Menuju konten utama

Ceramah Tarawih Ramadhan 2023: Hal yang Mengurangi Pahala Puasa

Berikut ini ceramah Tarawih Ramadhan 2023 dengan tema "Hal-hal yang Mengurangi Pahala Puasa."

Ceramah Tarawih Ramadhan 2023: Hal yang Mengurangi Pahala Puasa
Ramadhan Mubarak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ceramah Tarawih Ramadhan 2023 ini memuat tema tentang beberapa hal yang mengurangi pahala puasa. Tak hanya mengurangi, hal-hal tersebut bahkan dapat menghapus pahala puasa Ramadan.

Beberapa hal yang bisa mengurangi pahala puasa Ramadan merupakan tindakan tercela dan akan mendatangkan dosa, menurut syariat Islam.

Sejumlah tindakan itu seperti berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu hingga memandang dengan syahwat.

Tindakan-tindakan itu memang bukan termasuk perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Akan tetapi, perbuatan-perbuatan tersebut berisiko menghilangkan pahala ibadah puasa.

Berikut ini teks ceramah tarawih Ramadhan dengan topik "Hal-hal yang Mengurangi Pahala Puasa."

Ceramah Tarawih Ramadhan 2023: Hal yang Mengurangi Pahala Puasa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah SWT. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir. Amma ba'du...

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Alhamdulillah, kita dapat berkumpul dalam majelis dakwah yang insyaallah dirahmati Allah SWT. Pada kesempatan berbahagia ini, kita akan membahas tema “Hal yang Mengurangi Pahala Puasa.”

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Umat Islam tahun ini kembali menjalankan puasa Ramadhan. Perlu diingat, puasa Ramadhan tidak hanya menahan lapar, dahaga, hingga perkara lain yang membatalkan ibadah wajib ini.

Puasa Ramadan harus diiringi dengan usaha menahan diri dari segala keburukan, dan diikuti upaya mengumpulkan sebanyak mungkin kebaikan demi mendapatkan rahmat dan ridho Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis: “Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus,” (HR. Ath-Thabrani).

Hadis di atas bermakna sindiran atau anjuran bagi umat Islam supaya berhati-hati dalam berpuasa Ramadan. Sangatlah penting, untuk mengiringi ibadah puasa dengan menjaga diri dari segala hal yang buruk dan dicela dalam Islam.

Sikap abai terhadap hal-hal yang dapat merusak puasa tersebut akan membuat ibadah yang mulia ini hanya bermakna lapar dan dahaga bagi seorang muslim.

Dalam hadis riwayat Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda berikut ini: “Ada 5 perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat,” (HR. Dailami).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Perkara pertama yang dapat mengurangi pahala puasa ialah berkata dusta atau berbohong, yakni mengatakan sesuatu hal tetapi tidak sesuai dengan kejadian atau fakta yang sebenarnya.

Berdusta adalah salah satu perbuatan dosa dalam Islam. Berbohong juga termasuk tindakan yang bisa melenyapkan pahala ibadah puasa.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta [tetapi justru] mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan [saat puasa],” (H.R. Bukhari 1903).

Perkara kedua yang bisa mengurangi pahala puasa adalah menggunjing (bergibah), membicarakan kekurangan atau kejelekan orang lain.

Rasulullah SAW mendefinisikan ghibah seperti: “kau ceritakan hal tentang saudaramu, yang jika ia mendengar, maka ia tidak rela.

Gibah menjadi perilaku yang dapat mengundang fitnah pada orang lain. Orang yang sedang puasa seharusnya menghindari tindakan gibah.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah.

Perkara ketiga yang dapat mengurangi pahala puasa adalah melakukan adu domba. Tindakan yang menimbulkan pertikaian antar-pihak sehingga menjadi tidak rukun.

Itulah kenapa, umat Islam dianjurkan untuk memilih diam daripada mengucapkan perkataan yang bisa berdampak buruk pada orang lain.

Diriwayatkan dari Abu Syuraih Al Khuza'i, Rasulullah SAW bersabda: “... barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berbicara baik atau diam,” (HR. Ibnu Majah 3662).

Perkara keempat yang dapat mengurangi pahala puasa adalah memandang dengan syahwat, terutama kepada lawan jenis secara langsung maupun melalui foto, video, atau bentuk lainnya.

Tindakan melihat dengan syahwat tentu tidak sesuai dengan hakikat puasa yakni menahan nafsu. Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 berfirman sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

(Bacaan Arab Latinnya): Yā ayyuhal-lażīna āmanū kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alal-lażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn(a).

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Perkara kelima yang dapat mengurangi pahala puasa adalah melakukan sumpah palsu, baik dalam bentuk ucapan atau memberikan kesaksian yang tidak sesuai fakta sesungguhnya.

Melakukan sumpah palsu jelas dilarang dalam Islam apalagi membawa-bawa nama agama. Allah SWT berfirman mengenai larangan melakukan sumpah palsu bagi kaum muslim dalam Surah Ali-Imran ayat 77 sebagai berikut:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَاَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلًا اُولٰۤىِٕكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ وَلَا يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

(Bacaan Arab Latinnya): Innal-lażīna yasytarūna bi‘ahdillāhi wa aimānihim ṡamanan qalīlan ulā'ika lā khalāqa lahum fil-ākhirati wa lā yukallimuhumullāhu wa lā yanẓuru ilaihim yaumal-qiyāmati wa lā yuzakkīhim, wa lahum ‘ażābun alīm(un).

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih,” (QS. Ali-Imran [3]: 77).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikianlah ceramah Tarawih malam ini. Semoga ibadah puasa Ramadan kita lancar dan terhindar dari perkara-perkara yang mengurangi pahala ibadah tersebut. Di samping itu, semoga Allah SWT menjadi ridho dengan amalan yang kita perbuat. Aamiin, Allahumma aamiin.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom