Menuju konten utama

Cara Mengelola Keuangan Usaha untuk Pelaku UMKM agar Bisnis Lancar

Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, risiko kerugian bisa diminimalisir dan bisnis UMKM pun bisa tetap berjalan baik.

Cara Mengelola Keuangan Usaha untuk Pelaku UMKM agar Bisnis Lancar
Ilustrasi membuat konsep bisnis. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu roda penggerak perekonomian negara. Namun mengelola UMKM memiliki banyak tantangan, terutama di masa pandemi ketika daya beli masyarakat menurun drastis.

Penjualan yang menurun akan menganggu cashflow dan hal ini bisa berdampak buruk pada kelangsungan UMKM ke depannya.

Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, risiko kerugian bisa diminimalisir dan bisnis UMKM pun bisa tetap berjalan baik.

Cara Mengelola Keuangan Usaha untuk Pelaku UMKM agar Bisnis Lancar

Pengelolaan keuangan dapat dilakukan dalam beberapa langkah. Berikut cara mengelola keuangan UMKM agar bisnis bisa berumur panjang:

  • Buat perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan yang baik bisa jadi faktor penentu suksesnya sebuah bisnis. Buatlah perencanaan keuangan yang jelas dan lakukan perhitungan serealistis mungkin.

Perhitungan yang dimaksud meliputi besaran dana/modal, pengeluaran, hingga perkiraan laba dan rugi. Perencanaan ini nantinya akan menjadi panduan sehingga keuangan usaha bisa tetap terkontrol.

Di sisi lain, perencanaan keuangan juga harus disesuaikan dengan kondisi finansial saat ini. Bahkan apabila berencana untuk berutang, sesuaikan jumlah utang dengan kemampuan untuk melunasi utang tersebut.

  • Pencatatan keuangan secara disiplin
Pencatatan keuangan wajib dilakukan oleh usaha apapun, termasuk usaha berskala kecil seperti UMKM. Pencatatan keuangan perlu dilakukan agar pelaku usaha bisa mengetahui besaran pemasukan dan pengeluaran.

Dengan demikian, pemilik usaha juga bisa melakukan evaluasi terhadap bisnis yang ia kelola, termasuk menentukan target usaha ke depannya.

  • Pisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha
Laman linkumkm menulis, untuk memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha wajib dilakukan agar pelaku UMKM bisa tetap memantau kondisi finansial bisnisnya. Jika tercampur, maka sulit untuk mengetahui berapa besaran biaya operasional, laba, atau ada tidaknya kerugian dalam usaha tersebut.

infofragik sc cara kelola keuangan usaha umkm

infofragik sc cara kelola keuangan usaha umkm. (tirto.id/Fuad)

  • Siapkan dana darurat
Dalam dunia bisnis, banyak faktor tak terduga yang bisa mempengaruhi kelangsungan usaha, contohnya daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi. Untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini, pelaku UMKM perlu menganggarkan dana cadangan atau dana darurat sejak awal.

Saat keuangan usaha sudah stabil dan perolehan laba dapat terukur dengan akurat, sisihkan sebagian laba untuk dijadikan dana darurat dan asuransi.

Dana darurat bisa digunakan ketika ada hal-hal yang terjadi di luar perencanaan.

Asuransi juga diperlukan sebagai pengalihan resiko agar usaha tidak menanggung biaya besar ketika mengalami hal-hal tak terduga.

  • Pengelolaan utang
Saat menjalankan sebuah bisnis, utang bisa jadi solusi untuk meningkatkan performa usaha. Selama utang tersebut tidak berlebihan dan masih dapat dikontrol, maka tidak akan ada masalah dan keuangan usaha bisa tetap stabil.

Dilansir laman OJK, rasio utang terhadap aset usaha sebaiknya tidak lebih dari 50% dan rasio utang terhadap pendapatan tidak lebih dari 30%. Sebelum mengajukan utang, buatlah perencanaan terlebih dulu meliputi jumlah yang dibutuhkan, penggunaan utang, serta kemampuan dalam melunasi utang.

Tanamkan mindset bahwa utang adalah beban yang harus segera dilunasi. Jangan menunda-nunda membayar utang atau tagihan apapun agar usahamu terbebas dari beban finansial.

  • Evaluasi bisnis dan tetapkan target yang realistis
Evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui apakah bisnis berjalan baik dan apakah pengelolaan keuangan sudah dilakukan dengan benar. Tak hanya itu, evaluasi juga berguna untuk menentukan target dan perbaikan apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan omzet usaha.

Meski demikian, menetapkan target sebaiknya harus realistis. Mengikuti ambisi yang terlalu tinggi tanpa mempertimbangkan finansial bisa berakibat fatal pada keuangan usaha.

Baca juga artikel terkait UMKM atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Bisnis
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani