Menuju konten utama

Cara Google Menyempurnakan Diri dengan Google Doodle

Melalui Google Doodle, Google merayakan berbagai momen penting dalam sejarah umat manusia.

Cara Google Menyempurnakan Diri dengan Google Doodle
Google Doodle Oskar Fischinger. ILUSTRASI/Google

tirto.id - Siapa hari ini yang tak kenal Google? Bisa dikatakan, Google adalah jembatan manusia dalam mengakses segala muatan di internet. Sang mesin pencari tersebut membantu pengguna internet terhubung dengan rupa-rupa muatan yang ada di alam maya. Merujuk data Internet Live Stats, terdapat 3,5 pencarian menggunakan Google setiap harinya. Atau, jumlah pencaraian harian itu, setara dengan 1,2 trilyun pencarian setiap tahun. Dan mengutip warta yang dipublikasikan Forbes pada 2013, Google adalah 40 persen lalu-lintas internet.

Statistik fantastis yang dibukukan Google dipercaya tidak akan merosot dalam beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan jumlah pengakses internet dan semakin tergantungnya manusia dengan muatan-muatan di dunia maya yang semakin besar, sangat memungkinkan jumlah pencarian menggunakan akan terus bertambah.

Akibatnya, bukan hal aneh jika merasa sangat akrab dengan logo perusahaan bikinan Lary Page dan Sergey Brin tersebut. Logo Google berupa huruf pembentuk nama Google itu sendiri dengan 4 warna.

Yang menarik, logo Google tidaklah kaku seperti logo-logo perusahaan lain. Google mengenal apa yang disebut sebagai Google Doodle. Dalam Google Doodle, logo Google yang masyhur itu berubah bentuk menjadi karya seni unik yang ditambahkan dengan peristiwa-peristiwa penting, baik nasional maupun internasional.

Google Doodle kali pertama lahir pada 1998 silam. Doodle yang pertama hanya menambahkan karakter stick-man di belakang huru “O” kedua dari kata Google. Doodle itu merupakan suatu informasi bahwa Google berpartisipasi dalam gelaran Burning Man Festival yang diselenggarakan di Nevada, Amerika Serikat. Selain soal informasi keterlibatan itu, Doodle kali pertama juga merupakan suatu pesan rahasia yang berarti mengajak untuk keluar kantor.

Selepas kemunculan Doodle pertama, sang perusahaan pada 2009 akhirnya membentuk sebuah tim khusus untuk menangani pengerjaan Google Doodle. Mengutip The Telegraph, tim khusus Google Doodle tersebut beranggotakan 10 orang tukang gambar Doodle, 4 orang teknisi, serta 2 orang produser yang dikepalai oleh seorang Googler (sebutan karyawan Google) bernama Ryan Germick. Tim khusus pembuat Google Doodle tersebut, paling tidak, mengerjakan 400 Doodle tiap tahunnya. Dan dari ke-400 Doodle yang dibuat saban tahun tersebut, 12 di antaranya merupakan Doodle dengan format interaktif. Dan menurut klaim yang dilansir Google, tim Google Doodle setidaknya telah berhasil membuat 2.000 Doodle yang menempel di halaman beranda Google di seluruh dunia.

Beberapa Google Doodle dengan format interaktif yang sangat populer dan berkesan adalah saat Google menghadirkan gim Pac Man hidup di laman beranda mereka pada 21 Mei 2010 lalu. Logo Google menjelma permaianan klasik yang digemari banyak orang itu.

Selain itu, ada pula Google Doodle interaktif berbentuk gitar yang bisa dimainkan oleh pengguna Google. Doodle tersebut merupakan penghormatan atas Les Paul, musisi yang cukup melegenda di zamannya. Diwartakan The Telegraph, Google Doodle interaktif itu berhasil mengantongi 40 juta track yang dibuat oleh warga Amerika Serikat yang mengakses Google pada saat itu.

Yang paling baru adalah saat Google Doodle hadir dalam rangka menghormati mendiang Oskar Fischinger, seorang seniman yang berhasil menggabungkan musik dengan ilustrasi yang menakjubkan. Dalam Google Doodle tersebut, pengguna bisa membuat susunan musik lengkap dengan ilustrasi yang dihasilkannya.

Membuat Google Doodle jelas bukanlah pekerjaan mudah. Ide kreatif merupakan suatu keharusan untuk mengerjakan Google Doodle.

Jennifer Hom, tukang gambar Doodle, sebagaimana dikutip dari The Atlantic mengungkapkan, “Kami secara konstan datang dengan ide-ide baru untuk (membuat) Doodle.”

Doodle, jelas bukanlah pekerjaan corat-coret semata. Hom mengungkapkan, “(Membuat Doodle) bukanlah sesuatu yang (bisa) dianggap enteng.” Untuk membuat sebuah Doodle, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 4 minggu.

Infografik Google Doodle

Selain itu, karena sebagian Doodle akan ditampilkan secara global, para pembuat Doodle harus benar-benar paham bahwa Doodle yang mereka buat bisa diterima dan dimengerti oleh setiap warga dunia yang berlatar belakang budaya berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk menghindari salah paham antara satu pengguna dari negara A dengan pengguna dari negara B.

Matthew Cruikshank, salah satu tukang gambar Doodle, sebagaimana dikutip dari The Guardian mengungkapkan, “Kami sadar bahwa kami membuat Doodle global, jadi kami tidak dapat menggunakan bahasa yang tidak dimengerti di suatu teritori.”

Google Doodle yang terbit pada 2014 lampau merupakan salah satu pembelajaran berharga. Kala itu, logo Google berubah menjadi Doodle pemain catur Go asal Jepang. Sayangnya, di saat bersamaan, telah diperingati 70 tahun peristiwa D-Day. Akibatnya, Google dikritik atas keputusannya menampilkan pemain catur asal Jepang tersebut.

Kehadiran Google Doodle tentu menarik bagi setiap pengunjung raksasa mesin pencarian tersebut. Namun, sesungguhnya, Google Doodle bukan bertujuan untuk membikin pengunjung Google terkesima semata. Secara umum, logo perusahaan, sebagaimana yang termuat dalam tulisan berjudul “The Power of Good Logo”, merupakan suatu “synthesizer” alias sebuah instrumen yang menghasilkan makna yang luas lalu mengkombinasikannya. Logo, sangat berguna bagi pelanggan untuk mengidentifikasi, membedakan, serta memberikan asosiasi positif terhadap suatu perusahaan. Dalam beberapa kasus, logo bahkan bisa mendongkrak performa dan pendapatan perusahaan.

Dan secara umum, merujuk tulisan karya Whan Park itu, logo yang lebih baik adalah logo dalam bentuk simbol, bukan logo dalam bentuk huruf. Logo IBM dan Microsoft adalah beberapa logo yang “hanya” menghadirkan karakter pembentuk nama perusahaan itu sebagai logo perusahaan. Berbeda dengan Apple yang menghadirkan simbol. Apel, logo yang menjadi simbol perusahaan itu, bukanlah susunan karakter pembentuk Apple, namun buah apel yang tergigit di samping kanannya.

Suka ataupun tidak, Google merupakan logo yang hanya dibentuk dengan karakter pembentuk nama perusahaan itu. Tapi, Google Doodle sanggup mengubah persepsi tersebut. Google Doodle telah membuat logo yang berupa huruf tetap menarik dan imajinatif. Hal demikian membikin logo Google menjadi istimewa. Secara sederhana, Google Doodle adalah bentuk penyempurnaan logo Google yang (sebenarnya) hanya berupa huruf itu.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ahmad Zaenudin
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Zen RS