Menuju konten utama

Cek Fakta Pilkada 2020 Digelar AMSI di 16 Wilayah demi Tekan Hoaks

AMSI menyelenggarakan Cek Fakta Debat Pilkada 2020 dengan tujuan memberikan informasi bermutu dan menekan hoaks.

Cek Fakta Pilkada 2020 Digelar AMSI di 16 Wilayah demi Tekan Hoaks
Ilustrasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkolaborasi dengan Tim Cek Fakta dengan dukungan Google News Initiative menyelenggarakan Cek Fakta Debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Cek Fakta Debat Pilkada 2020 ini bertujuan untuk memberikan informasi yang bermutu selama masa Pemilihan Kepala Daerah 2020 dan menekan hoaks, baik misinformasi maupun disinformasi yang mungkin beredar selama masa kampanye dan debat Pilkada 2020.

Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan cek fakta adalah format baru penyampaian informasi yang didesain untuk menghadapi hoaks yang kian merajalela.

“Dengan program ini, kami pastikan sebagian besar anggota AMSI kini sudah mendapatkan pelatihan cek fakta. Ke depan, cek fakta akan menjadi senjata andalan media online anggota AMSI dalam melayani kepentingan publik," katanya di Jakarta, Minggu (8/11)

Cek Fakta Pilkada 2020 ini berlangsung di 16 AMSI Wilayah. Cek fakta pilkada di wilayah Kalimantan diselenggarakan oleh AMSI Kalimantan Barat dan AMSI Kalimantan Timur.

Sementara itu, penyelenggaraan cek fakta di Sumatera diselenggarakan oleh AMSI Sumatera Utara, AMSI Sumatera Barat, AMSI Sumatera Selatan, dan AMSI Riau.

Cek fakta di wilayah Indonesia Timur diselenggarakan AMSI Sulawesi Utara, AMSI Sulawesi Tenggara, AMSI Sulawesi Selatan, AMSI Gorontalo, AMSI Maluku-Maluku Utara.

Terakhir, di Jawa, diselenggarakan AMSI Jakarta, AMSI Jawa Barat, AMSI Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Cek Fakta Debat Pilkada tahun ini tidak hanya mengawal debat dalam level pemilihan gubernur, tetapi juga level walikota atau bupati.

Tiap-tiap AMSI wilayah menentukan secara independen skup pelaksanaan cek fakta debat berdasarkan pertimbangan urgensi potensi peredaran informasi palsu dan isu yang dibahas saat debat.

Tim pemeriksa fakta (fact-checker) yang terlibat kali ini berasal dari media-media anggota AMSI di tiap-tiap wilayah, pers mahasiswa/ akademisi dan pakar independen di tingkat lokal.

AMSI menekankan pihak yang terlibat dalam Cek Fakta Debat Pilkada 2020 adalah tim independen yang tidak memiliki kepentingan memihak atau menjatuhkan salah satu calon.

Sekretaris Jenderal AMSI Wahyu Dhyatmika menekankan pilkada adalah momen politik penting untuk menegaskan kedaulatan rakyat.

“Melalui program cek fakta debat kandidat dan cek fakta hari pencoblosan, AMSI ingin berkontribusi membantu memastikan momentum penting ini tak dinodai oleh mis/disinformasi,” paparnya.

Sejak akhir Oktober lalu AMSI memberikan pembekalan pada media-media anggota dengan pelatihan Cek Fakta Pilkada 2020 di 20 AMSI wilayah.

AMSI menargetkan setidaknya sekitar 500 jurnalis dari media anggota AMSI, pers mahasiswa, akademisi mendapatkan pembekalan ini, sebelum terlibat dalam Cek Fakta Debat. Elemen-elemen ini nantinya juga akan terlibat dalam Cek Fakta Pencoblosan Kepala Daerah yang dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020.

Bukan kali ini saja AMSI terlibat dalam menekan peredaran informasi palsu selama masa pemilihan. Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, AMSI mengadakan 4 kali cek fakta debat kandidat dan 1 cek fakta serentak berskala nasional pada hari pencoblosan.

Cek Fakta dilakukan dengan kolaborasi antara media-media anggota AMSI yang tergabung dalam Cek Fakta bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Mafindo.

Saat ini AMSI memiliki anggota 338 media online yang bergabung di 21 AMSI wilayah yang berada di 17 provinsi. AMSI telah tercatat sebagai konstituen Dewan Pers pada awal 2020 ini.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2020

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: pers rilis
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH