Menuju konten utama

Cara Mencegah Penyakit Sifilis, Gejala, dan Apa Penyebabnya?

Cara mencegah penyakit sifilis adalah menghindari perilaku seks yang tidak aman, termasuk mengenakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.

Cara Mencegah Penyakit Sifilis, Gejala, dan Apa Penyebabnya?
Ilustrasi Sifilis. foto/istockphoto

tirto.id - Sifilis atau biasa juga dikenal dengan penyakit raja singa merupakan salah satu penyakit menular seksual yang dapat menyerang organ intim pria atau wanita. Penyakit sifilis menyebabkan penderitanya mengalami luka di kelamin dan dubur, hingga infeksi yang lebih berat berupa komplikasi organ.

Penyebab utama penyakit sifilis adalah perilaku seksual yang tidak aman. Tentu salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit sifilis adalah menghindari perilaku seks yang tidak aman.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kasus sifilis di seluruh dunia meningkat sebanyak 7 juta infeksi pada 2020. Penyakit sifilis bisa menyerang siapapun, baik pria maupun wanita khususnya yang aktif secara seksual.

Tingginya angka kasus sifilis di dunia menyebabkan WHO ingin membuat target yang ambisius, berupa penurunan kasus sifilis sebesar 90 persen pada 2030.

Penyebab Penyakit Sifilis

Penyebab penyakit sifilis adalah infeksi bakteri bernama Treponema pallidum. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bakteri ini ditularkan melalui kontak seksual.

Selain hubungan seksual penyakit ini juga bisa ditularkan dari ibu hamil ke janinnya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bayi yang terinfeksi sifilis dari ibunya memiliki 40 persen risiko kematian begitu lahir.

Setelah menginfeksi tubuh, bakteri penyebab sifilis bisa menjadi tidak aktif dan mengendap di dalam tubuh selama puluhan tahun sebelum akhirnya aktif kembali.

Melansir Mayo Clinic ada lima faktor risiko yang dapat meningkatkan individu tertular atau terinfeksi sifilis, yaitu:

  • Melakukan hubungan seksual tanpa kondom;
  • Berhubungan seks dengan banyak pasangan;
  • Pria yang berhubungan seks dengan pria;
  • Terinfeksi HIV virus penyebab AIDS.

Gejala Penyakit Sifilis

Gejala awal sifilis masih bisa diobati dengan satu suntikan penicillin. Namun, jika tidak segera ditangani infeksi sifilis bisa merusak jantung, otak, dan organ-organ vital lain dalam tubuh dan bisa mengancam nyawa.

Penyakit sifilis dapat berkembang melalui beberapa tahap dengan gejala yang beragam dalam tiap tahapannya. Berikut adalah tahapan dan gejala penyakit sifilis.

1. Sifilis primer

Gejala awal dari sifilis primer adalah luka atau radang kecil yang muncul sekitar 3 minggu setelah infeksi. Biasanya peradangan ini terletak di dalam vagina atau rektum dan bisa sembuh sendiri selama tiga sampai enam minggu.

2. Sifilis sekunder

Gejala tahap berikutnya adalah ruam-ruam yang bisa muncul di bagian selangkangan dan menyebar ke seluruh tubuh, biasanya pada bagian mulut. Selain itu, gejala lain yang dapat muncul adalah rambut rontok, nyeri otot, demam, tenggorokan kering, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Sifilis tersembunyi

Sifilis tersembunyi bisa terjadi jika sifilis sekunder tidak ditangani dan tidak menimbulkan gejala.

4. Sifilis tersier

Di tahap terakhir ini, penyakit sifilis bisa menyerang otak, syaraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi.

Cara Mencegah Penyakit Sifilis

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tertular penyakit sifilis. Berikut beberapa cara mencegah penyakit sifilis menurut Ciputra Hospital:

1. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual

Penyakit sifilis ditularkan melalui kontak seksual. Oleh karena itu, penggunaan kondom ketika berhubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan sifilis secara signifikan.

2. Menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang

Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat menurunkan kemampuan otak seseorang dalam mengambil keputusan, salah satunya adalah tidak menggunakan kondom ketika berhubungan seksual.

Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko penularan penyakit sifilis.

3. Tidak berganti-ganti pasangan seksual

Melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan dalam jangka panjang adalah salah satu cara untuk menghindari penularan sifilis.

Selain itu, hindari untuk berhubungan seksual dengan orang yang sering berganta-ganti pasangan karena memiliki risiko tinggi untuk tertular penyakit kelamin, salah satunya adalah sifilis.

4. Terbuka dengan pasangan tentang riwayat penyakit kelamin

Komunikasi terbuka perihal riwayat penyakit kelamin kepada pasangan dapat membantu kedua pihak untuk saling menjaga dan mencari solusi terbaik untuk mencegah masalah.

5. Tidak menggunakan jarum suntik bekas orang lain

Selain melalui kontak seksual, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui darah. Penggunaan jarum suntik bekas orang lain bisa menjadi cara untuk menularkan penyakit sifilis, biasanya hal ini banyak terjadi pada pengguna narkoba, tato, tindik telinga, atau transfusi darah.

Baca juga artikel terkait SIFILIS atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yonada Nancy