Menuju konten utama

Cara Cek Gula Darah untuk Tes Diabetes, Penyakit yang Diderita Omas

Cara cek gula darah untuk periksa diabetes, penyakit yang diderita Omas sebelum meninggal dunia.

Cara Cek Gula Darah untuk Tes Diabetes, Penyakit yang Diderita Omas
Ilustrasi diabetes pada perempuan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Publik dikejutkan dengan berita meninggalnya seniman betawi, komedian, dan aktris Omaswati. Omas wafat Kamis (16/7/2020) pada usia 54 tahun karena sakit.

Diketahui Omas sempat dirawat di Rumah Sakit, kondisnya pun sempat membaik, hingga kemudian meninggal dunia.

Omas meninggalkan tiga orang anak yakni Muhammad Rizky Dioambiah, Dinda Olivia, dan Dimas Aji Septian. Tahun 1995, Omas menikah dengan Madi Pribadi. Namun, pasangan ini memutuskan bercerai pada 2002.

Menurut pengakuan salah satu keluarga, Omas memiliki riwayat penyakit paru-paru dan gula.

Penyakit gula atau diabetes memang tidak bisa dianggap enteng. Apalagi, peyakit ini merupakan salah satu penyakit keturunan. Namun, dengan begini individu yang punya riwayat orang tua atau keluarga terkena penyakit diabetes bisa mengantisipasi diri dengan mengurangi asupan gula dan menjalankan gaya hidup sehat.

Fakta lain adalah, banyak orang yang menderita diabetes tidak menyadari mereka sedang mengidapnya. Contohnya di Amerika lebih dari 1 dari 4 dalam 30,3 juta orang yang mengidap penyakit ini per tahun 2015 tidak mengetahui tubuh mereka sedang bertarung melawan penyakit ini.

Diperlukan pengecekan untuk mengetahui kadar gula yang terkandung dalam tubuh. Dokter dapat melakukan pengecekan dalam berbagai cara untuk mengkonfirmasi penyakit diabetes. Berikut berbagai tes diabetes, seperti dilansir Center for Disease Control and Prevention (CDC).

Tes A1C

Tes A1C adalah tes yang dilakukan untuk mengukur kadar gula darah rata-rata selama 2 atau 3 bulan terakhir. A1C di bawah 5,7% normal, antara 5,7 dan 6,4% menunjukkan pasien menderita pradiabetes, dan 6,5% atau lebih tinggi mengindikasikan pasien menderita diabetes.

Tes Gula Darah Puasa

Ini mengukur gula darah pasien setelah puasa semalaman (tidak makan). Tingkat gula darah puasa 99 mg / dL atau lebih rendah adalah normal, 100 hingga 125 mg / dL menunjukkan pasien menderita pradiabetes, dan 126 mg / dL atau lebih tinggi menunjukkan pasien menderita diabetes.

Tes Toleransi Glukosa

Ini mengukur gula darah pasien sebelum dan sesudah minum cairan yang mengandung glukosa. Pasien akan berpuasa (tidak makan) semalam sebelum tes dan darah pasien akan diambil untuk menentukan kadar gula darah puasa.

Kemudian pasien akan minum cairan dan memeriksa kadar gula darah dalam kurun waktu 1 jam, 2 jam, dan mungkin 3 jam sesudahnya. Pada 2 jam, kadar gula darah 140 mg / dL atau lebih rendah dianggap normal, 140 hingga 199 mg / dL menunjukkan menderita pradiabetes, dan 200 mg / dL atau lebih tinggi mengindikasikan menderita diabetes.

Tes Gula Darah Acak

Tes ini mengukur gula darah pasien pada saat dites. Pasien dapat mengikuti tes ini kapan saja dan tidak perlu berpuasa (tidak makan) terlebih dahulu. Tingkat gula darah 200 mg / dL atau lebih tinggi menunjukkan menderita diabetes.

Jika dokter mengira pasien menderita diabetes tipe 1, darah pasien mungkin juga diambil untuk melakukan uji autoantibodi (zat yang mengindikasikan tubuh menyerang dirinya sendiri) yang sering muncul pada diabetes tipe 1 tetapi tidak pada diabetes tipe 2.

Pasien juga mungkin harus menguji urin keton (diproduksi ketika tubuh membakar lemak untuk energi), yang juga menunjukkan diabetes tipe 1 dan bukan diabetes tipe 2.

Tes untuk Diabetes Kehamilan

Diabetes gestasional atau diabetes yang terjadi saat masa kehamilan didiagnosis menggunakan tes darah. Pasien mungkin akan diuji antara 24 dan 28 minggu kehamilan.

Jika risiko lebih tinggi untuk melakukan diabetes kehamilan (karena memiliki lebih banyak faktor risiko), dokter dapat menguji pasien lebih awal. Gula darah yang lebih tinggi dari normal di awal kehamilan mungkin mengindikasikan bahwa pasien menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 daripada diabetes gestasional.

Baca juga artikel terkait DIABETES atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra