Menuju konten utama

Cerita 79 Anak & Penghuni Panti Tunagrahita Tri Asih Positif Corona

Pengurus panti merogoh kocek hingga Rp120 juta untuk tes swab mandiri karena tak mungkin andalkan fasilitas puskesmas.

Cerita 79 Anak & Penghuni Panti Tunagrahita Tri Asih Positif Corona
Pedagang yang tidak mengenakan masker berjalan di depan mural yang berisi pesan waspada virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Sebanyak 79 orang dinyatakan positif COVID-19 di Yayasan Tri Asih, sebuah panti yang merawat anak-anak tunagrahita di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Rincian orang yang terpapar virus yakni 35 anak tunagrahita, 36 pendamping dan karyawan 8 orang.

Ketua Dewan Pengurus Yayasan Tri Asih, Widhiharsanto menjelaskan, penularan diduga dari para karyawan yang pulang ke kampung saat liburan Natal dan Tahun Baru 2020. Setelah kembali ke panti, terdapat satu karyawan mengaku kondisi badan kurang baik.

"Saat dilakukan tes swab, ternyata dia positif COVID-19," kata Widhiharsanto kepada Tirto, Minggu (17/1/2021).

Widhi lalu mengetes 51 anak dan 83 pegawai panti untuk tes Corona pada 5 Januari lalu di RS Pelni, Petamburan. Sebanyak 79 dari 134 dinyatakan positif COVID. Semuanya berstatus orang tanpa gejala.

Setelah positif, pengurus yayasan mengisolasi di dalam panti karena tempat karantina seperti rumah sakit dan Wisma Atlet penuh. Hingga hari Minggu, mereka telah menjalani 10 hari isolasi mandiri dan belum ada tes lagi, sehingga jumlah orang tertular tetap 79.

Widhiharsanto, mengatakan ada seorang anak panti bernama Subur seharusnya dirawat ke rumah sakit, namun urung dilakukan karena rumah sakit penuh.

Pihak yayasan saat ini tengah disibukkan penggalangan dana akibat pengetesan seluruh orang di dalam panti. Tes swab pertama, pihak panti merogoh kocek sendiri sebesar Rp120,6 juta. Mereka juga akan mengeluarkan uang ratusan juta lagi untuk tes swab kedua atau setelah isolasi mandiri 14 hari.

"Kalau menunggu swab gratis di puskemas harus antre menunggu giliran dan sehari hanya untuk 8 orang. Hasil menunggu 3 hari. Kami kesulitan untuk mengatur ruang isolasi kalau harus menangani 8 orang per hari," jelasnya mengapa tes swab mandiri.

Panti harus mengeluarkan biaya ekstra selama isolasi mandiri terharap 79 orang. Kebutuhan harian mencapai Rp2,3 juta dan belanja alat pelindung diri sebesar Rp10,1 juta.

Saat ini Yayasan Tri Asih tengah membutuhkan bantuan untuk menangani pasien COVID-19. Beberapa kebutuhan tersebut seperti makanan sehat, Vitamin C, E, D3, dan B kompleks.

"Kami butuh bantuan dana untuk tes swab setelah isolasi mandiri, kebutuhan selama merawat mereka dan juga makanannya," terangnya.

Bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan bantuan, dapat berdonasi melalui nomor rekening 7050296789 BCA KCP Tanjung Duren 2 dengan atas nama Yayasan Tri Asih.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali