Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Cara Melindungi Kesehatan Mental Keluarga Menurut UNICEF

Semua aspek kehidupan berubah sejak pandemi COVID-19. Tak hanya kesehatan fisik yang terserang, tetapi juga kesehatan mental ikut terdampak.

Cara Melindungi Kesehatan Mental Keluarga Menurut UNICEF
Ilustrasi Cemas. foto/istockphoto

tirto.id - Kesehatan mental menjadi salah satu aspek yang terdampak pandemi sejak virus Corona masuk ke Indonesia pada awal 2020. WHO melalui UNICEF berbagi cara melindungi kesehatan mental keluarga agar para orang tua dan anak-anak dapat beradaptasi dengan kondisi pandemi akibat COVID-19.

Semua aspek kehidupan berubah sejak pandemi Corona. Tak hanya kesehatan fisik yang terserang, tetapi juga kesehatan mental ikut terdampak. Dalam keluarga, anggota keluarga khususnya para remaja kerap kali kesulitan beradaptasi dengan situasi pandemi.

WHO melalui UNICEF menggandeng ahli psikologi remaja yang juga penulis best-seller dan kolumnis bulanan New York Times, Lisa Damour, untuk berbagi beberapa cara yang dapat dilakukan guna menjaga kesehatan mental selama masa pandemi.

Cara Melindungi Kesehatan Mental Keluarga

Untuk melindungi kesehatan mental keluarga, Lisa Damour merangkumnya dalam 4 cara, mulai dari menyingkapi rasa cemas hingga perlunya sebuah distraksi atau pengalihan ketika berada dalam kondisi sulit.

Berikut cara melindungi kesehatan mental keluarga sebagaimana dibagikan oleh UNICEF seperti dikutip situs Covid19.go.id:

1. Cemas adalah hal normal

Orang tua perlu menjelaskan kepada anak remaja bahwa merasa cemas itu adalah hal normal. Banyak para remaja yang mengira kecemasan adalah tanda dari gangguan mental.

“Para psikolog sudah lama menyadari bahwa kecemasan adalah fungsi normal dan sehat yang bisa membuat kita waspada terhadap ancaman, dan membantu kita untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri,” kata Lisa.

Lisa menuturkan bahwa para remaja akan terbantu jika orang tua bisa menenangkannya dengan menjelaskan bahwa rasa cemas yang tengah dihadapi merupakan hal yang masuk akal.

“Kamu memang sudah seharusnya merasa seperti itu. Dan kecemasan itu akan membantumu membuat keputusan yang perlu dibuat saat ini,” terang Lisa.

2. Lihat ke depan

Orang tua juga harus membantu para anak remajanya untuk melihat ke depan, jangan hanya terfokus pada situasi pandemi.

“Katakan pada mereka, ‘ibu/ayah tahu bahwa saat ini kamu merasa sangat khawatir mengenai kemungkinan terkena COVID-19. Tapi salah satu alasan mengapa kami memintamu melakukan protokol kesehatan adalah juga cara kita untuk menjaga masyarakat sekitar.’ Kita juga memikirkan orang-orang di sekitar,” jelas Lisa.

3. Beri bantuan

Orang tua juga bisa mengajari anak remajanya dengan menawarkan hal-hal yang bisa mereka lakukan lebih jauh untuk membantu orang lain. Misalnya, memberi donasi makanan kepada orang membutuhkan.

“Memberi dukungan kepada mereka dengan tetap menjaga social distancing. Mencari cara untuk menolong orang lain akan membantu anak muda untuk merasa lebih baik sehingga merasa lebih bermanfaat,” ungkap Lisa.

4. Mencari pengalihan

Ketika berada dalam kondisi sangat sulit maka dibutuhkan distraksi atau pengalihan. Bantulah anak untuk menemukan hal baik yang dapat mengalihkan perhatiannya.

Akan sangat membantu untuk mengenali masalah menjadi dua kategori, yaitu hal-hal yang bisa dikendalikan, dan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan.

“Anak-anak harus hidup dalam kondisi yang cukup sulit dalam waktu lama. Para peneliti telah menemukan distraksi positif bisa membantu kita untuk menghadapi masalah di kategori kedua,” ucap Lisa.

Lisa menjelaskan bahwa pengalihan tersebut dapat berupa mengerjakan pekerjaan rumah, menonton film kesukaan, atau membaca novel sebelum tidur. Hal-hal tersebut adalah strategi yang sesuai untuk dilakukan saat ini.

“Berdiskusi tentang COVID-19 dan kecemasan bisa membantu meringankan beban, tetapi terkadang perlu juga untuk tidak membicarakan hal tersebut agar tidak merasa terlalu terbebani. Membantu anak Anda menemukan keseimbangan yang tepat dari kedua hal tersebut akan sangat bermanfaat,” kata Lisa.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Yantina Debora