Menuju konten utama
Ramadan 2019

Cara Mandi Junub di Bulan Puasa Ramadan

Oorang yang sedang junub tidak dilarang untuk melakukan sahur atau menyantap menu sahur.

Cara Mandi Junub di Bulan Puasa Ramadan
Seorang pria menyejukkan diri di air terjun Bendungan Wawa di Rodriguez, provinsi Rizal, Filipina, Minggu (4/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Dondi Tawatao/djo/18

tirto.id - Pada bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Mengerjakan puasa diawali dengan sahur dan berakhir pada waktu berbuka. Jika sebelum sahur kondisi orang baru saja melakukan hubungan suami-istri, bagaimana cara melakukan mandi junub?

Syekh Al-Qadli Abu Syuja’ dalam Matn al-Taqrib menjelaskan tentang beberapa aktivitas yang dilarang dikerjakan oleh orang yang sedang junub, yaitu "Haram bagi orang junub melakukan lima hal: salat, membaca Alquran, memegang dan membawa mushaf, tawaf, serta berdiam diri di masjid."

Dari keterangan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada larangan bagi orang yang junub untuk melakukan sahur. Oleh karenanya, tidak ada kewajiban untuk mandi junub dulu, setelahnya melakukan sahur.

Namun, dianjurkan pula untuk orang yang junub agar mandi junub terlebih dahulu sebelum dirinya melakukan ibadah sahur.

Jika tidak sempat melaksanakan mandi junub, hingga sudah mendekati waktu imsak atau masa untuk melakukan sahur sudah mepet, maka lebih baik untuk membasuh alat kelamin dan berwudu terlebih dahulu.

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam Minhaj al-Qawim mengatakan bahwa,"Dimakruhkan bagi junub, makan, minum, tidur dan bersetubuh sebelum membasuh kemaluan dan berwudu. Karena ada hadis sahih yang memerintahkan hal demikian dalam permasalahan bersetubuh, dan karena mengikuti sunnah Nabi dalam persoalan lainnya, kecuali masalah minum, maka dianalogikan dengan makan,"

Rukun, Niat, dan Cara Mandi Junub

Untuk melakukan mandi junub, ada dua rukun yang wajib dikerjakan. Yang pertama niat dan yang kedua adalah mengguyur seluruh bagian luar badan.

Lafal niat mandi junub adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."

Niat merupakan kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. Bila mampu, kita dapat melafalkan kalimat di atas bersamaan dengan air pertama yang disiramkan ke bagian tubuh.

Dikutip dari "Niat, Cara, dan Adab Mandi Janabah" oleh Mahbib, cara mandi junub adalah seperti di bawah ini.

Pertama, saat masuk ke kamar mandi, ambil air kemudian basuh tangan sebanyak tiga kali.

Kedua, membersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.

Ketiga, berwudu seperti biasa, disudahi dengan menyiram kedua kaki.

Keempat, memulai mandi junub dengan kepala hingga tiga kali , dan bersamaan dengan hal itu, berniatlah menghilangkan hadas.

Kelima, guyur anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga. Hal ini dilanjutkan dengan menggosok bagian tubuh, baik depan maupun belakang, sebanyak tiga kali. Pastikan air mengaliri lipatan kulit dan pangkal rambut. Jika tangan menyentuh kemaluan, berwudu kembali.

Baca juga artikel terkait RAMADAN 2019 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus