Menuju konten utama

Cara dan Panduan Memilih Menstrual Cup yang Aman saat Haid

Cara penggunaan menstrual cup ini cukup dengan dimasukkan ke dalam vagina.

Cara dan Panduan Memilih Menstrual Cup yang Aman saat Haid
Ilustrasi menstrual cup. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Menstrual cup bisa menjadi salah satu alternatif bagi para perempuan untuk menampung darah kotor selama masa haid. Ia berbentuk seperti corong minyak dengan ukuran lebih kecil dan terbuat dari silikon dengan bahan yang aman untuk tubuh.

Cara penggunaan menstrual cup ini cukup dengan dimasukkan ke dalam vagina. Apabila Anda pernah mengenakan tampon, memasukkan menstrual cup ke dalam vagina mungkin cukup mudah untuk dilakukan.

Namun, Anda perlu mengoles menstrual cup dengan pelumas berbahan dasar air jika baru pertama kali menggunakannya. Penggunaan pertama kali bisa jadi akan membuat tidak nyaman akibat tubuh yang belum terbiasa.

Alat kesehatan ini disebut juga sebagai cangkir menstruasi. Ia dapat digunakan berkali-kali sehingga produk ini lebih populer seiring dengan maraknya gerakan zero-waste dan gerakan ramah lingkungan lainnya. Selain itu, ada banyak manfaat dari penggunaan menstrual cup seperti:

  1. Menghemat biaya, karena bisa digunakan berkali-kali
  2. Lebih aman karena cenderung tidak mengakibatkan infeksi bakteri seperti ketika menggunakan pembalut
  3. Menampung lebih banyak sekitar satu hingga dua ons darah menstruasi
  4. Ramah lingkungan
  5. Bisa digunakan bersamaan dengan alat kontrasepsi IUD atau spiral.
Namun, ada beberapa hal penting yang harus Anda ketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan menstrual cup. Terlebih jika Anda pertama kali menggunakannya. Berikut panduan memilih menstrual cup dilansir dari Menstrual Cup Holic:

1. Tinggi serviks

Ketinggian serviks dapat menjadi pengaruh terhadap cangkir menstruasi yang dipilih. Pasalnya, cangkir menstruasi tersebut memiliki panjang dan bentuk yang bervariasi. Dengan mengetahui tinggi atau rendahnya serviks yang Anda miliki, maka Anda dapat dengan mudah memilih menstrual cup yang tepat untuk Anda.

Perlu diketahui bahwa ada kemungkinan serviks akan berubah ketinggian selama siklus menstruasi, jadi waktu yang terbaik untuk memeriksa ketinggiannya adalah selama periode menstruasi.

Mengukur ketinggian serviks dapat dilakukan dengan memasukkan jari ke dalam vagina dan gunakan buku-buku jari Anda sebagai panduan pengukuran.

  • Apabila Anda dapat merasakan serviks hanya dengan memasukkan buku jari pertama, dapat disimpulkan bahwa Anda memiliki serviks rendah.
  • Apabila serviks baru terasa ketika Anda memasukkan dua buku pertama jari, maka dapat disimpulkan Anda memiliki ketinggian serviks medium.
  • Apabila serviks baru terasa ketika Anda memasukkan keseluruhan jari, maka Anda tergolong memiliki serviks yang tinggi.

2. Jumlah umur

Setiap merek cangkir menstruasi akan memiliki ukuran yang berbeda-beda. Setiap merek akan memberikan rekomendasi bagi Anda yang berumur kurang dari 30 tahun untuk menggunakan menstrual cup dengan ukuran kecil dengan pertimbangan Anda memiliki vagina yang lebih kencang.

Sebaliknya, wanita yang berumur 30 tahun ke atas cenderung direkomendasikan untuk memakai menstrual cup dengan ukuran yang lebih besar.

3. Riwayat melahirkan

Pertimbangan apakah Anda pernah melahirkan secara normal atau tidak. Hal itu dilakukan untuk perempuan yang pernah melahirkan melalui vagina cenderung memiliki dinding vagina yang telah meregang. Oleh karenanya, perempuan yang pernah melahirkan mungkin akan membutuhkan cangkir dengan ukuran yang lebih besar.

4. Sensitivitas vagina

Perlu juga dipertimbangkan mengenai sensitivitas vagina dan gaya hidup yang Anda lakukan. Hal ini disebabkan cangkir menstruasi yang memiliki ketegasan yang berbeda-beda.

Jika Anda banyak beraktivitas fisik seperti olahraga, gelas yang lebih kencang akan lebih berguna. Gelas yang lebih kencang akan membuat perapat yang lebih baik pada dinding vagina Anda.

Pertimbangan cangkir yang lebih lembut akan lebih nyaman untuk digunakan. Bagi beberapa perempuan yang memiliki masalah sensitif kandung kemih atau tidak nyaman menggunakan cangkir menstruasi mungkin dapat menggunakan cangkir yang lebih lembut.

5. Deras arus menstruasi

Aliran menstruasi dapat mempengaruhi ukuran cangkir yang mungkin dipilih untuk digunakan. Jika aliran menstruasi deras, gunakan cangkir dengan kapasitas yang lebih besar. Jangan lupa juga untuk mengosongkannya sesering mungkin kira-kira dua jam sekali.

Pada umumnya, cangkir menstruasi akan menampung kurang lebih 30ml cairan atau sekitar 6 kali tampon normal. Jadi sesungguhnya, tidak akan masalah untuk menggunakan cangkir berukuran rata-rata saat aliran haid sedang deras.

6. Bahan menstrual cup

Pada umumnya, cangkir menstruasi terbuat dari silikon kelas medis yang telah diproduksi, dicoba, diuji, dan disetujui untuk digunakan oleh umum dalam prosedur medis. Ini berarti, penggunaan menstrual cup aman untuk dilakukan.

Hindari untuk membeli cangkir menstruasi murah secara online. Pasalnya. bisa jadi alat tersebut belum terdaftar dalam FDA (Food and Drug Administration) yang artinya belum diuji atau diatur.

7. Berbagai jenis batang

Batang dipasang dalam menstrual cup untuk memudahkan dalam menemukan menstrual cup di dalam vagina. Batang tidak dipasang untuk menarik menstrual cup keluar karena hal tersebut bisa jadi menyakitkan. Ada berbagai jenis batang seperti tongkat batang, batang berongga, ball end, tidak ada batang sama sekali, cincin, dan bola.

8. Warna dan tanda

Menstrual cup hadir dengan berbagai macam warna. Anda dapat memilih warna sesuai dengan apa yang Anda suka secara personal. Di bagian luar, mungkin akan terdapat juga tanda yang bisa berupa logo atau dekorasi. Beberapa tanda tersebut dapat membantu untuk memegang cangkir atau membantu melepaskan cangkir.

Jika Anda lebih sensitif, pilihlah bagian luar yang benar-benar halus atau dengan tanda minimal. Beberapa cangkir bahkan memiliki garis pengukur yang membantu Anda mengukur aliran Anda untuk tujuan medis.

Baca juga artikel terkait MENSTRUAL CUP atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto