Menuju konten utama

Cara Belanja Aman di Tengah Pandemi Coronavirus COVID-19

Tips belanja aman selama pandemi coronavirus COVID-19 di Indonesia.

Cara Belanja Aman di Tengah Pandemi Coronavirus COVID-19
Ilustrasi Supermarket. foto/istockphoto

tirto.id - Coronavirus menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk dan mengeluarkan tetesan kecil ke udara. Tetesan ini dapat menyebabkan infeksi jika terhirup orang lain, atau jika Anda menyentuh permukaan tempat tetesan tersebut mendarat.

Jadi, berbelanja dan bersosialisasi dengan orang lain saat ini memang membawa risiko. Itulah mengapa physical distancing, menjaga jarak fisik setidaknya 2 meter (sekitar 6 kaki) dari yang lain - sangat penting, dan banyak supermarket telah melakukannya.

Supermarket atau toko dapat menegakkan "pengaturan ideal" untuk membatasi transfer virus, kata Prof Sally Bloomfield, dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine, seperti dikutip BBC.com.

"Banyak orang yang menyentuh dan mengganti item, ikat pinggang, kartu debit, tombol mesin tiket parkir mobil, tombol pembayaran ATM, struk, dan lain-lain. Belum belanja berarti berada di dekat beberapa orang," ujarnya.

Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko tertular coronavirus COVID-19 saat belanja, yaitu:

1. Cuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air, atau pembersih tangan berbasis alkohol sebelum dan sesudah berbelanja.

2. Perlakukan permukaan seolah-olah mereka mungkin terkontaminasi, artinya Anda menghindari menyentuh wajah Anda setelah memegang keranjang belanja, uang, struk, dan barang-barang di toko.

3. Gunakan metode pembayaran tanpa kontak.

Belum ada bukti COVID-19 ditularkan melalui makanan. Memasak bahan makanan dengan seksama akan membunuh virus tersebut. Situs web Badan Pengawasan Makanan Inggris memiliki saran yang jelas tentang suhu memasak untuk setiap jenis makanan yang berbeda.

Namun, menurut Bloomfield tidak ada yang namanya "risiko nol", apalagi jika kemasan kemasan makanan itu pernah ditangani oleh orang lain. Kemasan makanan memiliki risiko tertentu terhadap penularan. Namun, beberapa ahli independen memiliki saran tambahan.

"Untuk barang-barang yang yang berada dalam kemasan, simpanlah selama 72 jam sebelum menggunakannya atau semprotkan dan lap wadah plastik atau karton dengan disinfektan, atau bisa juga dengan pemutih pakaian," kata Bloomfield.

"Untuk barang segar yang tidak dibungkus, yang bisa dipegang oleh siapa saja - cuci bersih dengan air mengalir dan biarkan kering," tambahnya.

Apakah Aman Menggunakan Jasa Pengiriman?

Jasa pengiriman, meskipun juga berisiko, tetapi lebih aman daripada perjalanan ke supermarket, karena jasa pengiriman memungkinan Anda akan menghindari pembeli lainnya. Risikonya adalah kontaminasi permukaan makanan atau paket, atau dari pengantar.

Pakar keamanan pangan dan blogger, Dr Lisa Ackerley menyarankan untuk meninggalkan pesan di pintu depan Anda meminta pengemudi untuk membunyikan bel dan mundur. Ini akan memungkinkan Anda untuk mengambil makanan dengan aman, sendirian.

Untuk menghilangkan rasa takut akan virus yang ada di permukaan, Dr James Gill, dari Warwick Medical School, menyarankan: "Menyeka permukaan dengan pemutih rumah tangga yang diencerkan akan menonaktifkan virus dalam satu menit."

Prof Alison Sinclair, seorang ahli virologi dari University of Sussex, menambahkan: "Seharusnya tidak ada risiko lebih dari menggunakan layanan pengiriman online daripada menggunakan teman atau sukarelawan yang membelikan bahan makanan untuk Anda."

Beberapa ahli juga menyarankan menggunakan kantong plastik hanya sekali pakai selama pandemi ini.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH