Menuju konten utama
Kultum Singkat 7 Menit

Ceramah Singkat Ramadhan 2023 tentang Hukum Silaturahmi Lebaran

Ringkasan ceramah Ramadhan 2023 tentang hukum silaturahmi saat Lebaran Idul Fitri.

Ceramah Singkat Ramadhan 2023 tentang Hukum Silaturahmi Lebaran
Ilustrasi Ceramah atau kultum. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Ceramah singkat Ramadhan 2023 kali ini akan menyampaikan tentang hukum silaturahmi saat Lebaran. Apa dalil dan manfaat dari silaturahmi selama hari raya Idul Fitri?

Hari raya Idulfitri dirayakan oleh umat muslim setiap tahun, tepatnya tanggal 1 Syawal. Kalangan Muhammadiyah merayakan Idulfitri 1444 hijriah (2023 M) pada Jumat, 21 April 2023.

Sementara itu, hari raya Idulfitri menurut pemerintah dan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) kemungkinan bertepatan pada Sabtu, 22 April 2023. Sebab, menurut prediksi BMKG, tinggi hilal di Indonesia pada Kamis, 20 April 2023, masih berada di bawah syarat minimal MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) yakni 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat,

Meskipun berpeluang terjadi perbedaan, hari kemenangan tersebut merupakan kesempatan untuk kembali menjalin tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, teman, maupun masyarakat sekitar.

Berikut ceramah Ramadhan yang menyampaikan tentang silaturahmi Lebaran Idulfitri.

Contoh Ceramah Ramadhan: Hukum Silaturahmi saat Lebaran

Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh

نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

Latin: Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruh, wana’udzu billahi min syururi anfusina, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillahu falaa mudhilla lah, wamayyudhlil falaa haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh. Allahumma shalli wasallim wabarik ’ala sayyidina muhammadin wa ’ala alihi washahbihi ajma’in. amma ba’du.

Artinya: "Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, yang kita memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amal-amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tak seorangpun dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tak seorangpun mampu memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, berikan rahmat, keselamatan serta barakah kepada Junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya semuanya. amma ba’du,"

Bapak Ibu sekalian yang saya hormati,

Hari ini kita diberi waktu untuk kembali berkumpul dalam majelis yang insyaallah penuh berkah dan ilmu. Ini juga tidak terlepas dari kekuasaan Allah Swt. yang telah memberikan kesempatan dan nikmat berupa waktu dan kesehatan kepada kita semua.

Selawat serta salam mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad saw. Karena berkat petunjuknya, kita sekarang berada di jalan yang benar, yakni Islam.

Hadirin sekalian jemaah rahimakumullah,

Tidak terasa Ramadhan akan segera selesai. Sebagai seorang Muslim yang taat, kita seyogyanya merasa sedih lantaran bakal meninggalkan bulan yang penuh berkah dan kemuliaan. Meskipun demikian, perginya Ramadhan bukan merupakan halangan untuk tetap menjalankan perintah agama dan semakin memperbanyak amal ibadah.

Kepergian Ramadhan ditandai dengan datangnya Idulfitri sebagai hari kemenangan, setelah melaksanakan puasa selama sebulan penuh. Idulfitri dirayakan pada 1 Syawal. Lalu, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengisi hari lebaran selain salat Id?

Bapak Ibu yang kami muliakan,

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari diterangkan, "Bukanlah bersilaturrahim orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturrahim adalah yang menyambung apa yang putus," (HR Bukhari).

Berangkat dari isi hadis tersebut, Lebaran merupakan kesempatan untuk menjalin silaturahmi dengan sesama manusia. Silaturahmi merupakan salah satu upaya untuk kembali menyambung yang "terputus", menjalin hubungan baik dengan sesamanya.

Dengan bersilaturahmi saat Lebaran, kita bisa saling memaafkan atas segala dosa dan kekhilafan yang sudah dilakukan, baik kepada keluarga, kerabat, tetangga, teman, maupun orang lain. Melalui cara tersebut, manusia juga akan kembali ke fitrahnya, yakni kesucian diri.

Silaturahmi selama Lebaran mempunyai banyak manfaat. Maka, mari kita laksanakan silaturahmi dengan mengunjungi kerabat, keluarga, maupun orang-orang terdekat yang selama ini mewarnai kehidupan kita.

Jamaah sekalian yang berbahagia,

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw. bersabda: "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menjaga hubungan baik silaturahim dengan kerabatnya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam," (HR Bukhari dan Muslim).

Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, dalam Hasyiyah Bujairimi alal Khatib, dikutip dari artikel NU Online berjudul "Ini 10 Keutamaan Silaturahim" yang ditulis Alhafiz Kurniawan, dijelaskan bahwa ada 10 keutamaan silaturahmi.

Pertama, dengan bersilaturahmi, kita akan mendapatkan rida Allah, lantaran silaturahmi termasuk salah satu anjuran.

Kedua, silaturahmi dapat membuat kerabat yang dikunjungi merasa bahagia.

Ketiga, silaturahmi juga akan membahagiakan malaikat karena mereka termasuk gemar dengan perbuatan tersebut.

Keempat, silaturahmi bisa membangkitkan ingatan positif pada diri manusia.

Kelima, iblis suka dengan pecahnya persaudaraan antar manusia. Oleh karena itu, silaturahmi bisa menjadi jalan agar hati dan pikiran iblis tidak senang.

Keenam, silaturahmi juga bisa menambah panjang umur.

Ketujuh, ajang silaturahmi turut menambah keberkahan rezeki yang didapatkan.

Kedelapan, silaturahmi dapat membahagiakan nenek moyang yang sudah meninggal. Dengan begitu, anak keturunannya yang masih hidup akan kelihatan rukun dan tetap menjaga hubungan.

Kesembilan, menambah muruah, yakni kehormatan diri, harga diri, serta nama baik.

Yang terakhir adalah silaturahmi dapat menambah pahala.

Hadirin jamaah sekalian yang berbahagia,

Demikianlah sejumlah manfaat silaturahmi. Hal positif ini dapat kita lakukan selama lebaran mendatang. Dengan tetap menjaga silaturahmi, semoga kita menjadi bagian dari orang-orang ahli surga.

Akhirul kalam, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof