Menuju konten utama

Cara Jaga Daya Tahan Tubuh & Mental di Tengah Pandemi COVID19

Menjaga daya tahan tubuh dan mental selama pandemi COVID-19 sangat penting. Ini meliputi olahraga rutin, tidur cukup, konsumsi makanan sehat, hingga ibadah.

Cara Jaga Daya Tahan Tubuh & Mental di Tengah Pandemi COVID19
Ilustrasi Masker. foto/istockphoto

tirto.id - Menjaga daya tahan tubuh dan mental selama pandemi COVID-19 penting karena belum dapat dipastikan kapan perang melawan Corona berakhir. Sebagai garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan virus, masyarakat perlu mengenali diri sendiri (masuk kategori rentan atau tidak), mengenal musuh (COVID-19), dan mengenali medan perang (wilayah tinggal).

Berdasarkan data terbaru Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 hingga Minggu (18/10/2020), terdapat 361.867 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di Indonesia, meningkat 4.105 kasus dibandingkan hari sebelumnya.

Dari jumlah itu, 64.032 kasus aktif (17,7 persen), 285.324 kasus sembuh (78,8 persen), sedangkan 12.511 orang meninggal (3,5 persen). Penularan COVID-19 di tanah air mencakup 500 kabupaten/kota dalam 34 provinsi.

Kenali Diri, Kenali Musuh, Kenali Medan Perang

Melihat pertambahan kasus terkonfirmasi yang tinggi, masyarakat perlu sadar bahwa virus Corona itu nyata dan dapat menyerang siapa saja. Dalam Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan COVID-19 (2020) yang dirilis oleh Satgas Penanganam COVID-19, terdapat 3 aspek yang perlu diketahui soal Corona ini.

Aspek pertama, mengenali diri sendiri dan lingkaran terdekat. Berdasarkan data WHO, kelompok yang paling banyak menyebarkan COVID-19 berada pada rentang usia 20 hingga 40 tahun.

Sementara itu, orang dengan risiko tinggi dalam penularan Corona adalah mereka yang berpenyakit penyerta/komorbid seperti hipertensi, diabetes, jantung, asma, dan gagal ginjal. Para lanjut usia (60 tahun atau lebih) juga rentan: menjadi kategori usia dengan tingkat kematian tertinggi karena pengaruh COVID-19.

Kelompok yang juga termasuk rentan adalah mereka yang punya daya tahan tubuh (imunitas) rendah dan yang mengalami obesitas (berat badan berlebih) dengan BMI di atas 27Kg/m2.

Aspek kedua, mengenali musuh, dalam hal ini COVID-19. Virus ini menular antarmanusia melalui droplet (cipratan liur) yang dikeluarkan seseorang dari mulut atau hidung saat ia bersin, batuk, atau berbicara. Ketika seseorang berbicara, droplet dapat terlontar dengan jarak hingga 2 meter. Ketika seseorang batuk atau bersin, radius droplet terlontar bisa lebih jauh, sekitar 3 hingga 5 meter.

COVID-19 dapat menyerang siapa saja sejak bayi, anak muda, hingga lansia. Anak muda, yang relatif punya imunitas lebih baik, dapat terpapar tanpa menujukkan gejala (asimtomatik). Jika perubahan perilaku tidak diterapkan, dapat saja anak muda yang asimtomatik ini menularkan Corona kepada orang-orang terdekat tanpa disadari, dan berakibat buruk, hingga kematian.

Aspek ketiga, mengenali medan perang, dalam hal ini wilayah yang ditinggali. Sudah terdapat pemetaan wilayah, yaitu zona merah (daerah dengan risiko kasus penularan Corona sangat tinggi), zona oranye (daerah risiko sedang), zona kuning (daerah risiko rendah), dan zona hijau (daerah tidak terdampak kasus Corona).

Meskipun seseorang tinggal di zona hijau, tetap ada potensi ia tertular COVID-19. Dalam hal ini perlu penerapan 3M, terutama soal menjaga jarak dan menghindari kerumunan, terutama di lokasi potensial seperti pasar, sekolah, gedung, dan lain-lain.

Perubahan Perilaku: Iman, Aman, Imun

Dalam Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan COVID-19 (2020) yang dirilis oleh Satgas Penanganam COVID-19, kunci untuk memutus mata rantai penularan virus Corona adalah perubahan perilaku. Perubahan ini meliputi Iman, Aman, dan Imun.

Iman bermakna setiap orang berdoa dan beribadah sesuai dengan keyakinan yang dimiliki. Berserah diri kepada Tuhan sekaligus yakin bahwa Corona adalah takdir yang mesti dilalui, akan membangkitkan harapan yang mungkin sedikit layu karena masa pandemi yang panjang.

Aman berarti patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yang dikenal dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun). Kesadaran melakukan 3M ini penting tidak hanya untuk individual, tetapi juga untuk keluarga, lingkaran terdekat sekaligus benteng terakhir seseorang dalam pandemi COVID-19.

Imun artinya upaya seseorang atau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat yang meliputi olahraga minimal 30 menit setiap hari, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan tidur cukup. Selain itu, membangun mental tangguh untuk tidak panik dan terus bergembira selama pandemi COVID-19 juga penting.

Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh & Mental Saat Pandemi

Berkaitan dengan upaya tetap sehat selama pandemi Corona, berikut langkah menjaga daya tahan tubuh dan mental yang direkomendasikan dalam Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan COVID-19.

  • Berjemur di bawah sinar matahari pagi sekitar 2 hingga 3 kali seminggu. Berjemur ini dapat dilakukan dengan rentang waktu 5 sampai 15 menit.
  • Olahraga rutin minimal 30 menit setiap hari. Cara menerapkannya dapat sekaligus 30 menit, atau 10 menit pada pagi hari, 10 menit siang hari, dan 10 menit pada sore hari.
  • Minum air putih sekitar 2 liter setiap hari (8 gelas).
  • Tidur dengan cukup, atau sekitar 7 hingga 8 jam setiap hari
  • Mengonsumsi makanan sehat dan memenuhi gizi seimbang, dengan memperbanyak buah dan sayur.
  • Konsumsi suplemen/vitamin sesuai anjuran dokter.
  • Rajin beribadah dan tidak panik menghadapi pandemi COVID-19. Ketika menghadapi masalah yang membelit, misalnya ekonomi atau keluarga, memperbanyak renungan (zikir) dan mendekatkan diri kepada Tuhan adalah solusi untuk menjaga harapan.
  • Bijak dalam memilah informasi yang tersebar di berbagai media sosial, tidak menelan bulat-bulat setiap informasi terkait COVID-19, tetap melakukan cross-check.
  • Menjaga hubungan baik dengan orang terdekat dan lingkungan sekitar, terus berpikir positif, dan memberi dukungan kepada anggota keluarga/orang terdekat.

Penularan virus COVID-19 dapat diminimalisasi dengan tertib menerapkan protokol kesehatan. Jangan lupa selalu #ingatpesanibu dan menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

-----------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH