Menuju konten utama

Cara Mengenalkan Organ Reproduksi pada Anak dengan Tepat

Anak perlu diajarkan mengenai organ reproduksi sejak dini. Pengenalan dapat dilakukan dengan mengenalkan istilah terkait reproduksi. 

Cara Mengenalkan Organ Reproduksi pada Anak dengan Tepat
Dokter Lula Kamal yang juga merupakan seorang artis memberikan penjelasan kepada sejumlah Bonek Wanita saat Sosialisasi Sistem Reproduksi Wanita dan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat di Polrestabes Surabaya, Minggu (15/4/2018). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

tirto.id - Pengenalan organ reproduksi pada anak sangat penting bagi tumbuh kembang mereka. Pengenalan ini perlu dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya.

Selain memberikan pemahaman mengenai tubuh mereka, pengenalan ini juga melatih anak untuk dapat menghormati dan menghargai tubuh orang lain.

Sayangnya, berbicara mengenai organ reproduksi masih menjadi hal yang tabu di Indonesia. Banyak orang tua yang tidak memberikan pendidikan seksual seperti ini pada anak.

“Banyak orang tua tidak mengajarkan anaknya mengenali tubuh mereka dan berharap anak tahu sendiri hal itu,” kata Fahmi Arizal, Kepala Bidang Program Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), seperti diwartakan situs resmi PKBI.

Mengenalkan organ reproduksi terhadap anak memerlukan cara yang berbeda. Hal ini perlu dilakukan agar anak dapat menerima informasi dengan tepat dan tidak terjebak kepada pornografi.

Menurut PKBI, pemberian materi pembelajaran pada anak prasekolah rentang usia 4-6 tahun harus dilakukan dengan pendampingan orang tua atau guru.

Materi pembelajaran ini bukan dalam bentuk buku yang dapat dibaca langsung oleh anak-anak sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

Sementara, PKBI juga telah berusaha mengenalkan pendidikan kesehatan reproduksi sebagai materi kecakapan sosial bagi anak usia prasekolah melalui program Bina Anaprasa (Pembinaan Anak Prasekolah) sejak 1980-an.

Selain itu, pembelajaran tentang organ reproduksi pada anak juga dapat dilakukan dengan mengenalkan istilah-istilah tertentu seperti vagina, penis, uterus, sel telur, dan sperma.

Orang tua harus menggunakan bahasa yang ringan dan lugas dalam menjelaskan fungsi-fungsi organ tersebut pada anak.

Melansir PlannedParenthood, orang tua tidak perlu memberikan jawaban yang detail untuk anak usia dini. Berikan jawaban yang simpel, to the point, dan jelas. Sebaliknya, semakin bertambah usia anak, semakin detail jawaban yang diberikan.

Orang tua juga perlu memastikan apakah anak paham dengan jawaban tersebut, seperti “Apakah sudah paham?” atau “Ada pertanyaan lagi yang kamu ingin tahu?”

Berbicara tentang organ reproduksi erat kaitannya dengan proses reproduksi itu sendiri. Orang tua perlu memberikan informasi yang akurat tentang hal ini dan mengklarifikasi mitos-mitos yang mungkin anak dengar dari orang lain.

Reproduksi manusia adalah ketika sel telur dari wanita dan sel sperma dari pria bersatu dan berkembang di dalam rahim untuk membentuk janin. Sejumlah organ dan struktur baik wanita maupun pria dibutuhkan agar proses ini terjadi.

Orang tua perlu menanamkan pemahaman pada anak bahwa memiliki bayi ataupun tidak adalah hak setiap pasangan. Tiap pasangan memiliki cara tersendiri untuk hidup bahagia. Dengan demikian, anak dapat menghargai keputusan orang lain.

Baca juga artikel terkait REPRODUKSI atau tulisan lainnya dari Hanafi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Hanafi
Penulis: Hanafi
Editor: Agung DH