Menuju konten utama

Cerita Lengkap Pasukan AS Bunuh Pejabat Senior ISIS di Somalia

Kronologi pasukan AS membunuh pejabat senior ISIS Bilal al-Sudani di Somalia.

Cerita Lengkap Pasukan AS Bunuh Pejabat Senior ISIS di Somalia
Ilustrasi Tentara AS. foto/istockphoto

tirto.id - Pasukan khusus militer Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh sosok pejabat senior kelompok ekstremis ISIS yang memiliki pengaruh besar, yakni Bilal al-Sudani, pada hari Kamis, 26 Januari 2023, di wilayah terpencil Somalia utara.

Peristiwa militer AS bunuh senior ISIS ini tidak dilakukan secara mendadak, melainkan lewat serangkaian strategi setelah mendapatkan restu dari Presiden AS Joe Biden.

Semasa hidupnya, Bilal al-Sudani adalah seorang fasilitator keuangan utama sekaligus pemasok dana untuk organisasi teroris di seluruh penjuru dunia.

Melansir AP News, al-Sudani diidentifikasi membangun sebuah kamp di dalam gua pegunungan Somalia guna merancang penyaluran dana dan menyusun rencana untuk melancarkan aksi yang kerap disebut sebagai gerakan ‘jihadis’.

Dalam operasi pasukan militer AS bunuh senior ISIS, Bilal al-Sudani, pejabat pemerintahan Joe Biden mengklaim gerakan itu tidak mengorbankan warga sipil, begitu pula dengan militer AS.

Sementara menurut laporan New York Times, Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III mengatakan bahwa Bilal al-Sudani menjadi target utama operasi militer AS.

Austin mengatakan, al-Sudani diduga kuat menjadi dalang perkembangan organisasi teroris ISIS di Afrika serta mendanai operasi kelompok bawahannya yang tersebar di seluruh penjuru dunia, termasuk di Afghanistan.

Selain itu, operasi untuk melumpuhkan sosok berpengaruh ISIS ini tak hanya menewaskan al-Sudani, melainkan menewaskan juga 10 anggota ISIS lainnya yang terlibat pertempuran di pegunungan Puntland, Somalia utara dengan militer AS.

Operasi Khusus Militer AS Incar Nyawa Bilal Al-Sudani

Pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan, operasi tersebut memang menyasar sosok Bilal al-Sudani. Pejabat senior ISIS itu diklaim sebagai sosok yang tak memiliki pesaing dalam menerima sekaligus memasok dana bagi gerakan ekstremis lainnya.

Sebelum bergabung dengan ISIS tahun 2012, al-Sudani telah ditetapkan sebagai teroris karena ikut membantu para pejuang asing menuju kamp pelatihan Al Shahab serta memfasilitasi pendanaan untuk melancarkan aksi pemberontakan di Somalia.

Perburuan al-Sudani semakin digencarkan pasukan militer AS setelah beberapa hari sebelum penggerebekan pada Kamis, 26 Januari 2023. Komando Afrika mengatakan bahwa ISIS telah melancarkan aksi serangan bela diri kolektif di timur laut Mogadishu, Ibu kota Somalia.

Dalam peristiwa tersebut, menurut AP News, tentara Somalia diterjunkan dalam pertempuran dahsyat sebagai respons teror pasukan al-Shahab yang melakukan serangan secara intensif.

Pada tahun lalu, departemen Keuangan AS juga menuduh al-Sudani bekerja sama dengan anggota ISIS lainnya, yakni Abdella Hussein Abadigga, dalam merekrut pemuda di Afrika Selatan untuk dikirim ke kamp pelatihan guna memperkuat kekuatan.

Abadigga langsung menguasai dua masjid di Afrika Selatan pada tahun 2022 yang kemudian melancarkan aksi pemerasan terhadap jamaah masjid.

Untuk mencegah perluasan aksi terorisme al-Sudani di sejumlah wilayah Somalia dan sekitarnya, akhirnya militer AS memburunya dan berhasil dilumpuhkan bersama 10 anggotanya di gua pegunungan Somalia utara, pada 26 Januari 2023 kemarin.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Politik
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto