Menuju konten utama

Corona Mereda, Luhut Mau TKA Cina Segera Masuk Lagi ke Indonesia

Luhut Binsar Panjaitan ingin tenaga kerja asing (TKA) asal Cina untuk bisa segera kembali ke Indonesia.

Corona Mereda, Luhut Mau TKA Cina Segera Masuk Lagi ke Indonesia
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ingin tenaga kerja asing (TKA) asal Cina untuk bisa segera kembali ke Indonesia.

Luhut bilang terhambatnya arus balik TKA Cina di Indonesia yang pulang saat imlek memberi dampak negatif ke perekonomian.

“Karena itu sedang kita excercise sekarang ini, apakah nanti pegawai pegawai Tiongkok yang manajer level yang bisa datang, masih dibolehkan datang ke Indonesia setelah mereka dikarantina dua minggu di Tiongkok,” ucap Luhut di Ritz Carlton, Kamis (20/3/2020).

Menurut Luhut, selama TKA asal Cina sudah melalui masa karantina 2 minggu, seharusnya mereka diperbolehkan kembali ke Indonesia.

Luhut berdalih tidak ada larangan WHO bagi orang dari Cina yang ingin datang ke Indonesia kecuali Wuhan provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah itu. Lagipula, sebut Luhut, langkah ini sudah diambil juga oleh Malaysia.

“Wuhan memang dilarang tapi selain dari itu tidak. Seperti yang di Malaysia itu juga berlakukan seperti hal semacam ini,” ucap Luhut.

Luhut bilang ada sejumlah proyek di Indonesia yang saat ini bergantung pada tenaga kerja asing asal Cina seperti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga aktivitas produksi di Morowali, Sulawesi Tengah.

Hal ini juga mencangkup proyek PT Vale Indonesia yang seharusnya sudah bisa jalan beberapa bulan ini tetapi terpaksa tertunda.

“Sekarang kami dan presiden sedang mengamati dengan cermat kapan kira-kira kita mulai bisa bawa staf yang sudah kerja di sini seperti kereta api cepat,” ucap Luhut.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana