tirto.id - WhatsApp terus berupaya memutus rantai penyebaran konten hoaks di platformnya yang kali ini diwujudkan dengan perilisan fitur baru bernama Search the Web.
Dengan fitur tersebut, pengguna WhatsApp dimungkinkan untuk memeriksa kebenaran dari pesan yang diteruskan (forward) dengan menelusurinya ke mesin pencari Google langsung dari aplikasi.
"Kami merintis suatu cara sederhana untuk memeriksa ulang pesan yang diteruskan dengan cara mengetuk tombol kaca pembesar di dalam chat," penjelasan WhatsApp di laman resminya sebagaimana dikutip Rabu (5/8/2020).
WhatsApp mengatakan, cara sederhana itu untuk mencari dan memeriksa pesan yang telah diteruskan berulang kali, sehingga dapat membantu pengguna untuk menemukan hasil pencarian berita atau sumber informasi lain mengenai konten yang telah mereka terima.
Fitur Search the Web bekerja dengan cara mengunggah pesan yang diteruskan itu melalui peramban. WhatsApp mengklaim tidak akan melihat pesan tersebut.
Adapun fitur itu akan berwujud sebuah ikon berbentuk kaca pembesar yang tersemat di sebelah kanan pesan yang diteruskan. Pengguna dapat tap ikon tersebut untuk menelusuri pesan forward terpilih.
Akan tetapi, fitur Search the Web tersebut baru diluncurkan secara bertahap, yang saat langsung bisa dinikmati oleh pengguna WhatsApp di Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Italia, Irlandia, Meksiko, dan Spanyol.
Berikut cara menelusuri pesan WhatsApp yang diteruskan melalui mesin pencari Google:
- Saat menerima pesan yang diteruskan, tap ikon kaca pembesar di sebelah kanan pesan tersebut
- Akan muncul pesan pop-up yang bertuliskan, "Apakah Anda ingin mencari pesan ini di web? Pesan ini akan diunggah ke Google," tap "CARI DI WEB" untuk melanjutkan
- WhatsApp kemudian akan menampilkan hasil penelusuran Google terkait pesan forward itu di jendela atau laman baru
- Selesai
Ini bukan kali pertama WhatsApp merilis fitur baru untuk memerangi peredaran hoaks di platformnya, yang sebelumnya diwujudkan dengan pemberian label untuk pesan yang diteruskan berulang kali.
Pada awal tahun 2020 ini, WhatsApp pun telah menetapkan batas penerusan sebuah pesan ke beberapa chat sekaligus.
Pada April lalu, untuk memutus rantai peredaran hoaks terkait COIVD-19, WhatsApp bekerja sama dengan LSM dan pemerintah, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kementerian kesehatan nasional di lebih dari 20 negara, untuk membantu pengguna mendapatkan informasi yang akurat.
