Menuju konten utama

Catatan Harian Imam Bonjol Diusulkan Jadi Warisan Dunia

Catatan harian Tuanku Imam Bonjol diusulkan menjadi warisan ingatan dunia versi UNESCO. Catatan ini bukan sekadar biografi tapi juga berisi buah pemikiran Imam Bonjol tentang masyarakat dan Islam.

Catatan Harian Imam Bonjol Diusulkan Jadi Warisan Dunia
Lukisan Imam Bonjol. FOTO/Istimewa

tirto.id - Catatan harian pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol digadang-gadang ditetapkan sebagai satu warisan ingatan dunia atau memory of the world oleh UNESCO.

Filolog Universitas Andalas Padang, Pramono di Padang, mengatakan bahwa naskah itu bukan sekadar autobiografi Imam Bonjol, karena juga berisi buah pemikiran sang pahlawan Minang tentang masyakat dan Islam.

"Buku tersebut juga bercerita tentang perjuangan menghadapi kolonial," kata Pramono, seperti dikutip Antara, Minggu (26/2/2017).

Pramono menyebut catatan Imam Bonjol mirip dengan Babad Diponegoro yang telah terlebih dahulu diakui oleh UNESCO sebagai warisan ingatan dunia. Di dalam naskah tersebut, terdapat informasi tentang persenjataan dan strategi perang yang dibuat Imam Bonjol untuk menghadapi kolonial Belanda.

"Isi naskah ini mirip dengan Babad Diponegoro, karena itu kita berharap nantinya juga bisa ditetapkan sebagai warisan ingatan dunia UNESCO," ujarnya.

Berdasarkan jenis dan merk kertas "Catatan Imam Bonjol" itu berasal dari pertengahan abad 19, sekitar tahun 1850-an.

"Sekarang naskah sepanjang 342 halaman ini telah selesai dikonservasi. Rencananya akan didigitalisasi agar isinya bisa disimpan hingga ratusan tahun," katanya lagi.

Namun Pramono mengakui proses digitalisasi tersebut butuh waktu dan proses serta anggaran yang cukup besar.

Sementara itu menurut Tempo catatan harian Imam Bonjol ini berhasil diselamatkan oleh anak Tuanku Imam Bonjol, Naali Sutan Chaniago dan Haji Muhammad Amin. Naskah tersebut ditulis sendiri oleh Tuanku Imam Bonjol dengan huruf Arab Melayu saat berada di pengasingan di Manado.

Baca juga artikel terkait TUANKU IMAM BONJOL atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Humaniora
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH