Menuju konten utama

Cara Membuat dan Waktu Terbaik Minum Jamu untuk Jaga Imun Tubuh

Ada berbagai racikan jamu yang bisa menjadi pilihan Anda, antara lain kunyit asam, beras kencur ditambah lemon, hingga sambiloto bagi yang toleran dengan cita rasa pahit.

Cara Membuat dan Waktu Terbaik Minum Jamu untuk Jaga Imun Tubuh
Seorang warga melakukan proses pembuatan Jamu Kunyit di Denpasar, Bali, Rabu (8/4/2020). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.

tirto.id - Minum jamu dipercaya bisa menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain harganya yang murah, jamu juga sangat mudah didapat di Indonesia.

Lantas kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi jamu?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania mengatakan, jamu bisa dikonsumsi setiap hari dan sebelum makan.

"Setiap hari, boleh 2-3 kali sehari sebelum makan," ujar Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, dilansir Antara.

Inggrid menambahkan, ada berbagai racikan jamu yang bisa menjadi pilihan Anda, antara lain kunyit asam, beras kencur ditambah lemon, hingga sambiloto.

Hanya saja, menurut Tania, bagi Anda yang memiliki keluhan semisal di lambung, sebaiknya meminum jamu setelah makan.

"Kalau ada keluhan nyeri lambung ya sebaiknya minuman-minuman jamu atau herbal tersebut diminum sesudah makan ya, kecuali misalnya dia tidak ada keluhan lambung bisa diminum duluan minuman jamu herbalnya sebelum makan," tutur dia.

Bagi Anda yang kadar kolesterol jahat dalam darahnya tinggi, konsumsi jamu disarankan untuk menurunkan kadar LDL. Jenis jamunya bisa terserah Anda.

"Karena hampir semua jamu-jamu itu menurunkan kadar kolesterol LDL," tutur Tania.

Ia juga memberikan contoh ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh berbahan dasar jahe, pegagan, temulawak dan gula merah. Berikut resepnya:

Bahan:

1 ibu jari jahe

1 jumput pegagan

1 ibu jari temulawak

1,5 gelas air

gula merah secukupnya

Cara membuat:

1. Jahe dan temulawak dimemarkan. Sementara pegagan dan gula merah dipotong kecil-kecil.

2. Semua bahan dicampur kemudian direbus sampai mendidih selama 10-15 menit.

3. Ramuan diminum hangat-hangat 1-2 gelas sekali per hari.

Manfaat jahe bagi kesehatan

Dilansir dari laman Medical News Today, jahe mengandung antioksidan yang membantu mencegah inflamasi, mengobati arthritis, dan berbagai jenis infeksi lainnya.

Para peneliti juga menemukan bahwa jahe dapat berpotensi untuk meminimalisir risiko diabetes, kanker, dan masalah kesehatan lain.

Lebih lanjut, berikut manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari konsumsi jahe dilansir dari Healthline:

1. Jahe mengandung gingerol untuk menjaga kesehatan

Jahe telah dipercaya sejak bertahun-tahun yang lalu sebagai obat herbal salah satunya sebagai pereda sakit pada pencernaan, mengurangi mual, hingga membantu melawan flu dan batuk.

Gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe. Ia membantu tubuh meredakan peradangan disebabkan efek antiinflamasi dan antioksidan yang kuat yang dimilikinya.

2. Jahe dapat mengatasi mual

Jahe dapat dikonsumsi untuk mengatasi mual. Dengan mengonsumsi jahe sebanyak 1-1,5 gram setiap harinya, rasa mual dapat berkurang secara berangsur-angsur.

3. Jahe dapat mengurangi nyeri otot

Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi jahe 2 gram per hari selama 11 hari berturut-turut dapat secara signifikan mengurangi nyeri otot pada orang yang melakukan latihan lengan.

Efek ini diyakini timbul akibat sifat jahe sebagai antiinflamasi. Meski tidak memiliki dampak langsung, mengonsumsinya setiap hari dapat pula meredakan nyeri otot sehari-hari.

4. Zat anti-inflamasinya dapat mengatasi osteoarthritis

Pada penelitian terhadap 247 orang dengan osteoarthritis lutut, terbukti bahwa ekstrak jahe memiliki efek pada proses penyembuhannya. Orang yang mengonsumsi jahe memiliki lebih sedikit rasa sakit yang berpengaruh pada konsumsi obat pereda nyeri mereka.

Dengan kata lain, jahe dapat dikonsumsi sebagai pengganti obat pereda nyeri pada pasien osteoarthritis. Hal ini lebih menguntungkan sebab jahe merupakan tanaman sehat yang tidak berdampak buruk apabila dibandingkan dengan obat-obatan kimiawi.

5. Jahe dapat menurunkan kadar gula darah

Selain berdampak pada kadar gula dalam darah, jahe dapat menurunkan faktor pemicu masalah kesehatan jantung pada pasien dengan diabetes tipe dua. Namun, masih diperlukan riset mendalam terkait hal ini.

Baca juga artikel terkait JAMU atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH