Menuju konten utama

CORE: Ketimpangan Ekonomi Tak Banyak Berubah Sejak Krisis 1998

Faisal mengatakan, seharusnya dalam waktu 20 tahun porsi ekonomi bisa bergeser ke pulau-pulau lainnya.

CORE: Ketimpangan Ekonomi Tak Banyak Berubah Sejak Krisis 1998
Potret kemiskinan di Jakarta. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Center of Reform On Economics (CORE) menilai, ketimpangan ekonomi di Indonesia belum banyak mengalami perbaikan selama 20 tahun terakhir ini atau sejak krisis di tahun 1998. Pasalnya, 59 persen perekonomian di Indonesia masih didominasi oleh Pulau Jawa.

Hal itu disampaikan sebagai respons debat calon presiden ke-5 yang akan membahas ekonomi makro, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi pada Sabtu, 13 April 2019.

Direktur Eksekutif CORE, Mohammad Faisal mengatakan, seharusnya dalam waktu 20 tahun porsi ekonomi bisa bergeser ke pulau-pulau lainnya.

"Ketimpangan ekonomi antar wilayah masih sangat lebar. Sejak krisis ekonomi 1998 dibandingkan 2018, porsi Jawa terhadap keseluruhan ekonomi kita tetap sama masih 59 persen," ucap Faisal dalam konferensi pers bertajuk “Jelang Debat Capres ke-5” di Hongkong Cafe pada Selasa (9/4).

"Tidak ada shifting. Seharusnya (porsi ekonomi) Jawa mengecil dan pulau-pulau lain lebih besar," tambah Faisal.

Faisal mengatakan salah satu faktor yang menghambat pemerataan ekonomi ini karena pemerintah belum serius menggenjot industri manufaktur di luar Jawa.

Meskipun sudah melalui tahapan perencanaan Bappenas, Faisal melihat pemerintah masih kesulitan menggeser konsentrasi industri manufaktur yang sebagian besar masih didominasi Pulau Jawa.

"Distribusinya juga sama. Industri manufaktur sangat terkonsentrasi di Jawa. Sangat sulit menggeser ke luar Jawa seringkali masalahnya infrastruktur dan SDM," ucap Faisal.

Sementara itu, Direktur Riset CORE, Piter Abdullah mengatakan, salah satu yang membuat ekonomi di pulau lain sulit berkembang adalah perputaran uang yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Selain itu, penduduknya juga tak banyak memiliki modal.

"Tapi yang paling terpusat juga adalah perputaran uang. Itu 80 persen uang di Jawa. 70 persen di Jakarta," ucap Piter.

Meskipun pemerintah telah mengerahkan transfer dana ke daerah, Piter mengatakan indikasi ini membuktikan bahwa sebagian besar uang itu masih kembali ke Jawa.

"Bagaimana ktia membayangkan kalau transfer dana daerah kita besar. Tapi balik lagi ke Jawa," ucap Piter.

Baca juga artikel terkait KETIMPANGAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto