Menuju konten utama

Contoh Pantun Hari Guru, Puisi & Kumpulan Ucapan Selamat HGN

Cara sederhana mengucapkan selamat Hari Guru Nasional 2022 adalah dengan berkirim pantun, puisi, hingga quotes. Berikut contohnya.

Contoh Pantun Hari Guru, Puisi & Kumpulan Ucapan Selamat HGN
Logo Hari Guru Nasional 2022. foto/https://www.kemdikbud.go.id/main/files/large/0e3e683f8014d5c

tirto.id - Salah satu cara sederhana mengucapkan selamat Hari Guru Nasional 2022 adalah dengan berkirim pantun, puisi, hingga quotes atau kutipan tentang guru dan pendidikan.

Pantun kerap digunakan untuk menyampaikan isi perasaan indah seperti cinta dan kasih sayang serta nasehat, karena mengandung rima dan irama dengan pilihan diksi menarik.

Pantun yang menjadi tradisi di Indonesia dan Malaysia, kini menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda dunia. Pantun yang berkembang di Indonesia dan Malaysia, kini menjadi masuk dalam daftar representatif Warisan Budaya Takbenda oleh PBB melalui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO).

Selain pantun, kita juga bisa memperingati HGN dengan pembacaan puisi. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata, irama dan rima sebagai media penyampaian untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran penyair, menciptakan ilusi dan imajinasi serta dapat diubah dalam bentuk bahasa yang memiliki kesan yang mendalam.

Berikut beberapa contoh pantun hari guru, puisi, dan kumpulan quotes untuk berbagi ucapan selamat HGN.

Infografik Sejarah Hari Guru Nasional

Infografik Sejarah Hari Guru Nasional. tirto.id/Fuad

Contoh Pantun Hari Guru untuk Memperingati HGN 2022

Kota Jogja Kota Maluku

Mlipir sebentar ke Pekanbaru

Wahai guruku

Selamat merayakan hari guru

Pakai batik berwarna biru

Jangan lupa pakai sepatu bukan sandal

Untuk para bapak ibu guru

Ku ucapkan selamat hari guru nasional

Sarapan pagi pakai nagasari

Jangan lupa tambah segelas susu sapi

Apabila telah tiba saatnya nanti

Semoga bapak dan ibu guru tak lupakan kami

Sudah kita tinggalkan musim kemarau

Sekarang hari-hari adalah hujan

Semoga bapak dan ibu guru

Selalu disayang Tuhan

Mentari bersinar pagi telah tiba

Langit cerah tampak semakin merona

Tentu tak mudah menjadi pahlawan tanpa tanda jasa

Yang harus menjadi teladan sepanjang masa

Seperti air yang mengalir di sungai

Bawa kabar dari hulu hingga hilir

Guru-guru yang kami cintai

Terima kasih telah ajari kami belajar dan berpikir.

Contoh Puisi Hari Guru Nasional

Contoh puisi Hari Guru yang berjudul Napas Wangi Sang Pencerah karya Fadliansyah dalam Renungan Antologi Sayembara Puisi Guru (2015:1).

Napas Wangi Sang Pencerah

Setitik embung yang jatuh di dedaunan

Ketika surya pagi tertawa menyinari bumi

Sebongkal harapan dari sang pencerah

Demi kemajuan anak bangsa

Wahai sang pencerah

Kau datang dari kejauhan

Bepuluh-puluh kilometer langkah kaki kau ayunkan

Demi mencerdaskan anak bangsa

Wahai sang pencerah, kau hanya bisa memandangi kami ketika kami berbuat salah

Dengan bijak, perlahan-lahan suaramu sayup-sayup terdengar ditelinga kami

Mau neasehati kami dengan kata-katamu yang halus dan bijak

Wahai sang pencerah, hidupmu jauh dari kata sejahtera

Rumahmu beralaskan tanah

Atapmu beratapkan langit

Dindingnya berdindingkan bambu

Tapi engkau tak menghiraukan semua itu

Yang kau pikirkan

Bagaimana mencerdaskan anak bangsa

Hidup kami hampa, tanpa ilmu pengetahuan yang kau berikan

Hidup kami tandus, tanpa kata-katamu yang halus dan bijak

Pilihan kami kosong, tanpa ide-idemu yang cemerlang

Kami tak punya pegangan dalam hidup

Kaulah yang memberikan arah tujuan dalam hidup

Kau selalu mengajari kami tentang kebaikan

Dengan kata-katamu yang bijak, engkau mengubah hidup kami

Dari yang bodoh, tidak bisa baca tulis, hingga menjadi orang yang cerdas

Napasmu selalu kau hembuskan ke ubun-ubun kami

Sehingga kami termotivasi dalam belajar

Kami sukses dalam berprestasi, engkau terlupakan

Kami menjadi orang yang kaya raya, engkau terlupakan

Kamis menjadi pemimpin bangsa, engkau terlupakan

Kamis menjadi orang yang terkenal, engkau terlupakan

Wahau sang pencerah, dikala napasmu, napas terakhir

Sang malaikat mau tersenyum merenggut nyawamu

Dunia akan menagisi kepergianmu

Engkau ikhlaskan semua itu

Engka tak pernah berharap balasan

Tentang apa yang telah kau perbuat

Engkau adalah pahlawan, pahlawan tanpa tanda jasa

Napsmu, napas sang pencerah

Yang selalu menerangi renung hati kami, untuk selama-lamanya.

Kumpulan Quotes untuk Ucapan Hari Guru Nasional

1. Guru yang baik membangun pengetahuan, guru yang hebat membangun karakter. Guru terbaik di dunia tidak memberikan jawaban atas pertanyaan Anda. Sebaliknya, mereka memicu dalam diri Anda keinginan untuk menemukan jawabannya sendiri. Selamat Hari Guru!

2. Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat Itu - Ki Hajar Dewantara.

3. Ilmu tak melulu soal angka, tapi bekal dalam hidup. Dengan ilmu kita menuju kemuliaan. Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah - Ki Hajar Dewantara.

4. Jika suatu negara ingin bebas korupsi dan menjadi bangsa yang berpikiran indah, saya merasa ada tiga anggota masyarakat kunci yang dapat membuat perbedaan. Mereka adalah ayah, ibu, dan guru. - Dr APJ Abdul Kalam.

5. Mari kita ingat: Satu buku, satu pena, satu anak, dan satu guru dapat mengubah dunia." – Malala Yousafzai

6. Pendidikan itu tidak hanya di dalam kelas, bukan hanya guru, tetapi juga orangtua, dan bagaimana kita berinteraksi dengan masyarakat - Nadiem Makarim.

7. Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia - Nelson Mandela.

8. Hiduplah seolah-olah Anda akan mati besok. Belajarlah seolah-olah Anda akan hidup selamanya - Mahatma Gandhi.

9. Investasi dalam pengetahuan memberikan bunga yang terbaik - Benjamin Franklin.

10. Hal yang indah tentang pengetahuan adalah tidak ada yang bisa mengambilnya darimu - B. B. King.

Baca juga artikel terkait HARI GURU atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom