Menuju konten utama

Cara Memakai Tampon, Salah Satu Pilihan Pembalut Saat Haid

Cara memakai tampon, salah satu pilihan pembalut untuk menstruasi.

Cara Memakai Tampon, Salah Satu Pilihan Pembalut Saat Haid
Ilustrasi tampon. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Tampon adalah sejenis pembalut berbentuk silinder yang terbuat dari kapas lembut. Gunanya sama seperti pembalut, yaitu untuk menyerap aliran darah yang keluar saat sedang menstruasi. Bedanya, jika pembalut dipasang di permukaan celana dalam untuk menampung darah yang keluar, tampon justru dimasukkan ke dalam lubang vagina untuk “menyumbat” vagina sekaligus menyerap darah haid. Berikut ini merupakan cara untuk memakai tampon.

1. Cuci Bersih Tanganmu

Sebelum memulai menggunakan tampon, jangan lupa pastikan tangan dalam keadaan bersih dan steril. Dalam hal ini lebih disarankan untuk menggunakan sabun cuci tangan agar kondisi tangan benar-benar bebas dari kuman dan kotoran.

2. Tentukan Posisi Duduk Ternyaman

Usai memastikan tangan dalam keadaan bersih, tentukan posisi ternyaman untuk duduk dan memasang tampon. Duduklah di atas toilet, membuka kedua kali dengan lebar, dan posisikan badan dan kondisi yang rileks. Penggunaan tampon dengan kondisi tubuh yang tidak rileks, akan mempengaruhi penggunaan tampon dan membuat tampon terpasang dengan tidak tepat.

Apabila posisi pemasangan tadi masih dirasa kurang pas dan tidak nyaman, cobalah untuk duduk di toilet dengan mengangkat satu kaki agar mempermudah dalam memasang tampon. Jika masih belum rileks juga dan posisi tampon belum terpasang dengan tepat serta nyaman, ajaklah orang yang paling dipercaya seperti Ibu atau kakak yang sudah pernah menggunakan tampon untuk dapat membantu memasangkan dengan lebih rileks.

3. Pemasangan Tampon

Terdapat 2 cara pemasangan tampon. Pertama menggunakan aplikator dan kedua tidak menggunakan aplikator. Dilansir dari laman Menstrupedia, untuk langkah awal pemasangan tampon menggunakan aplikator, pastikan tampon mEmil iki tabung aplikator dengan ukuran lebih besar yang berisi tampon dan sebuah benang yang bergantung pada tabung dengan ukuran yang lebih kecil.

Usai memastikan kondisi ini, posisikan aplikator pada ibu jari dan jari tengah. Lalu, masukkan aplikator ke dalam vagina. Doronglah aplikator ini menggunakan Indeks jari yang terletak pada tabung yang lebih kecil. Jika sudah terpasang, copot dan tariklah aplikator tampon dengan tetap membiarkan benang tergantung pada ujung vagina. Benang ini nantinya akan menjadi alat bantu untuk melepas tampon.

Cara yang kedua adalah pemasangan tanpa aplikator. Pada cara ini, pengguna hanya perlu memasang atau memasukkan tampon dengan jari telunjuk. Sama seperti penggunaan tampon dengan aplikator, jika tampon sudah dimasukkan dalam vagina, maka pastikan benang penarik tampon telah tergantung dibagian ujung vagina.

Pada pemasangan ini, pastikan tampon berada di dalam vagina dengan kondisi nyaman. Jika tidak lepas tampon dan ulangi pemakaian hingga tampon terasa nyaman saat terpasang di dalam vagina. Namun, jika telah mencoba berkali-kali dan tetap merasa tidak nyaman atau bahkan sakit, segera konsultasikan kondisi ini pada dokter.

4. Waktunya Melepas Tampon

Penggunaan tampon ini tidak serta merta digunakan tanpa batas waktu. Saat memasang, pastikan untuk memperhatikan jam yang sedang berjalan. Jika sudah, pastikan tampon digunakan dalam kurun waktu 4 hingga 8 jam.

Jangan biarkan tampon tertinggal di vagina lebih dari 8 jam. Jika sudah 8 jam, lepas tampon dengan cara menarik benang yang ada pada bagian ujung vagina dan segera buanglah tampon tersebut ke dalam tempat sampah. Selamat mencoba.

Baca juga artikel terkait MENSTRUASI atau tulisan lainnya dari Syarifah Aini

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syarifah Aini
Penulis: Syarifah Aini
Editor: Dipna Videlia Putsanra