Menuju konten utama

CSIS Sebut Ada Perpindahan Suara dari Partai Agama ke Nasionalis

Menurut Arya survei ini menunjukan adanya migrasi suara partai berbasis agama kepada partai berbasis nasionalis. Hal tersebut terlihat loyalitas pemilih partai nasionalis lebih tinggi dibandingkan partai berbasis agama.

CSIS Sebut Ada Perpindahan Suara dari Partai Agama ke Nasionalis
Arya Fernandes presentasi saat diskusi menjelang pemilu 17 April 2019 di Hotel Fairmont, Kamis (28/3/2019). tirto.id/RiyanSetiawan

tirto.id -

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) telah merilis hasil surveinya terkait elektabilitas partai politik. Survei tersebut dilakukan pada tanggal 15 sampai 22 Maret 2019.

Peneliti departemen politik dan perubahan sosial dari lembaga CSIS, Arya Fernandes, mengatakan berdasarkan survei lembaganya menunjukkan tingkat partai yang masuk tiga besar yaitu Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP), Gerindra, dan Golkar.

"Survei CSIS juga menunjukkan tingkat elektabilitas partai politik. Diprediksikan tiga partai papan atas akan diisi oleh PDIP 25,9 persen, Gerindra 13,3 persen, dan Golkar 9,4 persen," ujarnya saat memaparkan hasil survei, di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).

Sedangkan empat partai lain yang diprediksi masuk di parlemen threshold dengan elektabilitas di atas empat persen, yakni PKB 7 persen, Demokrat 5,5 persen, PKS 4,6 persen, dan NasDem 4,3 persen.

Sementara tiga partai dengan elektabilitas di rentang satu sampai tiga persen, yakni PPP 3 persen, PAN 2,5 persen, dan Perindo 1,1 persen.

Enam partai sisanya, bahkan memiliki elektabilitas nol koma, yaitu Hanura 0,8 persen, PSI 0,5 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, Garuda 0,1 persen dan Berkarya 0,1 persen.

"Sedangkan yang belum menentukan pilihannya 3,2 persen dan rahasia 18,2 persen," terangnya.

Menurutnya, survei tersebut menunjukan adanya migrasi suara partai berbasis agama kepada partai berbasis nasionalis.

Hal tersebut terlihat loyalitas pemilih partai nasionalis lebih tinggi dibandingkan partai berbasis agama.

"Peralihan dukungan ini terjadi karena adanya keserentakan pilpres dan pileg, sehingga suara pemilih partai agama tersedot ke partai yang diasosiasikan kepada capres tertentu," pungkasnya.

Kemudian Arya juga menuturkan, perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai, terutama di partai menengah dan kecil, diperkirakan masih mungkin terjadi.

Hal tersebut dipengaruhi karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat survei dilakukan.

"Kampanye dan mobilitas caleg juga diperkirakan akan membuat konstelasi berubah. Terutama di partai menengah dan kecil," kata Arya.

CSIS kembali mengadakan survei nasional pada 15 sampai 22 Maret 2019. Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan sampel sebanyak 1.960 responden dan margin of error sebesar +/2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari