Menuju konten utama
Pendidikan Kewarganegaraan

Contoh Pelaksanaan Nilai Praksis Sila ke-3 Pancasila & Pengamalan

Apa saja contoh pelaksanaan nilai praksis sila ke-3 Pancasila? Bagaimana cara pengamalannya?

Contoh Pelaksanaan Nilai Praksis Sila ke-3 Pancasila & Pengamalan
Relawan menyiapkan makanan yang akan dibagikan gratis di Dapur Umum Gotong Royong Kota Denpasar, Bali, Minggu (1/8/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

tirto.id - Contoh pelaksanaan nilai praksis sila ke-3 Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sila "Persatuan Indonesia" merupakan inti dari budaya Timur Indonesia. Budaya kolektif yang disebutkan oleh Sukarno dalam rapat perumusan Pancasila. Pengamalan sila ke-3 terwujud dalam banyak bentuk pada keseharian masyarakat Indonesia.

Nilai "Persatuan Indonesia" merupakan prinsip bahwa Indonesia harus bersatu, memiliki semangat rela berkorban, cinta tanah air, serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan sendiri. Budaya kolektif juga harus dijunjung tinggi, sebagai pembeda dari budaya barat yang bercirikan individualisme.

Sila "Persatuan Indonesia" adalah substansi dari Pancasila. Hal itu disampaikan Sukarno dalam pidatonya yang bertajuk "Lahirnya Pancasila" pada 1 Juni 1945. Dalam pidato tersebut, Sukarno memeras nilai Pancasila menjadi satu, yakni gotong royong, bersatu untuk saling membantu satu sama lain yang merupakan inti dari persatuan Indonesia.

Persatuan dan kesatuan itu dapat terwujud dengan hadirnya semangat bergaul dan berkomunikasi di kalangan masyarakat kita yang beragam dan bhineka.

Contoh Pelaksanaan dan Pengamalan Nilai Praksis Sila ke-3 Pancasila

Terdapat banyak tindakan dan aktivitas yang dapat dilakukan untuk menerapkan sila ke-3 Pancasila.

Abdurrakhim Abubakar dan Euis Laelasari dalam Pancasila dalam Praktik Berbangsa dan Bernegara (2020) menuliskan sejumlah contoh dan pengamalan sila ke-3 Pancasila yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, di antaranya ikut kerja bakti dan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar tanpa membeda-bedakan status.

2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, misalnya dengan taat membayar pajak tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

4. Berteman dengan banyak orang Indonesia dari berbagai suku, agama, dan daerah. Tidak membeda-bedakan teman walaupun berbeda pandangan atau keyakinan dengan kita.

5. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

6. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

7. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

8. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

9. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga artikel terkait NILAI PRAKSIS PANCASILA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Iswara N Raditya