Menuju konten utama

Cara Barcelona Ubah Strategi Membeli Pemain di Bursa Transfer 2019

Setelah kepergian Neymar pada 2017, Barcelona sering gagap dalam mengurus bursa transfer. Musim ini, kebijakan transfer mulai mengalami perubahan.

Cara Barcelona Ubah Strategi Membeli Pemain di Bursa Transfer 2019
Pemain Barcelona memeluk rekan setimnya Malcolm, tengah, setelah ia mencetak gol pertama timnya selama pertandingan leg pertama semifinal Copa del Rey antara FC Barcelona dan Real Madrid di stadion Camp Nou di Barcelona, ​​Spanyol, Rabu 6 Februari 2019. Emilio Morenatti / AP

tirto.id - Selasa (26/6/2019), surat kabar El Mundo Deportivo memajang foto Neymar Jr sebagai sampul depan mereka. Dengan menyebut mendapat informasi langsung dari Barcelona, mereka menurunkan laporan bahwa penyerang sayap Ousmane Dembele tidak akan dijual.

Laporan tersebut menyanggah kabar yang beredar sebelumnya bahwa Dembele akan menjadi bagian dari kesepakatan untuk membeli Neymar. Namun Kamis (27/6) atau tiga hari setelahnya, surat kabar tersebut kembali menurunkan laporan yang amat kontras.

Kali ini, El Mundo Deportivo memasang foto Dembele dan menurunkan laporan "Dembele akan berperan penting terhadap pembelian Neymar. Ia sudah tidak cocok di Barcelona. Dan penjualannya akan memberikan tempat untuk Neymar."

Pada saat yang hampir bersamaan, Wakil Presiden Barcelona Jordi Cardoner menyangkal informasi yang menyebut El Barca ingin memulangkan Neymar. Menurut Cardoner, penyerang asal Brasil itu memang ingin kembali ke Camp Nou, tapi Barcelona sama sekali tidak berpikir untuk kembali merekrut pemain Paris Saint-Germain itu lantaran harganya yang kelewat mahal.

"Anda harus selalu melangkah ke depan. Orang-orang mengatakan bahwa kami membeli Neymar: kami tidak membeli siapa pun," kata Cardoner seperti dilansir dari Marca.

Cardoner bisa jadi benar. Namun yang jadi pertanyaan, dari mana El Mundo Deportivo bisa membuat laporan seperti disebut di atas, padahal mereka mengaku mendapat informasi dari Barcelona? Para analis sepakbola pun menduga, pemberitaan El Mundo Deportivo dan pernyataan Cardoner hanyalah bagian dari strategi transfer Barcelona untuk menurunkan harga beli Neymar.

Kinerja Buruk

Gabriele Marcotti dalam salah satu tulisannya di ESPN, menjelaskan kinerja buruk transfer Barcelona selepas menjual Neymar seharga 250 juta dolar AS ke PSG pada musim panas 2017. Kala itu, Barca butuh penyerang sayap baru tapi jendela transfer segera ditutup. Manajemen akhirnya membeli Dembele dari Dortmund dengan harga mencapai 120 juta dolar Amerika.

Menurut Marcotti, seandaianya Barca membeli Dembele pada awal bursa transfer, mereka kemungkinan besar bisa membeli pemain asal Perancis itu dengan setengah harga. Ini lantaran, kata Marcotti, "waktu dapat memberikan perbedaan" dalam bursa transfer.

Berkaca dari kekacauan bursa transfer musim panas 2017, Barca mencoba memperbaiki kinerja di bursa transfer dengan membentuk tim yang terdiri dari Pep Segura, Eric Abidal, dan Ramon Planes. Namun, tim ini ternyata belum mampu memberikan perubahan. Pembelian pemain Barcelona pada musim panas 2018 kembali dipertanyakan.

Kala itu, Barca menghabiskan 100 juta euro hanya untuk mendatangkan Arthur [40 juta euro], Clement Lenglet [36 juta euro], dan Malcom [41 juta euro]. Namun, ketiga pemain ini dinilai gagal memberikan dampak signifikan untuk tim. Dan soal pembelian Malcom, menurut Juan Bautista dari La Vanguardia, Barcelona ternyata membelinya tanpa sepengetahuan Ernesto Valverde, pelatih Barcelona.

"Valverde sangat terkejut ketika Barcelona dapat membelinya hanya dalam waktu 25 higga 30 jam," kata Bautista. "Ia mengingkan Willian dari Chelsea, tetapi tiba-tiba Barca mendapatkan Malcom... dia mengatakan bahwa tidak ada hubungannya dengan pembelian pemain tersebut."

Sementara itu, untuk kasus pembelian Arthur, Bautista mengambil kesimpulan Barcelona melakukan sebuah perjudian. Pemain yang dibeli dari Gremio itu memang sempat jadi bahan pembicaraan di Brasil. Namun, sebelum pindah ke Barcelona, ia hanya bermain satu setengah musim di divisi kedua liga Brasil. Arthur kemudian bermain dalam 26 pertandingan di liga--19 kali starter dan 7 kali sebagai pengganti--, tapi hanya mampu mencatatkan satu assist.

Mencoba Berubah

Barcelona tampaknya belajar dari kesalahan pada dua bursa transfer sebelumnya. Musim ini, mereka mencoba mengubah pendekatan. Jauh hari sebelum jendela transfer dibuka, Barcelona sudah berhasil mendapatkan tanda tangan Frenkie de Jong dari Ajax Amsterdam.

Mereka pun kini sedang berusaha mendatangkan Antoine Griezmann dari Atletico Madrid. Namun, manajemen Barcelona tampak tak mau buru-buru, meski pemain asal Perancis itu sudah santer dikabarkan ingin merapat ke Barcelona sejak Mei lalu.

Jika buru-buru mengikat Griezmann, Barcelona harus mengeluarkan dana sebesar 200 juta euro sesuai dengan klausul pelepasan sang pemain. Dari sana, Barca kemungkinan besar menunggu hingga klausul pelepasan Griezmann turun menjadi 120 juta euro pada 1 Juli 2019.

Lalu, mengapa Barcelona selalu menolak klaim yang menghubung-hubungkan mereka dengan Griezmann? Selain tak ingin terlihat sedang berada di atas angin untuk mendapatkan Griezmann, Barca juga masih mempunyai peluang untuk membawa pulang Neymar.

Dan, saat mereka juga menolak dihubung-hubungkan dengan Neymar, mereka kemungkinan besar sedang kembali memainkan kartunya. Dengan pendekatan tersebut, bukan tidak mungkin Barca bisa mendapatkan Griezmann dan Neymar sekaligus dengan harga yang sangat menguntungkan.

Baca juga artikel terkait BURSA TRANSFER PEMAIN atau tulisan lainnya dari Renalto Setiawan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Renalto Setiawan
Editor: Mufti Sholih