Menuju konten utama

Cara Identifikasi Undangan Panggilan Wawancara Kerja Palsu

Ciri-ciri surat panggilan wawancara kerja palsu yang perlu diwaspadai.

Cara Identifikasi Undangan Panggilan Wawancara Kerja Palsu
Ilustrasi mencari kerja. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Job Interview atau wawancara kerja merupakan tahap penting dalam mendapatkan sebuah pekerjaan yang diinginkan. Tahap ini biasanya dilakukan setelah pengumpulan berkas dan ketentuan yang dibutuhkan oleh masing-masing perusahaan serta sudah melewati tahap seleksi sebelumnya.

Pada umumnya, pelaksanaan job interview dilakukan oleh Human Resources Departement (HRD) suatu perusahaan atau kantor tersebut. Bagian HRD biasanya yang menangani hal-hal yang terkait dengan sumber daya manusia atau pekerja pada suatu perusahan.

Selain itu, mereka yang selalu mengurusi pada proses perekrutan calon pegawai baru pada posisi yang saat itu kosong atau membutuhkan orang baru untuk menduduki posisi tersebut.

Setelah pelamar mengumpulkan segala berkas yang menjadi syarat untuk diajukan pada perusahaan tersebut dan lolos pada seleksi berkas, maka pelamar dipanggil untuk melakukan job interview atau wawancara pekerjaan yang diinginkan. Biasanya pihak perusahaan akan mengirim sebuah surat panggilan ke email atau alamat rumah pelamar.

Lalu, sebelum melakukan job interview atau wawancara kerja pastikan surat undangan yang pelamar terima bukan fiktif. Untuk memastikan keaslian surat tersebut, perlu ada beberapa hal yang diperhatikan, sebagaimana ditulis Liz Ryan di Forbes berikut ini.

1. Nama pegawai yang mengundang wawancara kerja

Pelamar perlu memastikan siapa nama pegawai yang mengundang untuk melakukan wawancara atau pengirim surat/panggilan tersebut, apakah nama tersebut benar-benar ada dan tercantum sebagai pegawai di perusahaan atau kantor tempat pelamar memasukkan lamaran.

Pelamar juga harus memastikan orang yang mengundang itu memiliki hubungan atau keterkaitan dengan pegawai yang akan mewawancarai beserta manajer perekrutan atau biasanya bagian Human Resources Departement (HRD).

2. Tanggal dalam surat panggilan kerja

Pastikan tanggal yang tertera dalam surat panggilan wawancara kerja sesuai dengan tanggal setelah penerima memasukkan lamaran. Pastikan juga tanggal yang tertera pada perusahaan sesuai dengan undangan atau lampiran informasi yang diterima sebelum datang untuk wawancara.

3. Gaji yang ditawarkan

Dalam undangan wawancara kerja, baik secara tertulis maupun telepon, pastikan pelamar tahu soal kisaran gaji yang ditawarkan untuk posisi itu. Jangan sampai tergiur gaji yang terlalu tinggi, atau tidak sesuai dengan kisaran gaji posisi tersebut pada umumnya, bisa jadi panggilan itu palsu.

4. Jangka waktu lowongan kerja dibuka

Perhatikan pula berapa lama lowongan tersebut sudah dibuka. Jika sudah terlalu lama dari tanggal pelamar memasukkan lamarannya, maka hal itu perlu dipertanyakan. Pelamar juga perlu mengetahui mengapa posisi tersebut dibuka atau dibutuhkan ada orang baru.

5. Nama dan jabatan manajer perekrutan

Hal ini merupakan bagian yang tidak boleh dilupakan ataupun disepelekan. Pastikan nama dan jabatan manajer perekrutan (HRD) pada perusahaan tersebut benar-benar ada dan tercatat pada perusahaan yang pelamar inginkan.

Baca juga artikel terkait WAWANCARA KERJA atau tulisan lainnya dari Kurniawan Sukresna

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Kurniawan Sukresna
Penulis: Kurniawan Sukresna
Editor: Dipna Videlia Putsanra