Menuju konten utama

Cara Menulis Partikel "Pun" yang Benar dalam Bahasa Indonesia

Berikut ini cara menuliskan partikel "pun" dalam kalimat Bahasa Indoensia sesuai dengan PUEBI. 

Cara Menulis Partikel
Ilustrasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia berada dimeja perpustakaan. Foto/istimewa

tirto.id - Penulisan partkel “pun” kadang kala membingungkan, apakah ia ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya atau tidak?

Untuk menjawabnya, rujukan yang perlu diperhatikan adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Sejak 2016, pedoman yang menjadi dasar rujukan penulisan tata kalimat adalah PUEBI. Sebelumnya pedoman penulisan tata Bahasa Indonesia adalah Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD) dan sebelumnya lagi adalah Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

PUEBI digunakan sebagai rujukan bila penulis atau penutur bahasa hendak menggunakan struktur bahasa baku.

Dalam bahasa Indonesia, partikel “pun” termasuk dalam kelas kata partikel, yaitu kata yang tidak memiliki arti leksikal namun memiliki arti gramatikal.

Maksudnya, kata yang termasuk dalam kelas kata partikel ini tidak memiliki makna kata bila tidak masuk dalam sebuah kalimat.

Tidak seperti kata “rumah” misalnya, yang jika berdiri sendiri memiliki makna "bangunan untuk tempat tinggal", partikel tidak memiliki makna bila berdiri sendiri.

Partikel “pun” misalnya, punya makna sebagai penekanan arti hanya jika berada dalam sebuah kalimat.

Kata selain “pun” yang termasuk dalam kelas kata Partikel adalah “-kah”, “-lah”, "per", dan “-tah”.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima, mengartikan partikel “pun” dengan lima makna berbeda, yaitu:

1. Juga atau demikian juga. Contohnya, “Jika Anda pergi, saya pun akan pergi.”

2. Meski; biar; kendati. Contohnya, “Berapa pun harganya, akan saya beli!”

3. Saja .... Contohnya, “Bersuara pun tak boleh, lalu apa yang kau perbolehkan?”

4. Untuk menyatakan aspek bahwa perubahan mulai terjadi. Contohnya, “Matahari telah tenggelam, hari pun malamlah.”

5. Untuk menguatkan dan menyatakan pokok kalimat. Contohnya, “Idayu pun mengungkapkan kekesalannya.”

Kelima makna yang ada di KBBI edisi V tersebut menunjukkan makna partikel “pun” bila ada pada sebuah kalimat. Bukan makna kata “pun” bila ia berdiri sendiri.

Bagaimana Menuliskannya?

Setelah mengetahui apa makna partikel “pun”, lalu bagaimana cara menuliskannya sesuai kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar? PUEBI menjelaskan bahwa penulisan partikel “pun” ada dua macam cara, yakni digabung dengan kata yang mendahului dan dipisah.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan partikel “pun” adalah kata yang mendahuluinya. Partikel “pun” ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya bila kata itu adalah kata hubung dalam sebuah kalimat.

Dalam hal tersebut, partikel “pun” disebut sebagai unsur pembentuk kata hubung. Dalam KBBI V terdapat dua belas kata hubung yang dapat diberi unsur partikel “pun”, yaitu adapun, biarpun, ataupun, maupun, kendatipun, sungguhpun, sekalipun, walaupun, andaipun, kalaupun, meskipun, dan bagaimanapun.

Jika diterapkan dalam kalimat, partikel "pun" sebagai unsur pembentuk kata hubung dapat menjadi seperti contoh berikut:

- Biarpun tua dan sakit-sakitan, rakyat miskin kota tetap harus bekerja untuk menyambung hidup.

- Walaupun basah kuyup sampai menggigil, Budi tetap menjajakan koran di perempatan jalan.

Akan tetapi, partikel “pun” ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya bila penggunaan partikel tidak dimaksudkan sebagai unsur pembentuk kata hubung.

Sebagaimana dijelaskan di atas, partikel “pun” juga memiliki makna berupa sinonim beberapa kata seperti “juga”, “meski”, “biar”, “kendati” atau “saja”.

Bila partikel digunakan sebagai sinonim kata tersebut, maka partikel “pun” ditulis terpisah. Contoh penggunaan partikel "pun" bukan sebagai unsur pembentuk kata hubung:

1. Kalau kamu tidak mau, saya juga tak berhak memaksamu.

2. Kalau kamu tidak mau, saya pun tak berhak memaksamu.

3. Meski hujan, makanan akan tetap diantarkan sesuai pesanan.

4. Hujan pun, makanan akan tetap diantarkan sesuai pesanan.

Dalam contoh kedua dua, partikel “pun” berfungsi sebagai pengganti kata “meski”, karenanya ditulis terpisah dengan kata yang mendahului.

Namun penulisan partikel "pun" pada contoh kalimat kedua akan disambung apabila partikel “pun” digunakan sebagai unsur pembentuk kata hubung “meski”.

Bila demikian, kalimat tersebut akan ditulis, “Meskipun hujan, makanan akan tetap diantarkan sesuai pesanan.”

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Yandri Daniel Damaledo