Menuju konten utama

Cara Tangkal Informasi Hoaks Soal COVID-19 di Tengah Pandemi

Berikut ini cara menangkal berita dan informasi hoaks soal COVID-19 selama pandemi.

Cara Tangkal Informasi Hoaks Soal COVID-19 di Tengah Pandemi
Ilustrasi hoax. Getty Iamges/iStockphoto

tirto.id - Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak awal tahun 2020 telah menciptakan situasi infodemi, yaitu banyaknya hoaks atau gangguan informasi yang dapat mengakibatkan pemahaman masyarakat tidak lengkap tentang situasi yang sedang terjadi.

Hal ini dapat menimbulkan stigmatisasi terhadap rumah sakit, tenaga medis dan penyintas COVID-19, hingga keengganan masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan yang telah disarankan.

Dilansir dari laman resmi COVID-19.go.id, berikut ini langkah cerdas dan cepat untuk dapat mengidentifikasi hoaks dengan memahami karakter dari hoaks seperti judul berita yang provokatif, tidak mencantumkan sumber kredibel atau tanggal kejadian, bahkan mengaburkan antara fakta dan opini.

1. Waspada judul berita atau informasi yang bersifat provokatif

2. Periksa fakta informasi dengan benar (pastikan) berasal dari sumber berita yang kredibel, serta bedakakan antara fakta dan opini).

3. Cek keaslian foto dengan fitur reverse image search di Google, Yandex atau platform lainnya).

4. Jika bertemu informasi hoaks, segera laporkan melalui fitur report di platform atau kirim email ke aduankonten@kominfo.go.id.

Selain itu, demi mencegah penyebaran berita hoaks atau misinformasi terkait virus corona COVID-19, WhatsApp meluncurkan Pusat Informasi COVID-19 WhatsApp melalui laman whatsapp.com/coronavirus pada Rabu (18/3/2020).

Pusat Informasi COVID-19 merupakan panduan sederhana bagi para petugas kesehatan, tenaga pengajar, tokoh masyarakat, organisasi nirlaba, jajaran pemerintah, serta pelaku bisnis yang senantiasa mengandalkan WhatsApp untuk berkomunikasi.

Situs ini juga menawarkan tips dan konten umum bagi pengguna di seluruh dunia demi mengurangi penyebaran rumor dan membuka akses terhadap informasi kesehatan yang akurat.

“Kami mengamati bahwa selama periode ini banyak yang mengandalkan WhatsApp, baik dalam komunikasi antarteman dan orang yang dicintai, antara dokter dan pasiennya, maupun guru dan siswanya,” kata Head of WhatsApp Will Cathcart melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Kamis (19/3/2020).

Menurut Will, tujuan WhatsApp menyediakan pusat informasi sederhana tersebut agar dapat membantu menghubungkan orang-orang di saat yang penuh kewaspadaan terhadap penyebaran coronavirus.

“Kami akan terus bekerja sama secara langsung dengan kementerian kesehatan di seluruh dunia agar mereka dapat memberikan informasi terkini secara langsung melalui WhatsApp,” ujar Will.

-----------------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH