Menuju konten utama

Cara Merayakan Lebaran di Tengah Pandemi & Larangan Mudik 2021

Mengajak keluarga besar melakukan halalbihalal online melalui platform video conference menjadi salah satu cara merayakan Lebaran di tengah pandemi.

Cara Merayakan Lebaran di Tengah Pandemi & Larangan Mudik 2021
Warga melakukan silaturahmi Idul Fitri 1441 H secara virtual di kawasan Jimbaran, Badung, Bali, Minggu (24/5/2020). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

tirto.id - Hari Raya Idul Ftri 1442 akan dirayakan kurang dari satu minggu lagi. Sayangnya, perayaan Lebaran tahun ini belum terlepas dari pandemi COVID-19 yang telah melanda Indonesia sejak 2020. Kondisi ini menyebabkan perayaan hari Lebaran sebisa mungkin dilakukan berjarak dan jauh dari kerumunan.

Apalagi baru-baru ini pemerintah mengeluarkan larangan mudik selama periode libur Lebaran 2021. Larangan mudik tersebut mulai diberlakukan hari ini (6/5/2021) hingga 17 Mei 2021 mendatang.

Hal ini menyebabkan banyak orang terpaksa batal mudik dan tidak jadi berkumpul bersama keluarga besar untuk melakukan rutinitas Lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya.

Larangan mudik Lebaran 2021

Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 oleh Satuan Petugas (Satgas) Penanganan COVID-19.

“Pemerintah sepakat untuk meniadakan mudik apapun bentuknya. Mohon jajaran pemerintah daerah, dan masyarakat untuk dapat menjadi agen promosi kesehatan yang baik dengan berlandaskan satu narasi dari pemerintah,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam keterangannya.

SE tersebut memuat aturan terkait larangan mudik yang akan berlangsung selama periode 22 April hingga 24 Mei 2021. Larangan mudik akan dibagi dalam tiga periode, yaitu periode pra larangan mudik (22 April - 5 Mei 2021), larangan mudik (6 - 17 Mei 2021), dan pasca larangan mudik (18 - 24 Mei 2021).

“Pada masa peniadaan mudik tersebut (6-17 Mei 2021), semua pengoperasian transportasi untuk kepentingan mudik akan dilarang,” kata Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) seperti yang dikutip dari Sekertariat Kabinet (Setkab).

Lebih lanjut, kebijakan ini hanya mengizinkan kegiatan perjalanan untuk kepentingan non mudik, termasuk:

  • transportasi logistik;
  • perjalanan dinas;
  • kunjungan keluarga sakit;
  • kunjungan duka anggota keluarga meninggal;
  • ibu hamil yang didampingi satu orang anggota keluarga;
  • kepentingan persalinan yang didampingi dua orang;
  • pelayanan kesehatan darurat.

Cara merayakan Lebaran di tengah pandemi

Kondisi pandemi dan larangan mudik menyebabkan Lebaran tahun ini tidak bisa dirayakan seperti biasanya. Bahkan, selain larangan mudik, beberapa wilayah zona merah dan oranye juga diimbau untuk tidak melakukan salat id.

Namun, ada alternatif cara lain yang dapat dilakukan untuk membuat perayaan Lebaran tetap meriah meskipun hanya di rumah. Melansir Queen Mary University, berikut ini beberapa cara merayakan Lebaran di rumah.

1. Mengenakan pakaian Lebaran

Walaupun kegiatan Lebaran sepenuhnya dilakukan di rumah, bukan berarti pakaian baru tidak dapat dikenakan. Berdandan dan menggunakan pakaian terbaik bisa dilakukan untuk meningkatkan suasana Lebaran di rumah.

Jika memungkinkan, ajak keluarga atau teman yang tinggal berdekatan untuk berfoto agar dapat mengabadikan situasi Lebaran saat pandemi.

2. Mendekorasi rumah dengan pernak pernik Lebaran

Apabila memiliki rencana untuk bersih-bersih total dan mendekorasi ulang, maka menjelang Lebaran adalah saat yang tepat.

Tingkatkan suasana Lebaran di rumah dengan mendekorasi rumah dengan hiasan Lebaran. Area rumah dapat dihias dengan warna serba hijau atau hiasan ketupat sebagai simbol Lebaran.

Jika memiliki budget lebih, bisa juga menambahkan dekorasi pohon kurma atau lukisan kaligrafi yang baru. Letakkan pewangi ruangan di sudut-sudut rumah dan hiasi meja dengan bunga, manisan, serta yang paling penting kue kering khas Lebaran.

3. Makan makanan khas Lebaran

Tidak lengkap rasanya jika merayakan Lebaran tanpa makan-makan. Setelah menjalani satu bulan penuh berpuasa, Lebaran adalah momen saat seluruh orang bersuka cita dan menikmati makanan lezat.

Ada banyak sekali jenis makanan khas Lebaran yang biasa dikonsumsi orang Indonesia, seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, dan sebagainya. Makanan-makanan tersebut dapat dibeli sebelum hari raya, atau jika memungkinkan bisa juga membuatnya sendiri di rumah.

4. Halalbihalal online

Sudah menjadi tradisi orang Indonesia untuk melakukan halalbihalal dan bermaaf-maafan selama Hari Raya Idul Fitri. Namun, kondisi saat ini belum memungkinkan untuk bertemu secara langsung.

Alternatifnya, ajak keluarga besar melakukan halalbihalal online melalui platform video conference seperti Zoom atau Google Meet. Pastikan untuk berdandan terlebih dahulu sebelum melakukan halalbihalal. Akhiri acara halalbihalal dengan berfoto bersama dengan melakukan screenshot.

Jika memungkinkan rekam acara halalbihalal menggunakan fitur rekam yang tersedia di platform video conference untuk menjadi kenangan setelah pandemi usai.

5. Saling mengirim bingkisan dengan orang terkasih

Memberi hadiah dapat memperkuat kedekatan dalam suatu hubungan, catat New York Times. Hal yang sama juga dapat terjadi dalam hubungan kekerabatan.

Mengirimkan bingkisan Lebaran bisa menjadi cara alternatif untuk tetap terhubung dengan orang-orang terkasih walau terpisah selama pandemi.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2021 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari