Menuju konten utama

CORE Minta Debat Kedua Soal Infrastruktur Tak Hanya Diisi Jargon

Jika memang infrastruktur yang dibangun terbukti belum memberi dampak ekonomi, Akhmad menyarankan Jokowi tidak perlu defensif.

CORE Minta Debat Kedua Soal Infrastruktur Tak Hanya Diisi Jargon
Sesi pertama debat pilpres 2019 di hotel bidakara. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id -

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Akhmad Akbar Susamto meminta kedua calon presiden tak hanya mengumbar jargon dalam debat pada Minggu (17/2/2019) nanti. Ia menilai banyak kekurangan infrastruktur yang dapat dielaborasi oleh Prabowo Subianto selaku calon presiden nomor urut 02.

"Petahana dan penantang hanya (bicarakan) jargon. Yang satu bilang infrastruktur penting dan satu lagi hanya bilang infrastruktur gagal. Kalau mau nyari banyak kok kekurangannya daripada muter-muter," ucap Akhmad kepada wartawan usai konferensi pers bertajuk Jelang Debat Capres II: Menakar Isu Pangan, Energi dan Infrastruktur di Hongkong Cafe pada Jumat (15/2/2019).

Akhmad mengatakan paling tidak Prabowo selaku penantang dapat mengumpulkan sejumlah data yang menunjukkan mana pembangunan yang tidak jelas peruntukkannya. Seperti misalnya, pembangunan LRT Palembang yang usai Asian Games justru tidak banyak dimanfaatkan oleh publik.

"Kita harus cek apakah infrastruktur itu direncanakan dengan baik atau tidak. Kalau dikatakan itu butuh apakah pembangunannya sudah memenuhi kriteria yang layak," ucap Akhmad.

Menurutnya bahasan mengenai infrastruktur nanti akan lebih berbobot jika Prabowo mampu menunjukkan contoh-contoh serupa pada infrastruktur lainnya. Hal ini lebih baik dibanding langsung mengkritiknya dari sisi utang yang menjadi dasar pembiayaannya.

Sebab menurutnya kedua hal itu tidak bisa dicampur aduk.

"Jangan hanya ambil potongan kecil dan dikaitkan dengan hal lain seperti utang. Padahal itu gak ada hubungannya," ucap Akhmad.

Hal yang sama menurut Akhmad juga berlaku bagi petahana. Menurut Akhmad saat menghadapi serangan, Jokowi seharusnya dapat menunjukkan mana saja infrastruktur yang memang berhasil memberikan manfaat bagi masyarakat.

Akhmad menilai pemaparan ini lebih baik ketimbang hanya menyuguhkan jumlah infrastruktur yang berhasil sebagai pencapaian yang dapat dilihat sekilas saja. Jika memang infrastruktur yang dibangun terbukti belum memberi dampak ekonomi, Akhmad menyarankan Jokowi tidak perlu defensif.

"Sebagai petahana ya dia bisa akui (kelemahan) tapi dia juga bisa tunjukkan masih banyak infrastruktur lain yang memang berhasil memberi manfaat," ucap Akhmad.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Politik
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari