pemangku kepentingan dan masyarakat bersiap menghadapi fenomena El Nino ini. “Seyogyanya sedini mungkin mengantisipasi dampak dari El Nino yang akan terjadi di Indonesia. Dan petani diimbau menyesuaikan pola tanam pada musim kemarau yang cenderung kering ini,” kata Reni.

Baca juga artikel terkait EL NINO 2023 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin