Menuju konten utama
Tips Kesehatan Bayi

Cara Mengatasi Bayi Cegukan, Apakah Berbahaya dan Apa Penyebabnya?

Bayi cegukan apakah berbahaya dan bagaimana cara mengatasi cegukannya agar segera hilang?

Cara Mengatasi Bayi Cegukan, Apakah Berbahaya dan Apa Penyebabnya?
Ilustrasi Bayi Minum Susu. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tak perlu panik saat bayi mengalami cegukan. Bayi, seperti juga orang dewasa, bisa mengalami cegukan bahkan ketika mereka masih berada dalam kandungan.

Cegukan malah baik untuk perkembangan otak dan pernapasan bayi karena itu tanda bahwa mereka sehat, laman WebMD melansir.

Bahkan orang dewasa sekalipun tidak memiliki kendali atas cegukan mereka, serta tidak bisa serta merta menghentikan kondisi tersebut.

Cegukan merupakan refleks yang terjadi ketika diafragma menyebabkan pembukaan dan penutupan pita suara dengan cepat. Umumnya hal ini terjadi ketika sedang makan, minum, atau stres.

Merujuk Cleveland Clinic, Kylie Liermann, seorang dokter pediatric mengatakan cegukan kemungkinan besar disebabkan oleh iritasi pada diafragma, otot di dasar paru-paru yang tiba-tiba kejang atau kram. Akibatnya, pita suara menutup dan menciptakan suara ‘hiks’.

Walau normal, namun jika frekuensi cegukan terjadi terlalu sering dan durasinya lama, maka akan mengganggu bayi. Umumnya cegukan akan pulih dengan sendirinya dalam waktu 5-10 menit.

Cara Mengatasi Cegukan Bayi

Apabila lebih lama dari kondisi normal tersebut dan khawatir bayi terganggu, laman Healthline menganjurkan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan cegukan bayi seperti di bawah ini:

1. Sendawakan bayi

Jika cegukan terjadi saat bayi sedang menyusu atau makan, itu artinya ada kelebihan gas yang mengiritasi perutnya.

Topang bayi dalam kondisi tegak dan tepuk punggungnya dengan pelan seperti biasa saat ia hendak disendawakan. Lakukan hingga bayi sendawa dan cegukan berhenti.

2. Perlambat proses makan

Jika cegukan terjadi saat bayi sedang makan, coba perlambat suapan ke bayi untuk menurunkan intensitas proses menelannya.

Beri makan bayi saat kondisinya tenang, tidak menangis atau terlalu lapar karena itu akan membuat mereka menelan terlalu cepat.

Posisi bayi harus tegak usai makan atau menyusui, jangan langsung ditidurkan. Posisi tegak membantu proses pencernaan berjalan lancar.

Pastikan dot dalam kondisi penuh susu saat diberikan pada bayi, agar bayi tidak menghisap udara. Udara yang berlebih dalam pencernaannya bisa menyebabkan cegukan makin parah.

Ukuran puting dot pun sebaiknya pas dengan ukuran mulut bayi serta tidak terlalu besar untuk mencegah masuknya udara dari sela-sela puting dot ketika dihisap.

3. Jika kondisi cegukan tidak normal, maka ada baiknya temui dokter anak.

4. Cegukan yang tidak normal adalah tanda dari gastroesophageal reflux (GERD) atau refluks yang menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan bayi.

Jika terjadi GERD, maka bayi juga akan menunjukkan ciri seperti batuk, meludah, iritabilitas dan menangis. Ia juga akan melengkungkan punggung terutama selama proses menyusui dan setelahnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno