Menuju konten utama

Cerita Lengkap Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Polisi

Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Balochistan.

Cerita Lengkap Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Polisi
Ilustrasi bom bunuh diri. foto/istockphoto

tirto.id - Bom bunuh diri di Balochistan, Pakistan yang meledak di dekat truk yang membawa polisi pada Rabu, 30 November 2022 setidaknya telah menewaskan empat orang dan melukai 23 orang.

AP News memberitakan, para polisi itu hendak melindungi para pekerja polio di dekat Quetta sebagai bagian dari program vaksinasi nasional yang luncurkan Senin.

Karena bom tersebut, seorang polisi tewas. Sedangkan tiga orang lainnya ada anggota keluarga yang bepergian dengan mobil dan mayoritas terluka adalah polisi.

Kronologi Bom Bunuh Diri di Pakistan

Seorang perwira polisi senior, Ghulam Azfer Mehser mengatakan, ledakan itu begitu kuat sehingga menggulingkan truk yang membawa polisi ke jurang. Bom itu juga merusak sebuah mobil yang membawa anggota keluarga.

Seperti diberitakan VOA News, Mehser mengatakan, seorang pembom bunuh diri itu menabrakkan becaknya ke sebuah truk pengangkut polisi dan merusak dua kendaraan di dekatnya.

"Jenazah seorang pelaku bom bunuh diri telah ditemukan di dekat TKP," kata Mehser.

Sebagian besar pihak menyalahkan Taliban Pakistan yang dalam sebuah pernyataan mengaku bertanggung jawab atas pengeboman pada hari Rabu tersebut.

Kelompok Taliban Pakistan mengatakan serangan di Balochistan itu sengaja menargetkan polisi untuk membalas pembunuhan mantan juru bicara mereka, Abdul Wali, yang tewas dalam pemboman di Provinsi Paktika, Afghanistan pada bulan Agustus.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Pakistan, Hina Rabbani Khar melakukan perjalanan ke Kabul untuk membahas masalah dengan Taliban Afghanistan, termasuk ancaman dari Taliban Pakistan.

Pakistan ingin Taliban Afghanistan tidak mengizinkan militan Pakistan menggunakan wilayah mereka untuk melancarkan serangan.

Serangan yang terjadi di hari Rabu itu terjadi di tengah gerakan anti-polio nasional untuk menyuntik anak-anak di bawah usia lima tahun di puluhan distrik berisiko tinggi, termasuk di Balochistan.

Pakistan yang jumlah penduduknya sekitar 220 juta orang telah mengalami lonjakan kasus virus polio liar, khususnya di distrik barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan. Virus itu telah melumpuhkan 20 anak sepanjang tahun ini.

Pemberantasan polio di Pakistan terhambat oleh serangan militan terhadap vaksinator dan propaganda di bagian pedesaan konservatif yang bahwa vaksin polio menyebabkan kemandulan.

Dalam pernyataan terpisah, Presiden Pakistan Arif Alvi, Perdana Menteri Shahbaz Sharif dan pejabat lainnya mengutuk serangan itu.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk serangan terhadap kendaraan polisi itu sembari mengatakan "orang jahat" tidak akan pernah berhasil menghentikan kampanye anti-polio di Pakistan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya