Menuju konten utama

Cerita Adhyaksa Dault Saat Sys Ns Pilih Ahok di Pilkada Jakarta

Adhyaksa mengaku perbedaan politik antara dirinya denan Sys NS di Pilkada DKI Jakarta tidak membuat hubungan persahabatan rusak.

Cerita Adhyaksa Dault Saat Sys Ns Pilih Ahok di Pilkada Jakarta
Sys NS. FOTO/Istimewa

tirto.id - Adhyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkejut mendengar kabar meninggalnya seniman cum politikus RMH Heroe Syswanto NS alias Sys Ns. “Pak Sys meninggal? Sys NS penyiar Prambors? Kapan? Innalillahi wainnailahirajiun,” kata Adhyaksa saat dihubungi Tirto, Selasa (23/1).

Adhyaksa mengaku memiliki hubungan dekat dengan Sys karena sama-sama alumni SMAN 3 Jakarta. Keduanya kerap bertemu membincangkan seni dan politik di Tanah Air. Bahkan, kata Adhyaksa sekira sepekan lalu ia baru saja bertemu dengan Sys di salah satu restoran Jakarta. Saat itu Sys mengatakan sedang menggagas sebuah program seni, namun Adhyaksa tak menyebut apa program yang dimaksud Sys. “Terakhir ketemu di restoran Midori di Kebon Sirih dengan Dwi Yan. Kita sama-sama dengerin Bang Jelly Tobing nyanyi,” kenang Adhyaksa.

“Dia masih segar bugar, jadi kita kehilangan besar ini.”

Di mata Adhyaksa Sys sosok seniman yang idealis. Sikap idealis ini menurutnya turut ia bawa saat menjadi politikus. Adhyaksa menceritakan dirinya merupakan salah satu penggagas berdirinya Partai Demokrat, namun ia tidak masuk dalam struktur pendiri maupun kepengurusan. Sementara nama Sys meski bukan penggagas namun masuk dalam daftar pendiri Partai Demokrat. “Saya penggagas Partai Demokrat. Mas Sys belakangan ikut sebagai pendiri,” katanya.

Situs resmi Partai Demokrat menyebutkan Adhyaksa merupakan salah satu orang yang mengikuti rapat tim pelaksana untuk membentuk partai dengan tujuan mencalonkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden. Selain dirinya ada nama: Vence Rumangkang, Drs. A. Yani Wahid (Alm), Achmad Kurnia, Baharuddin Tonti, Shirato Syafei. Sedangkan nama Sys disebut sebagai salah satu anggota Tim 9 yang beranggotakan 10 orang. Tim ini bertugas mematangkan konsep-konsep pendirian sebuah partai politik. Selain Sys nama-nama yang terlibat di Tim 9 ialah: Vence Rumangkang, Ahmad Mubarok, A. Yani Wachid, Subur Budhisantoso, Irzan Tanjung, RF. Saragjh, Dardji Darmodihardjo, Rizald Max Rompas, Rusli Ramli.

Meski berstatus sebagai salah satu pendiri, namun pada 2007 Sys memutuskan hengkang dari Partai Demokrat. Adhyaksa mengatakan Sys sempat bercerita sedikit soal pilihan politik itu. “Dia bilang: ‘Saya kalau kayak gini balik ke seni saja. Kita memperbaiki bangsa ini melalui seni,” kata Adhyaksa menirukan ucapan Sys.

Adhyaksa mengaku Sys tidak bercerita banyak tentang alasan berhenti menjadi kader Demokrat. Namun ia diduga mundur karena tidak lagi memiliki visi misi yang sama dengan partai usai gagal menjadi ketua umum di Kongres Bali pada 2005 karena kalah dengan adik ipar Yudhoyono yakni Hadi Utomo.

Meski keras dalam memegang idealismenya, Adhyaksa mengaku Sys sosok yang menghargai persahabatan. Ia mencontohkan saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu Sys terang-terang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi gubernur DKI Jakarta, sementara Adhyaksa bersikap menolak Ahok. Namun begitu Adhyaksa mengaku ia dan Sys masih kerap bertemu.

“Pilkada kemarin kan dia pendukung Ahok saya tidak, tapi kita tetap jalan saja. Waktu saya menpora lima tahun juga tidak ada batasan dengan dia. Biasa ngobrol bareng,” kata Adhyaksa.

"Saya berbeda pendapat dengan beliau dalam pilihan politik tetapi kita berteman di luar pilihan itu, kan itu yang saya hargai. Dia gak baper."

Sys NS meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah. Sudirman, Kapospol Pejaten Barat yang berada di rumah duka Kompleks IIAPCO, Kemang Timur Raya, Jakarta Selatan menjelaskan sebelum meninggal Sys sempat mengeluh sakit. "Tadi jam 11 anaknya minta tolong bapak pingsan, saya ikut angkat ke mobil langsung dibawa RS Pondok Indah," katanya.

Tak lama berselang, Sudiman menerima kabar Sys meninggal. "Menjelang zuhur anaknya kabari Sys meninggal," ujar Sudiman.

Sementara menurut sopir keluarga, Deny, Sys pingsan setelah makan siang. "Bapak habis makan, tiba-tiba enggak sadarkan diri," katanya. Deny mengatakan bahwa dari semalam Sys memang mengeluh sakit perut karena kembung. Namun hingga makan siang tadi kondisinya masih sehat.

Kabar meninggalnya Sys diterima redaksi Tirto dari pesan singkat yang dikirimkan istri almarhum Shanty Ns

"Innalillahi wainnailaihi raji'uun.. Telah berpulang ke Rahmatullah Suami kami tercinta RMH Heroe Syswanto Ns( sys ns)

pada hari Selasa, 23 Januari 2018 rumah duka: Jl. Kemang Timur Raya kompleks IIAPCO No. 16 Jakarta Selatan - 12730

Mohon doanya agar Almarhum husnul khotimah," tulis Shanti.

Sys Ns lahir di Semarang, pada 18 Juli 1956. Awal kariernya di dunia hiburan ketika menjadi disc jokey. Ia pernah memperoleh penghargaan sebagai The Best of Disc Jockey of Indonesia pada 1975.

Selain dunia hiburan, Sys juga pernah berkecimpung di dunia politik. Ia adalah Anggota Badan Pekerja (PAH II) MPR-RI periode 1999-2000 dan Anggota MPR-RI Utusan Golongan periode 1999-2004. Tiga tahun setelah reformasi, Sys bersama politisi lain mendirikan Partai Demokrat.

Pasca keluar dari Demokrat, ia kemudian mendirikan partai bernama Partai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kemudian ganti nama jadi Partai Nusantara Kedaulatan Rakyat Indonesia.

Baca juga artikel terkait SENIMAN atau tulisan lainnya dari Jay Akbar

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Jay Akbar
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar