Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Cerita Menteri Inggris Mundur Massal: Paksa Boris Johnson Lengser

Menteri Pendidikan Inggris, Michelle Donelan mundur untuk memaksa Boris Johnson lengser.

Cerita Menteri Inggris Mundur Massal: Paksa Boris Johnson Lengser
Kandidat kepemimpinan partai konservatif Boris Johnson menyampaikan pidatonya selama sesi kepemimpinan Konservatif di ExCel Centre di London, Rabu, 17 Juli 2019. AP / Frank Augstein

tirto.id - Menteri di Inggris ramai-ramai mengundurkan diri sebagai respons terhadap banyaknya skandal yang diduga melibatkan Perdana Menteri Boris Johnson. Pada hari ini, Kamis, 7 Juli 2022, Boris juga dilaporkan setuju lengser dari jabatan itu.

Reuters melaporkan, Menteri jasa Keuangan Inggris, John Glen mengundurkan diri pada hari Rabu sebagai bentuk protese terhadap Boris. Hal itu terjadi beberapa hari sebelum pemerintah akan mengungkap rancangan undang-undang untuk "mengatur ulang" sektor keuangan pasca-Brexit.

Mundurnya John Glen terjadi setelah Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid meninggalkan pemerintah pada Selasa malam.

Pada hari ini, Kamis, 7 Juli, Menteri Pendidikan Inggris, Michelle Donelan juga mengundurkan diri. Hal itu terjadi kurang dari 48 jam setelah dia diangkat. Dia mengatakan, itu adalah salah satu cara untuk memaksa Perdana Menteri Boris Johnson mundur.

"Saya tidak melihat cara Anda dapat melanjutkan jabatan, tetapi tanpa mekanisme formal untuk menghapus Anda, tampaknya satu-satunya cara ini ... mungkin bagi kita yang tetap di Kabinet untuk memaksa tangan Anda," tulis Donelan. dalam surat pengunduran diri.

Boris Johnson

Perdana Menteri Britain Boris Johnson berbicara dalam Konferensi Partai Konservatif di Manchester, Britain, Rabu (6/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/pras/cfo

Boris Johnson Setuju Mundur dari Jabatan

Boris Johnson dilaporkan setuju untuk mengundurkan dari jabatan Perdana Menteri Inggris pada hari ini, Kamis, 7 Juli 2022 setelah beberapa anggota kabinet meninggalkan pemerintahan karena berbagai skandal.

Seperti dikutip DW dari laporan penyiar Inggris ITV, Boris Johnson telah berbicara kepada Ratu Elizabeth sebagai rasa hormat menjelang pengumuman rencana untuk mundur.

Menurut sebuah sumber, setelah para menteri mengundurkan diri, termasuk dua sekretaris negara, Boris Johnson tidak berdaya dan dipaksa tuntuk sehingga akhirnya mengundurkan diri dari jabatan.

"Pengunduran dirinya tidak bisa dihindari," kata Justin Tomlinson, wakil ketua Partai Konservatif, di Twitter. "Sebagai sebuah partai kita harus cepat bersatu dan fokus pada apa yang penting. Ini adalah saat-saat yang serius di banyak bidang."

Boris Johnson adalah pemimpin Partai Konservatif. Artinya, sekarang partai itu harus memilih pemimpin baru, sebuah proses yang bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Banyak yang mengatakan, Boris harus segera pergi dan menyerahkan jabatan itu kepada wakilnya, Dominic Raab.

"Selain mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, PM harus mengundurkan diri dari jabatannya," kata wakil parlemen Konservatif Nick Gibb.

"Setelah kehilangan begitu banyak menteri, dia telah kehilangan kepercayaan dan otoritas yang dibutuhkan untuk melanjutkan."

Baca juga artikel terkait BORIS JOHNSON atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya