Menuju konten utama

Cina Membuka Pengadilan Internet Kedua di Beijing

Proses penanganan kasus, mulai dari memasukkan berkas, medasi, mendengar keterangan hingga vonis, dapat diakses secara online.

Cina Membuka Pengadilan Internet Kedua di Beijing
Ilustrasi pengguna laptop. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Pemerintah Cina membuka pengadilan internet kedua di Beijing untuk melindungi transaksi bisnis, informasi pribadi, dan juga hak cipta di dunia maya.

Seperti dikutip dari situs web Xinhua pada Rabu (12/9/2018), Pengadilan Internet Beijing berwenang untuk mengatasi kasus yang berkaitan dengan internet, yang sebelumnya sudah ditangani di pengadilan umum di Beijing.

Kasus-kasus yang biasanya ditangani di pengadilan ini adalah masalah perdagangan onlilne, layanan kontrak, peminjaman, dan masalah hak cipta.

An Fengde, Wakil Direktur Pengadilan Tinggi Beijing, menyatakan angka kasus yang berkaitan dengan internet di Cina meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Selama delapan bulan pertama pada 2018, pengadilan menangani 37.631 kasus, naik 24,4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Menurutnya, pengadilan yang baru ini akan memperkuat perlindungan terhadap aset digital, hak kekayaan intelektual, informasi pribadi dan rahasia bisnis demi membangun dunia digital yang aman dan teratur, demikian seperti diwartakan Antara.

Direktur Pengadilan Internet, Zhang Wen mengatakan pengadilan yang terletak di Zhongguancun Fengtai Science Park, diisi 38 hakim yang rata-rata memiliki pengalaman selama 10 tahun, dan pengadilan ini akan dibuka selama 24 jam melalui platform litigasi digital.

Proses penanganan kasus, mulai dari memasukkan berkas, medasi, mendengar keterangan hingga vonis, dapat diakses secara online. Banding dapat diajukan dan didengar oleh pengadilan menengah atau pengadilan khusus seperti pengadilan kekayaan intelektual.

Pengadilan ini merupakan respons Cina terhadap aktivitas online yang selalu tumbuh. Menurut survei Cina Internet Network Information Center, negara tersebut memiliki 802 juta pengguna internet, 71 persen dari mereka merupakan konsumen belanja online.

Sebelumnya, pengadilan internet pertama telah dibuka di pusat e-commerce Hangzhou pada Agustus 2017 lalu. Tertulis di xinhuanet.com, pada tahun pertama pengadilan tersebut mendapat 12 ribu kasus dan menangani sekitar 10.600, menurut Mahkamah Agung China.

Menurut laman CNet, Cina akan membuka pengadilan internet ketiga pada bulan ini di bagian Tenggara kota Guangzhou.

Baca juga artikel terkait PENGADILAN INTERNET atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra