Menuju konten utama

Cara Tetap Bahagia & Kesehatan Mental Terjaga di Tengah Pandemi

Untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi virus corona, ini beberapa tips yang Anda bisa lakukan.

Cara Tetap Bahagia & Kesehatan Mental Terjaga di Tengah Pandemi
Ilustrasi Me Time. foto/istockphoto

tirto.id - Ketakutan, kekhawatiran, dan stres adalah respons normal terhadap ancaman yang dirasakan terhadap virus corona. Apalagi, saat tengah dihadapkan pada ketidakpastian atau yang tidak diketahui. Belum juga berkurang, kini varian jenis baru Covid-19 pun muncul.

World Health Organization (WHO) mencatat perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari juga terlihat jelas di masa pandemi virus corona. Salah satunya, adanya pembatasan pergerakan untuk menekan penyebaran virus corona. Hal itu makin berdampak pada masalah psikologis.

Selain fisik, WHO menyarankan agar masyarakat juga menjaga kesehatan mental. Situs pnas.org mencatat, saat ini banyak orang yang merasakan kesepian, depresi, dan kecemasan meningkat, menciptakan krisis yang muncul dalam kesehatan mental.

Kesadaran akan keadaan mental dan emosional seseorang dikaitkan dengan jaringan tertentu di otak. Membawa kesadaran ke pikiran seseorang merekrut wilayah lateral korteks prefrontal (PFC) yang merupakan bagian dari jaringan pusat otak.

Kegagalan dalam menangani masalah, berdampak pada berkurangnya aktivasi jaringan ini, juga menyebabkan penurunan aktivitas di PFC dorsolateral (dlPFC). Akhirnya, fungsi abnormal dari jaringan eksekutif pusat menjadi penanda transdiagnostik untuk skizofrenia, kecemasan, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya.

Untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi virus corona, ini beberapa tips yang Anda bisa lakukan.

Bangun Kesadaran

Maksudnya, membangun kesadaran dengan melakukan suatu kegiatan. Anda bisa memulainya dengan mulai mengatur napas Anda, atau meditasi untuk menenangkan pikiran. Bisa juga memperhatikan fokus Anda pada hobi. Misalnya, Anda bisa membaca buku atau mendengarkan musik, membuat Anda menjadi lebih rileks, demikian dikutip huffpost.

Dalam penelitian yang dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutnya dengan "kesadaran meta".

Jadi, Anda harus lebih mengenal diri Anda, termasuk saat pikiran atau psikologis Anda mulai merasa terganggu. Dengan kata lain, Anda menyadari sedang waspada. Mengembangkan kesadaran-meta, membantu Anda untuk mengarahkan dan mempertahankan perhatian

Tetap Berhubungan dengan Orang Terdekat

Menempa dan memperkuat rasa kebersamaan tentunya menjadi tujuan yang sulit ditengah Covid-19. Jika tak bisa bertemu langsung, Anda bisa melakukannya secara virtual. Anda bisa mengobrol lewat panggilan video atau zoom meeting. Atau bisa juga sekadar mengirim foto mengenai kegiatan yang Anda lakukan.

Para peneliti juga mengatakan bahwa hanya memupuk perasaan terhadap orang lain membantu meningkatkan hubungan Anda. Hal ini juga menjadi kebaikan bagi diri Anda, serta dapat menurunkan tertekan dan meningkatkan perasaan positif.

Lebih Kenal dengan Diri Sendiri

Para peneliti mendefinisikan wawasan sebagai pengetahuan tentang bagaimana emosi, pikiran, dan keyakinan dalam diri Anda. Anda juga bisa menantang diri Anda untuk menjadi lebih baik, termasuk melakukan hal yang sebelumnya tak pernah dilakukan. Atau mulai menghilangkan pikiran negatif yang kerap kali muncul.

Tujuan

Saat Anda menyadari masalah psikologis yang muncul, disarankan untuk mencari rutinitas baru, juga membuat tujuan atau target. Kegiatan tersebut diharapkan bisa `menyembuhkan` mental Anda. Misalnya, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Anda bisa mulai ikut kelas olahraga online. Dalam penelitian disebutkan, saat Anda fokus melakukan kegiatan tersebut hingga mencapai target, Anda akan dipenuhi dengan energi positif yang ada di dalam diri.

Jangan lupa, bersikap baik kepada diri sendiri dan luangkan waktu untuk Anda. Meskipun hanya beberapa menit, keluar rumah sejenak untuk menghirup udara segar di pagi hari. Rencanakan waktu istirahat Anda. Gunakan untuk melakukan sesuatu yang membuat Anda merasa tenang dan bahagia.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Desika Pemita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Desika Pemita
Penulis: Desika Pemita
Editor: Yulaika Ramadhani