Menuju konten utama
Informasi Perawatan Kesehatan

Cara Merawat Kesehatan Telinga pada Anak-anak

Cara merawat kesehatan telinga pada anak dan tanda-tanda terjadinya gangguan pendengaran.

Cara Merawat Kesehatan Telinga pada Anak-anak
Ilustrasi Anak Sakit Telinga. foto/istockphoto

tirto.id - Telinga sebagai indera pendengaran adalah bagian tubuh yang harus dirawat dengan baik dan benar sejak usia dini.

World Health Organization (WHO) melaporkan, terdapat 360 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran, dan 32 juta di antaranya adalah anak-anak.

60% gangguan pendengaran pada masa kanak-kanak disebabkan oleh penyebab yang dapat dicegah.

Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh penyebab genetik, komplikasi saat lahir, penyakit menular tertentu, infeksi telinga kronis, penggunaan obat-obatan tertentu, paparan kebisingan yang berlebihan, dan penuaan.

Anak-anak biasanya belum terlalu paham akan perawatan kesehatan diri seperti halnya merawat kesehatan dan kebersihan telinga mereka.

Cara Merawat Kesehatan Telinga Anak

Anak-anak masih bergantung kepada orang tua, maka dari itu, orang tua harus paham dan mengerti bagaimana merawat kebersihan telinga anak dengan baik.

Berikut cara merawat kesehatan telinga disarikan dari WHO dan Cleveland Clinic.

1. Hindari membersihkan telinga menggunakan benda asing

Jangan membersihkan telinga dengan menggunakan cotton buds, tusuk gigi, klip, atau lilin hopi karena tindakan ini dapat membuat kotoran telinga terdorong ke dalam.

Kotoran yang menumpuk karena dorongan dari benda-benda asing tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada gendang telinga.

2. Bersihkan telinga secara berkala dengan mengunjungi penyedia layanan kesehatan

Telinga memproduksi kotoran adalah upaya telinga untuk membersihkan dirinya sendiri.

Namun, jika terjadi penumpukan kotoran telinga yang menghalangi pendengaran atau menyebabkan rasa gatal maka temui penyedia layanan kesehatan untuk membersihkannya. Membersihkan telinga sendiri sangat tidak dianjurkan.

3. Hindari kebisingan atau volume suara yang terlalu keras

Mendengarkan suara yang terlalu keras dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran. Mengontrol volume saat mendengarkan musik sangat penting untuk dilakukan.

Dianjurkan untuk mendengarkan musik pada volume di bawah 60% dari volume maksimum. Tak lupa, beri jeda saat mendengarkan musik atau suara yang cukup keras, batasi waktunya.

Tanda-Tanda Gangguan Pendengaran

Berikut sejumlah tanda-tanda jika seseorang sudah mengalami gangguan pendengaran:

    • Mengalami kesulitan mendengar percakapan, terutama saat adanya kebisingan di tengah percakapan.
    • Sering meminta orang lain untuk mengulangi apa yang mereka katakan.
    • Tidak selalu mengerti apa yang orang lain katakan dan menjawab dengan tidak tepat.
    • Mengalami kesulitan mendengar di telepon.
    • Seseorang dengan gangguan pendengaran biasanya akan menganggukkan kepala atau tersenyum selama percakapan ketika mereka tidak yakin dengan apa yang telah lawan bicara dikatakan. Mereka berusaha keras untuk mendengar atau mengikuti percakapan.
    • Menaikkan volume televisi dan radio pada tingkat yang cukup keras dibandingkan volume standar orang-orang pada umumnya.
    • Merasa lawan bicara bergumam atau tidak mendengar intonasi dan artikulasi dengan jelas.
    • Mengalami kesulitan mendengar suara pada lingkungan sekitar, seperti kicau burung.
    • Menarik diri dari percakapan dan situasi sosial karena terlalu sulit untuk didengar.
    • Membaca bibir agar dapat mencoba mengikuti apa yang orang katakan.
    • Mendengar suara bising di dalam telinga atau kepala, yang disebut tinnitus, yang tidak disebabkan oleh sumber suara eksternal.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno