Menuju konten utama

Cara Hindari Pelecehan Seksual Berkedok Penelitian Menurut SAFEnet

Cara menghindari pelecehan seksual berkedok penelitian salah satunya dengan memverifikasi peneliti dan tidak mudah menyerahkan nomor ponsel.

Cara Hindari Pelecehan Seksual Berkedok Penelitian Menurut SAFEnet
Ilustrasi penelitian. FOTO/iStock Photo

tirto.id - MFS, bukan nama sebenarnya, membongkar kasus predator "Fetish Kain Jarik". Pelaku diduga, sorang pria bernama depan Gilang, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair). Modus dari pelaku ialah melakukan kekerasan seksual dengan kedok, tengah melakukan riset.

Organisasi yang fokus pada isu keamanan dan kebebasan berekspresi, SAFEnet memperingatkan akan modus kekerasan berbasis gender online berkedok penelitian. "Jangan sembarangan menyerahkan data pribadimu pada pelaku yang menggunakan modus ini!" tulis Safenet melalui akun resmi Twitter organisasi.

Berikut tips aman menurut SAFEnet agar terhindar dari modus kekerasan berbasis gender menyaru penelitian, utamanya secara online melalui media sosial di antaranya verifikasi identitas peneliti hingga jangan tergiur uang atau hadiah.

Verifikasi identitas peneliti

Karena di internet seseorang bisa mengaku menjadi siapa saja, maka lakukan verifikasi identitas peneliti. Minta identitas mereka sebagai peneliti, asal institusinya, serta surat izin penelitian dengan kop resmi institusi.

Jika peneliti mengaku sebagai mahasiswa, maka dapat cek langsung informasi melalui laman resmi forlap.risetdikti.go.id/mahasiswa.

Verifikasi tujuan penelitian

Tanyakan tujuan dan rumusan permasalahan penelitiannya. Bila penelitian diakui sebagai tugas kuliah, silakan minta nama dan kontak resmi, seperti email yang disediakan universitas, dari dosen pengampu mata kuliahnya untuk melakukan verifikasi ulang tentang penelitian, bahwa penelitian memang benar sebuah tugas kuliah.

Tidak menyerahkan nomor ponsel

Jika peneliti mengontak via media sosial, maka lanjutkan komunikasi hanya dengan media sosial saja. Jangan serahkan nomor ponsel ataupun akun digital yang terhubung dengan nomor ponsel.

Nomor ponsel adalah data pribadi sensitif. Bila tidak ada rencana untuk selalu mengganti nomor ponsel, jangan diumbar ke orang yang tidak dikenal.

Hindari tergiur diimingi uang

Iming-iming uang atau hadiah lainnya kerap kali menjadi cara pelaku untuk memanipulasi korban agar lebih antusias menuruti kemauan pelaku.

Uang atau hadiah mungkin terlihat menggiurkan, tetapi dampaknya cuma sesaat. Penyerahan data pribadi pada orang yang berniat jahat dampaknya lebih panjang karena jejak digital itu abadi.

Baca juga artikel terkait PELECEHAN SEKSUAL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Agung DH