Menuju konten utama
Liga Italia

Conte Latih Inter Milan, Buffon: Dia Bukan Seorang Pengkhianat

Gianluigi Buffon merasa kesal dengan cemoohan penggemar Juventus yang menganggap Antonio Conte seorang pengkhianat.

Conte Latih Inter Milan, Buffon: Dia Bukan Seorang Pengkhianat
Kiper Timnas Italia Gianluigi Buffon bersedih saat pertandingan sepak bola kualifikasi FIFA World Cup 2018 antara Italia dan Swedia, senin (13/11/2017) di stadion San Siro di Milan. AFP/Marco BERTORELLO

tirto.id - Mantan penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon, membela Antonio Conte yang mendapat cemoohan para pendukung Bianconeri setelah resmi menjabat pelatih Inter Milan akhir Mei lalu. Menurut peraih Piala Dunia 2006 bersama Italia itu, Conte telah memberikan segalanya bagi Juventus, baik saat menjadi pemain atau pelatih.

"Apa yang benar-benar membuat saya kesal dan terluka adalah melihat beberapa penggemar Juventus menyerukan agar bintang Conte di Hall of Fame dihapus setelah ia bergabung dengan Inter," tutur Buffon kepada surat kabar Correira dello Sport mengutip football-italia.

"Dia memeras setiap tetes keringat terakhir untuk Juve, memberikan semua apa yang dia miliki. Sebagai pemain, ia tidak pernah menahan untuk kebaikan tim. Sebagai Pelatih, ia membawa beban di punggungnya dan menyeret mereka ke sukses dengan kejelasan total dan tidak pernah berhenti untuk menarik napas. Dalam tiga musim penuh, ia tidak pernah sekalipun membiarkan fokusnya tergelincir."

Conte aktif bermain bersama Juventus sejak tahun 1991 hingga 2004. Dia menjadi bagi kejayaan Nyonya Tua kala menjuarai Liga Champions 1995/1996. Selain itu Conte juga memainkan tiga final Liga Champions lainnya (1997, 1998, 2003) bersama Juventus kendati selalu kalah.

Sebagai pelatih, Conte memberikan lima trofi bagi Bianconeri termasuk tiga gelar scudetto beruntun (2012-2014). Melalui kanal Youtube Inter, Conte meminta rasa hormat dan kesopanan tentang keputusannya melatih Inter, tepat setelah diresmikan.

Posisi kursi pelatih Juventus sendiri masih kosong setelah ditinggalkan oleh Massimiliano Allegri akhir musim lalu. Mantan pelatih Napoli, Maurizio Sarri yang menjadi target utama diyakini semakin dekat berlabuh ke Turin.

"Saya memiliki kedekatan dan hormat yang besar untuk Antonio, karena ketika kita bersama, kita segera merasakan kepercayaan diri, keintiman dan rasa saling menghormati. Ia cenderung menjadi pria yang malu-malu, jadi itu tidak biasa," imbuh

"Itu pilihan profesional, bahkan ketika mengejutkan, tidak dapat menodai masa lalu yang intens seperti itu. Dia tidak pernah mengkhianati Juventus, dia bukan tipe yang suka mencium jersey secara terbuka kepada publik hanya untuk kemudian di belakang layar memicu konflik."

Buffon sendiri kemungkinan akan hengkang dari PSG musim ini. Kabarnya, kiper berusia 41 tahun itu akan kembali ke klub mudanya, Parma. Namun sang pemain belum memastikan langkah tersebut.

"Saya telah menerima beberapa proposal yang bagus, tetapi jika saya tidak memiliki dorongan yang saya cari, maka saya mungkin memberi hadiah satu tahun hanya untuk saya, semuanya milik saya. Setahun belajar," tandas Buffon.

Baca juga artikel terkait LIGA ITALIA atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Fitra Firdaus