Menuju konten utama

Cegah Penularan Virus Corona, J-League Hapus Fasilitas VAR

Fasilitas bantuan VAR akan ditiadakan di Liga Jepang. Penghapusan itu dilakukan untuk mencegah penularan virus corona saat kompetisi J-League digelar kembali.

Cegah Penularan Virus Corona, J-League Hapus Fasilitas VAR
Ilustrasi Sepak Bola. foto/istockphoto

tirto.id - Operator Liga sepakbola Jepang (J-League) divisi pertama akan menghapus fasilitas bantuan VAR (Video Assistant Referee) saat kompetisi digulirkan kembali mulai bulan Juli 2020.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya mencegah penularan virus corona saat kompetisi Liga Jepang diputar kembali.

Penggunaan fasilitas bantuan untuk wasit, seperti VAR, mengharuskan sejumlah operator bekerja dalam jarak dekat. Hal ini dianggap dapat meningkatkan resiko penularan Covid-19.

Keputusan resmi tentang penghapusan VAR bakal dibuat dalam pertemuan dewan direksi liga yang diselenggarakan pada 23 Juni mendatang.

J-League ingin membahas situasi menjelang restart kompetisi bersama pihak-pihak terkait, seperti sponsor dan wasit, sebelum meresmikan keputusan itu.

"Saya ingin membahas situasi dengan sponsor dan wasit, kemudian membuat keputusan dengan dewan direksi," ujar Ketua J-League, Mitsuru Murai, lewat konferensi pers online yang dilaporkan Kyodo News, Selasa (9/6/2020).

Kompetisi J-League divisi teratas rencananya digulirkan kembali mulai 4 Juli 2020 secara tertutup, alias tanpa penonton. Sementara divisi 2 dan 3 akan membuka kompetisi satu pekan lebih awal.

Laga tertutup di J-League rencananya hanya berlaku pada pekan awal, lantaran terdapat wacana jika mulai 10 Juli pertandingan dapat digelar secara terbuka atau melibatkan kehadiran fans.

Sejumlah klub mengaku khawatir tentang rencana itu lantaran menganggap pengendalian COVID-19 belum sepenuhnya berhasil di Jepang. Sebagian dari mereka ingin laga tetap digelar tertutup.

Hingga kini, ada lebih dari 17 ribu kasus positif COVID-19 yang sudah terdeteksi di Jepang, dengan korban meninggal mencapai 919 orang. Manajemen sejumlah klub menilai potensi penularan virus corona masih mungkin terjadi jika pertandingan J-League melibatkan penonton di stadion.

Meskipun masih ada pro-kontra soal format laga, pengumuman resmi tentang rencana bergulirnya kembali J-League memantik semangat sejumlah klub untuk menyongsong kompetisi.

Manajer klub Urawa Reds, Tsuyoshi Otsuki, menilai pengumuman itu memberikan kerangka waktu bagi klub untuk menyusun persiapan.

"Kini kami dapat membuat keputusan yang diperlukan untuk mempersiapkan tim," ujar Otsuki.

Adapun manajer Oita Trinita FC, Tomohiro Katanosaka, mengaku bakal berjuang sebaik mungkin saat kompetisi kembali bergulir.

"Kami tahu apa tujuan kami. Kami akan melakukan apa yang kami bisa, untuk memulai dengan kuat," ujar manajer yang mengantarkan timnya di peringkat 9 klasemen J-League musim lalu itu.

Baca juga artikel terkait J-LEAGUE atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Addi M Idhom