Menuju konten utama

Catatan MTI Jika Manggarai Jadi Stasiun Sentral

MTI menilai untuk menjadikan Stasiun Manggarai menjadi sebuah stasiun sentral perlu memperhatikan bottleneck.

Catatan MTI Jika Manggarai Jadi Stasiun Sentral
Penumpang KRL Commuterline berpindah tujuan kereta di stasiun transit Manggarai, Jakarta, Minggu (29/5/2022). ANTARA FOTO/Paramayuda/nz

tirto.id - Stasiun Manggarai direncanakan akan beralih fungsi menjadi stasiun sentral. Nantinya stasiun ini akan melayani mulai dari kereta jarak jauh, kereta komuter dan kereta bandara.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)Pusat Djoko Setijowarno menuturkan untuk menjadikan Stasiun Manggarai menjadi sebuah stasiun sentral perlu memperhatikan bottleneck atau kemacetan antarkereta yang masuk di stasiun.

"Sekarang ini bottleneck-nya itu ketika KRL mau masuk Stasiun Manggarai, harus menunggu kereta yang lain lewat dulu. Katakanlah kereta jarak jauh atau kereta barang. Ke depan tidak akan seperti itu. Kemudian, di Stasiun Gambir juga masih terlihat, ke depan tidak akan lama menunggunya untuk kereta listrik. Peralihan Sinyal atau switch over 5 (SO5) adalah salah satu upaya menata lalu lintas kereta di dalam Stasiun Manggarai," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (8/6/2022).

Seperti di Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai juga perlu menyediakan layanan bandara bus. Itu dilakukan untuk memudahkan penumpang beralih moda transportasi.

"Manggarai merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Primer dengan perkantoran, perdagangan, dan jasa serta stasiun terpadu dan titik perpindahan beberapa moda transportasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Kawasan Manggarai termasuk Kawasan Strategis Ekonomi Provinsi DKI Jakarta dengan arahan pengembangan kawasan perdagangan, jasa, perkantoran dengan mengintegrasikan antar bangunan dan menyediakan ruang untuk sektor informal dan ruang terbuka publik," katanya.

Manggarai membutuhkan persiapan matang sebelum rencana pengalihan stasiun sentral ini dilakukan. Rencana itu perlu didukung dengan perubahan pelayanan serta fasilitas yang menunjang. Kekhawatiran publik terkait menumpuknya penumpang di Stasiun Manggarai dapat diantisipasi dengan perubahan dari beragam infrastruktur di Stasiun Manggarai.

"Dengan ukuran bangunan stasiun itu 100 mx 100 m. Pastinya padat, kalau tidak padat bukan stasiun modern, yang penting daya dukungnya memadai baik di dalam stasiun maupun di luar stasiun. Saat ini Stasiun Manggarai dinilai masih mengantongi masalah dalam infrastruktur pelayanan ke konsumen," ungkapnya.

Dia menuturkan akses yang kurang memadai, jalan sempit dan lingkungan sekitar yang padat, semrawut dan tidak teratur menjadi faktor Stasiun Manggarai belum siap menjadi stasiun sentral. Selain itu, terdapat beberapa titik penyempitan jalan yang menjadi penyebab kemacetan. Seperti di terowongan lintas bawah Manggarai, area drop off depan stasiun dan jembatan dekat pintu air.

"Bila rencana ini benar terjadi, pemerintah menuntaskan problem tersebut lebih dahulu. Salah satunya memikirkan daya tampung dari Stasiun Manggarai," katanya.

Baca juga artikel terkait STASIUN MANGGARAI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin