Menuju konten utama

Cina Bantah Bangun Pangkalan Militer di Laut Cina Selatan

Cina membantah dan menegaskan pembangunan sistem pertahanan nasional di beberapa pulau di Laut Cina Selatan sah dan tidak menyalahi hukum internasional. Bantahan ini menyusul kabar yang beredar bahwa Cina kini tengah membangun pangkalan militer di Laut Cina Selatan. Inisiatif Transparensi Maritim Asia (AMTI) pada Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) mengatakan temuan terbaru itu muncul setelah Beijing mengatakan tidak memiliki niat untuk melakukan militerisasi pulau-pulau di Laut Cina Selatan.

Cina Bantah Bangun Pangkalan Militer di Laut Cina Selatan
Ilustrasi Laut Cina Selatan.foto/shutterstock

tirto.id - Cina membantah dan menegaskan pembangunan sistem pertahanan nasional di beberapa pulau di Laut Cina Selatan sah dan tidak menyalahi hukum internasional. Bantahan ini menyusul kabar yang beredar bahwa Cina kini tengah membangun pangkalan militer di Laut Cina Selatan. Inisiatif Transparensi Maritim Asia (AMTI) pada Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) mengatakan temuan terbaru itu muncul setelah Beijing mengatakan tidak memiliki niat untuk melakukan militerisasi pulau-pulau di Laut Cina Selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang dalam jumpa wartawan di Beijing, Kamis (15/12/2016), membantah tudingan ini. Menurutnya apa yang dilakukan Cina tak menyalahi hukum internasional. Geng Shuang menyatakan Kementerian Luar Negeri Cina tidak dapat memberikan tanggapan rinci terkait apa yang disampaikan lembaga kajian Amerika Serikat tentang pembangunan sistem pertahanan di Laut Cina Selatan oleh Cina.

"Jika pembangunan fasilitas pertahanan nasional Cina di Laut China Selatan dianggap salah dan melanggar hukum internasional, bagaimana dengan pengiriman armada kapal perang oleh negara lain ke wilayah yang sama?" kilah Geng Shuang.

Lembaga kajian (think tank) Amerika Serikat melaporkan pada Rabu (14/12) dengan merujuk pada data terbaru dari citra satelit, Cina tampaknya telah memasang senjata, terutama sistem pertahanan antipesawat dan antirudal di tujuh pulau buatannya di Laut Cina Selatan.

AMTI dan CSIS mengatakan temuan terbaru itu berdasarkan citra satelit pada November lalu. Para analis memperkirakan tindakan Cina tersebut merupakan permulaan dari penempatan pesawat-pesawat tempur di kawasan yang dipersengketakan itu.

"Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa janji Presiden Xi Jinping kepada Presiden Barack Obama tahun lalu untuk tidak menjadikan pulau-pulau itu sebagai ajang militer adalah janji yang prematur," demikian pernyataan AMTI.

Direktur AMTI George Polling mengatakan kepada VOA, Rabu (14/12), bahwa hal tersebut jelas suatu persiapan yang sudah maju untuk mempersenjatai pulau-pulau itu sebagai persiapan sekiranya terjadi konflik.

Kesimpulan bahwa sistem persenjataan baru yang ditempatkan di pulau-pulau karang itu adalah hasil analisis foto-foto satelit yang dilakukan selama berbulan-bulan.

AMTI, seperti dikabarkan Antara dari Reuters, mengatakan Cina telah membangun struktur heksagonal di pulau karang Fiery Cross, Mischief, dan Subi di gugus kepulauan Spratly sejak Juni dan Juli.

Di pulau-pulau itu, Cina juga telah membangun landasan pacu pesawat militer. Bangunan benteng yang lebih kecil telah berdiri di pulau karang Gaven, Hughes, Johnson, dan Cuarteron.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengatakan mestinya tidak perlu ada militerisasi di pulau-pulau buatan itu. "Kami akan terus mengangkat kasus ini dalam tiap kesempatan," katanya.

Baca juga artikel terkait CINA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH