Menuju konten utama

Christine Lagarde: "IMF Adalah Teman Indonesia"

IMF menyatakan akan terus bersama Indonesia.

Christine Lagarde:
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde saat Asean Leaders Gathering di sela-sela rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018). ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

tirto.id - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Christine Lagarde menyanjung Indonesia sebagai teman IMF. Pujian tersebut disampaikan Lagarde setelah Indonesia menyelesaikan tugasnya sebagai tuan rumah untuk Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.

“Kami akan terus berdiri bersama Indonesia, karena IMF adalah teman Indonesia,” kata Lagarde dalam jumpa pers di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Minggu (14/10/2018).

Menurut Lagarde, IMF tidak meragukan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan perhelatan akbar ini. Ia pun memuji Presiden Joko Widodo dan sejumlah mitranya seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo atas kerja keras mereka.

“Terima kasih atas tuntunan Presiden Jokowi. Ini mengingatkan saya pada perencanaan pernikahan, kita mempersiapkannya lama, lalu berjalan lancar, Anda bertemu para kenalan dan kolega Anda, dan Anda pun ingin untuk melakukannya lagi. Itu yang saya rasakan,” ucap Lagarde.

Lagarde kembali menyinggung pidato Jokowi pada Jumat (12/10/2018) lalu yang menekankan pentingnya konsep multilateralisme baru. Selain itu, Lagarde turut mengapresiasi kreativitas Jokowi yang menggunakan serial televisi Game of Thrones sebagai referensinya dalam pidato.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim turut menyebutkan bahwa analogi “winter is coming”, sebagaimana disampaikan Jokowi dalam pidatonya, merupakan era sebelum multilateralisme. Ia mengatakan saat ini seluruh negara harus bekerjasama guna mengantisipasi gejolak perekonomian global serta saling memastikan tidak ada yang tertinggal.

“Tantangan terbesar memang kurangnya rasa solidaritas antar-negara, khususnya terhadap negara-negara yang miskin. Indonesia menginspirasi dalam hal multilateralisme dan solidaritas itu,” ujar Kim.

Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali secara resmi ditutup pada Minggu (14/10/2018). Berdasarkan data terbaru dari panitia penyelenggara nasional, jumlah peserta yang mengikuti rangkaian selama sepekan adalah sebanyak 36.669 orang.

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN IMF-BANK DUNIA atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti