tirto.id - Kota Wuhan, tempat virus corona jenis baru (COVID-19) berasal dan telah menyebabkan pandemi hampir di seluruh dunia kini menjadi incaran para wisatawan yang akan berkunjung ke Cina.
Demikian disampaikan sebuah studi Akademi Pariwisata Cina di Beijing seperti dilansir dari Antara, Kamis (20/5/2020) yang mengutip Forbes.
Studi yang dipimpin oleh Direktur Penelitian Dr Song Rui ini melakukan jajak pendapat terhadap 15.000 orang yang ditambah data dari 20 juta postingan di media sosial.
Hasil penelitian itu menyebutkan, para wisatawan ingin kerkunjung ke Wuhan dengan tujuan untuk membantu pemulihan perekonomian di daerah tersebut.
Studi ini juga menyatakan, kota luas di tepi Sungai Yangtze itu mendadak melesat ke posisi nomor satu sebagai kota yang harus dikunjungi di negara itu, naik dari posisi kedelapan pada tahun lalu.
Sebelumnya, pemerintah Cina melarang warganya pergi ke Wuhan selama berbulan-bulan. Tetapi saat ini Wuhan perlahan bangkit kembali setelah lockdown 11 minggu yang berakhir pada 8 April 2020.
Dalam studi disebutkan, kaum muda yang berpenghasilan rendah berminat berkunjung ke Wuhan karena banyaknya hotel murah dan penawaran perjalanan yang terjangkau.
Kelompok anak muda ini berencana untuk melakukan perjalanan rata-rata 4 pada akhir tahun, saat situasi ekonomi menguntungkan.
Buntut virus pada kebiasaan bepergian Cina akan menguntungkan Wuhan juga.
Menurut Song Rui, banyak orang yang mengatakan bahwa mereka akan lebih bahagia selama berbulan-bulan mendatang untuk tetap dengan atraksi domestik dan perjalanan jarak pendek.
Wuhan juga disebut sebagai satu di antara tempat-tempat yang dianggap orang Cina jauh lebih aman daripada tujuan di luar negeri.
Setelah wabah baru sebanyak setengah lusin infeksi baru pekan lalu, kota Wuhan telah meluncurkan kampanye ambisius untuk menguji 11 juta penduduknya.
Atraksi Wuhan
Sekitar 800 km sebelah barat Shanghai, pada pertemuan sungai Yangtze dan Han, kota pusat bisnis, budaya, dan keuangan Cina Tengah berkembang pada tahun 1949 dari penggabungan tiga kota kuno: Wuchang, Hankou, dan Hanyang.
Hari ini menurut AP, "Wuhan mendapatkan kembali statusnya sebagai dinamo ekonomi" - sebuah pusat teknologi dan industri otomotif yang mulai berkembang, di mana (kata pemerintah setempat) sekitar 300 dari 500 perusahaan terbesar dunia, dari Microsoft hingga Honda Motor, telah didirikan.
Untuk saat ini, larangan perjalanan ke Cina yang sedang berlangsung membuat kunjungan dari luar negeri menjadi mustahil.
Di sisi lain, orang-orang asal Wuhan sendiri telah meninggalkan kota mereka secara acak sejak karantina berakhir.
Sekarang, saat lockdown mulai mengendur di seluruh negeri, Delta adalah salah satu maskapai yang berpikir untuk melanjutkan penerbangan ke Cina pada Juni, berharap untuk mengakhiri pembatasan perjalanan.
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH
