Menuju konten utama

CDC Sebut Penularan Virus Corona Varian Delta Sama dengan Cacar Air

CDC menggambarkan, penularan corona varian delta sama dengan cacar air dan dapat menyebabkan penyakit parah.

CDC Sebut Penularan Virus Corona Varian Delta Sama dengan Cacar Air
Ilustrasi Mutasi Corona Baru. Foto/IStockphoto

tirto.id - Varian Delta dari virus corona disebut sama menularnya dengan cacar air dan dapat menyebabkan penyakit parah. Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan dalam berita yang disiarkan New York Times yang mengutip dokumen internal CDC.

Melansir Antara, virus corona varian Delta juga lebih mungkin untuk menembus perlindungan yang diberikan oleh vaksin, menurut laporan CDC itu.

Keputusan CDC pada Selasa (27/7) untuk kembali meminta warga Amerika mematuhi petunjuk penggunaan masker walaupun sudah divaksin penuh juga didasarkan pada laporan tersebut.

Namun, data CDC menunjukkan bahwa vaksin COVID sangat efektif dalam mencegah penyakit serius, perawatan inap dan kematian pada orang yang telah divaksin terhadap virus corona, kata laporan itu yang mengutip para ahli.

Penelitian baru menunjukkan orang yang telah divaksin dan terinfeksi varian Delta membawa sejumlah besar virus di hidung dan tenggorokan, kata Direktur CDC Rochelle Walensky kepada New York Times.

Virus corona varian Delta lebih menular daripada virus yang menyebabkan MERS, SARS, Ebola, flu biasa, flu musiman dan cacar, seperti disampaikan dalam berita media tersebut.

Langkah segera berikutnya bagi CDC adalah untuk "mengakui bahwa perang (melawan virus corona) telah berubah," kata New York Times (NYT) yang mengutip laporan CDC.

CDC diharapkan untuk mempublikasikan data tambahan tentang varian Delta pada Jumat, kata NYT.

Mengenal Varian Delta

Varian Delta, menjadi satu di antara beberapa varian yang menjadi mutasi virus Corona jenis baru COVID-19. Kini varian delta telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Varian Delta ini pertama kali diidentifikasi di India pada Oktober 2020. Kemudian pada perkembangannya, kini WHO menyatakan bahwa varian Delta menjadi strain dominan dari Covid-19 di seluruh dunia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung sekaligus Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menyebut varian delta COVID-19 atau B1617 asal India bisa menular dalam hitungan detik. Temuan di Australia varian ini dapat menular 5-15 detik tanpa masker.

"Ini dari hasil telusur di Australia. Tapi kita ketahui varian delta 6 kali lebih cepat menular dari varian alfa. Kalau varian delta itu cukup 5-15 detik tanpa masker, sedangkan varian alfa 15-20 menit," kata Nadia, melalui pesan singkat, Sabtu (26/6/2021).

Gejala flu biasa dan COVID-19 secara garis besar memang memiliki kemiripan, tetapi ada beberapa gejala lain yang khas, sehingga bisa lebih mempermudah Anda untuk membedakan apakah itu flu biasa atau COVID-19.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Vito A. Damay mengatakan, antara COVID-19 dan flu umumnya sama-sama memiliki gejala pilek, hidung tersumbat.

Tetapi pada COVID-19, juga ada demam, batuk, tenggorokan tak nyaman, kadang juga mual, diare, timbul bercak-bercak kemerahan di kulit mirip seperti alergi, badan terasa lemas, mudah lelah sehingga membuat penderitanya ingin terus beristirahat.

Selain itu, sekitar 87 persen orang dengan COVID-19 tidak bisa mencium aroma baik itu makanan, tubuhnya, maupun yang lainnya atau disebut anosmia. Gejala ini dialami pasien walau hidungnya tak tersumbat.

"Walau sama-sama pilek, hidung tersumbat, meler, tetapi COVID-19 biasanya punya gejala anosmia atau tidak bisa mencium aroma atau kehilangan (kemampuan) indera penciumannya. 87 persen orang dengan COVID-19 punya keluhan anosmia," kata Vito seperti dilansir dari laman Antara.

Sementara itu, berikut beberapa ciri atau gelaja varian Delta, melansir laman Healthline

1. Demam Demam biasa terjadi sebab tingkat virus dalam tubuh meningkat lebih tinggi dari sebelumnya dan pada beberapa orang menjadi lebih parah dalam 3 atau 4 hari.

2. Sakit kepala

3. Sakit tenggorokan

4. Pilek

5.Batuk

6. Sesak nafas

7. Kelelahan

8. Kehilangan indera perasa atau penciuman.

Baca juga artikel terkait COVID-19 VARIAN DELTA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yantina Debora