Menuju konten utama

Cara Menggendong Bayi yang Benar dan Aman: Tips Bagi Ayah Baru

Para orang tua, terutama sang ayah, perlu memperhatikan cara yang benar saat menggendong bayi. Apalagi, jika bayinya belum lama lahir.

Cara Menggendong Bayi yang Benar dan Aman: Tips Bagi Ayah Baru
Ilustrasi Ayah Menggendong bayi. foto/istockphoto

tirto.id - Menggendong bayi mempunyai beragam manfaat bagi sang anak dan orang tua. Manfaat yang bisa didapatkan bisa dari segi emosional hingga kesehatan.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua, terutama sang ayah, pada saat menggendong bayi. Sebab, selama ini banyak ayah yang belum mengerti betul cara menggendong bayi secara benar dan tepat.

Sebagian ayah lainnya mungkin juga canggung saat menggendong bayinya karena belum terbiasa. Apalagi, jika menggendong bayi yang baru lahir.

Sebagai contoh, dalam video unggahan di akun instagramnya pada awal Agustus 2020 lalu, aktris Zaskia Adya Mecca terlihat harus telaten mengarahkan suaminya, Hanung Bramantyo ketika akan menggendong anak bungsu mereka yang belum lama lahir, Bhaj Kama Bramantyo.

"Anak banyak, masih bingung pakai 'gendongan modern' katanya. Sama Kala sampai direkamin," demikian kelakar yang ditulis Zaskia di unggahan instagramnya.

Sebenarnya, menggendong bayi seperti yang dilakukan Hanung sangat penting untuk membangun ikatan Ayah dan Anak. Aktivitas ini juga bisa meringankan beban sang istri dalam merawat bayi dan mendukung pemulihan kesehatannya usai melahirkan.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes, Kirana Pritasari sudah mengimbau agar para suami meringankan pekerjaan rumah tangga istrinya, dengan cara ikut mengasuh, menggendong, memandikan, mengajak main hingga merawat bayi.

Selain itu, saat masih menjabat Menteri Kesehatan, Nila Moeloek pun pernah mengingatkan bahwa figur ayah dapat memberikan dukungan moral kepada istrinya yang sedang merawat bayi.

"Karena ternyata dibuktikan, dengan ibunya dalam keadaan senang, happy, akan mengeluarkan hormon oksitosin, salah satunya yang membuat ibu lebih sehat," ujar Nila, seperti dilansir Antara pada Agustus 2019 silam.

Dukungan moral yang ia maksud, seperti suami ikut mengerjakan tugas rumah tangga, mengganti popok, hingga bangun pada malam hari untuk menemani sang istri menyusui bayi. Saat menemani sang istri itulah, suami bisa membantu menyendawakan bayi yang baru selesai menyusu dengan cara menggendong si kecil di bahunya.

Tips Gendong Bayi dengan Posisi dan Cara yang Benar

Bagi para ayah yang baru mempunyai bayi, laman dummies memberikan penjelasan soal sejumlah posisi yang tepat dalam menggendong bayi. Ada tiga posisi yang bisa diterapkan oleh para ayah.

Pertama, posisi buaian. Caranya adalah dengan menempatkan kepala bayi di lekukan lengan ayah, saat menggendong buah hatinya. Sebagian orang menggendong bayi di sisi kiri, tetapi pilih yang cocok dan nyaman.

Kedua, posisi bola sepak. Di posisi ini, kepala bayi bertumpu pada tangan Ayah sambil melihat ke atas. Tubuh bayi terletak di lengan Ayah, dan kakinya mengarah ke siku Ayah.

Ketiga, posisi di atas bahu. Posisi ini bisa memudahkan bayi bersendawa dan merasa lebih nyaman karena tekanan gas di perutnya berkurang. Cara menerapkan posisi ini dengan meletakkan tubuh bayi di dada, sementara kepalanya di atas bahu ayah. Posisi ini tidak hanya memudahkan si kecil bersendawa, tetapi juga mencegah ia muntah saat terlalu kenyang minum ASI.

Sementara itu, situs Men’s Health juga melansir panduan bagi para ayah agar dapat menggendong bayi yang baru lahir dengan cara benar. Panduan tersebut memuat sejumlah langkah yang harus dilakukan saat sebelum dan sudah menggendong bayi. Berikut ini detail panduan itu.

1. Hal pertama yang pertama: Cuci tangan

Bayi yang baru lahir belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang tangguh. Hal ini membuat bayi rentan rentan sakit saat ada bakteri atau virus masuk tubuhnya. Oleh karena itu, mencuci tangan adalah aktivitas yang harus dilakukan orang dewasa sebelum menggendong bayi.

2. Lepas aksesoris yang membahayakan bayi

Selanjutnya, singkirkan benda apa pun dari tubuh bagian atas yang berpotensi menggores bagian tubuh bayi. Misalnya, jam tangan dan aksesoris sejenisnya.

3. Sediakan kain lap atau handuk kecil

Bayi yang baru lahir biasanya kerap mudah muntah. Sediakan kain atau handuk kecil yang ditaruh di atas lengan dan bahu ketika akan menggendong bayi.

4. Gunakan teknik menggendong yang Benar

Menggendong bayi, terutama yang baru lahir, harus dilakukan dengan ekstra hati-hati mengingat banyak bagian tubuhnya masih lemah. Salah satu yang penting diperhatikan adalah posisi kepala bayi saat digendong.

"Bayi yang baru lahir memiliki berat kepala dan belum memiliki kekuatan leher yang kokoh, jadi gunakan lekukan siku Anda untuk menopang kepalanya," kata Laura Jana, M.D., dokter anak yang pernah menulis buku Heading Home with Your Newborn, seperti dilansir Men’s Health.

Selain menggunakan lekukan siku untuk menahan kepala dan leher bayi, jangan lupa menyangga punggung, pantat dan kaki si kecil dengan lengan bagian bawah. Jadi, seluruh tubuh bayi, yakni dari kepala sampai kaki, ditopang satu tangan yang menekuk ke arah dada.

Adapun tangan yang lainnya bisa digunakan untuk membantu menyangga tubuh bayi supaya lebih aman. Dengan tangan yang tidak menjadi penyangga utama ini, tubuh bayi bisa ditarik agar lebih dekat ke dada orang yang menggendong. Jadi, bayi bisa dipegang dengan erat dan menempel ke tubuh ayah yang menggedongnya.

Namun, sang ayah perlu menggendong bayinya dengan tubuh santai. Sebab, jika badan sang ayah terlalu kaku, bayi tidak akan bisa rileks dan mudah menggeliat.

5. Tenangkan bayi dengan lembut

Bayi terkadang suka rewel dan menangis karena banyak sebab. Saat menemui situasi seperti ini, sang ayah mesti menyikapinya dengan lembut dan santai.

"Bayi dapat merasakan stres, jadi meskipun Anda mungkin merasa gugup, bicaralah dengan bayi dengan suara yang tenang," kata dokter Laura Jana. "Cara itu akan membuat bayi merasa aman dan terlindungi."

Membuat suara "diam" yang lembut juga bisa membantu. Berjalan dan menggerak-gerakan badan si kecil dengan lembut juga bisa lebih menenangkannya. Sang ayah bisa pula sedikit mengayunkan tubuhnya sambil terus berbicara dengan lembut agar bayi kembali tenang. Namun, jangan berjalan atau bergerak kelewat kasar karena itu bisa membahayakan bayi.

Baca juga artikel terkait BAYI atau tulisan lainnya dari Septiany Amanda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Septiany Amanda
Penulis: Septiany Amanda
Editor: Addi M Idhom