Menuju konten utama

Cara Menjaga Diri dan Lingkungan dari COVID-19 dengan Disinfeksi

Menjaga diri dari paparan virus Corona penting dilakukan. Mengetahui bagaimana cara COVID-19 berkembang di lingkungan hidup bisa menjadi bagian mitigasi.

Cara Menjaga Diri dan Lingkungan dari COVID-19 dengan Disinfeksi
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) melakukan penyemprotan cairan disinfektan di pedestrian Jalan Sultan Agung, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/3/2020). ANTARA FOTO/Suwandy/ama

tirto.id - Mengetahui tentang COVID-19 dan bagaimana cara virus Corona berkembang di lingkungan hidup adalah bagian dari menjaga diri kita agar tidak terpapar. Salah satunya dengan penyemprotan disinfektan di lingkungan terjangkit COVID-19.

Melakukan karantina mandiri atau ­self-isolation penting untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Upaya ini juga dapat menjadi pilihan bagi orang yang sedang kurang sehat seperti flu, batuk, hingga orang yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Saat masuk dalam kategori ODP, dokter akan menyarankan Anda untuk tetap berada di rumah, membatasi diri berinteraksi dengan orang lain, istirahat cukup, serta makan makanan bergizi serta mengonsumsi multivitamin atau suplemen.

Isolasi diri secara mandiri sebaiknya dilakukan selama kurang lebih 14 hari. Pasalnya, infeksi COVID-19 baru dapat menunjukkan gejala setelah 2-14 hari masa inkubasi virus di dalam tubuh, seperti ditulis CDC. Selain itu, dengan melakukan karantina diri, Anda dapat cukup beristirahat untuk memulihkan kembali daya tahan tubuh.

Spesialis penyakit menular Steven Gordon, MD, dari Cleveland Clinic merekomendasikan sosial distancing dengan self-isolated untuk menghindarkan diri dari penyakit atau mencegah penularannya kepada orang lain. Masyarakat diminta untuk menghindari kerumunan orang atau pertemuan besar. Namun, jika harus dilakukan, setidaknya jaga jarak Anda kurang lebih 2 meter dari orang lain.

Cara Membuat Disinfektan

Di sisi lain, salah satu cara untuk mematikan virus adalah dengan menyemprotkan disinfektan atau antiseptik. Keduanya memang sama-sama memiliki kegunaan untuk membunuh virus, akan tetapi berbeda dalam pengaplikasian.

Ditulis Healthline, antiseptik digunakan sebagai pembunuh kuman pada jaringan hidup seperti kulit manusia. Hand sanitizer merupakan salah satu contoh antiseptik yang mudah ditemui. Sementara itu, disinfektan merupakan larutan pembunuh kuman khusus pada permukaan benda mati.

Pada umumnya, penggunaan disinfektan untuk membunuh kuman pada alat-alat kesehatan sebelum digunakan agar menjaganya tetap steril, demikian seperti dilansir Pharma Guideline.

Untuk membuat larutan desinfektan, Anda harus menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Bahan dan alat yang digunakan adalah air, cairan yang mengandung chloride (dapat pemutih pakaian atau karbol, dan botol penyemprot.

Langkah membuat larutan disinfektan sendiri di rumah adalah sebagai berikut untuk menghalau infeksi COVID-19:

  • Campurkan air dan cairan yang mengandung chloride. Aturannya untuk di dalam ruangan atau di dalam rumah kandungan chloride harus 0,1 persen dengan perbandingan 1 liter air untuk 16 mililiter chloride atau karbol. Sementara untuk di luar ruangan gunakan kandungan chloride 0,5 persen dengan perbandingan 1 liter air untuk 80 mililiter chloride atau karbol.
  • Setelah itu masukkan campuran tersebut ke dalam botol penyemprot dan cairan disinfektan siap untuk digunakan.

Sementara itu, untuk membuat larutan antiseptik sendiri Anda dapat melakukannya dengan mengikuti panduan dalam link berikut ini (Cara dan Panduan Membuat Hand Sanitizer Sesuai Rekomendasi WHO).

Penyemprotan Disinfektan di Lingkungan Terjangkit COVID-19

Dilaporkan dalam The New England Journal of Medicine, virus corona baru ini dapat tetap hidup di udara hingga tiga jam, pada tembaga hingga empat jam, pada kardus hingga 24 jam, dan pada plastik dan stainless steel hingga 72 jam.

Lebih lanjut, SARS-CoV-2 RNA ini juga ditemukan di berbagai permukaan kabin pada kapal pesiar Diamond Princess yang memuat orang-orang terinfeksi virus tersebut hingga 17 hari setelah penumpang turun, seperti dilansir Live Sciences.

Mengetahui fakta tersebut, prosedur desinfeksi perlu dilakukan agar virus tidak menyebar semakin brutal. Tim Reaksi Cepat BNBD DIY juga telah melakukan prosedur penyemprotan disinfektan pada beberapa lokasi yang ada di Yogyakarta.

Sayangnya, keterbatasan personil membuat penyemprotan hanya dilakukan di zona merah atau daerah yang berpotensi besar terjadi penularan virus COVID-19 seperti puskesmas, klinik-klinik, beserta daerah yang pada peta menunjukkan zona merah.

Dengan membuat sendiri larutan disinfektan, masyarakat dapat mendisinfeksi lingkungan sekitar untuk mematikan virus terlebih jika telah ada orang yang diketahui positif terjangkit COVID-19 tersebut.

Melakukan sendiri disinfeksi akan membantu pihak-pihak terkait dalam mencegah penularan virus, serta menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Baca juga artikel terkait CAIRAN DISINFEKTAN atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Ibnu Azis