Menuju konten utama

Cara Atasi Kejahatan Jalanan "Klitih" di Jogja Menurut Kriminolog

Kriminolog dari UGM mengatakan untuk mengatasi kejahatan jalanan atau yang di Jogja dikenal dengan istilah klitih harus dilakukan dengan kerjasama antar lembaga dan komponen masyarakat.

Ratusan anggota organisasi masyarakat (Ormas) melakukan aksi di halaman Polda DIY, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (3/2/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

tirto.id - Kriminolog sekaligus Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Suprapto menilai untuk mengatasi fenomena kejahatan jalanan atau yang ramai disebut dengan istilah klitih perlu ada kerjasama antar lembaga, Kamis (6/2/2020).

"Pentingnya kerjasama antar lembaga (kepolisian lembaga keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, pemerintah, dan komponen masyarakat (ormas maupun relawan) ini untuk mengatasi kejahatan jalanan," ujar Suprapto saat dihubungi redaksi Tirto.

Suprapto menambahkan, kerjasama antar lembaga untuk mengatasi masalah klitih ini juga harus sejalan dengan beberapa prinsip, antara lain,

1. Bertindak sesuai kewenangan.

Misal mencegah, menurut Suprapto keluarga, polisi dan masyarakat harus bekerja sama dalam pencegahan. Di lingkungan keluarga orang tua dan anggota keluarga harus memastikan anak tidak berada di luar rumah selepas jam 21.00 tanpa pengawasan.

Sedangkan di lingkungan masyarakat Suprapto mengimbau agar gerakan sistem keamanan lingkungan (siskampling) semakin digalakkan lagi. Lalu untuk kepolisian juga memperbanyak frekuensi patroli terutama pada waktu dan lokasi yang rawan klitih.

2. Speak and action with data

Suprapto mengatakan untuk menyikapi masalah klitih ini sebaiknya masyarakat tidak langsung atau asal menyebar informasi atau apalagi bertindak sesuatu, sebelum mendapat data valid.

Suprapto juga membagikan beberapa tips agar terhindar dari aksi klitih atau kejahatan jalanan, antara lain:

*Pencegahan agar pelajar atau remaja tak jadi pelaku klitih

- Pengawasan dari orang tua.

Suprapto mengatakan orang tua sangat berperan besar untuk mencegah adanya aksi klitih maupun kejahatan jalanan yang dilakukan oleh remaja maupun pelajar. Salah satu caranya adalah tidak memberikan izin anak untuk keluar setelah pukul 21.00.

"Karena kan aksi ini terjadi antara pukul 00.00 sampai 03.00 jadi sebagiknya orang tua mencari kalau sampai jam 21.00 anaknya belum pulang," ujar Suprapto.

*Pencegahan agar tak jadi korban klitih

- Usahakan tak pulang larut malam.

Menurut Suprapto salah satu cara agar tak menjadi korban klitik adalah tidak berada di jalan hingga larut malam.

"Usahakan kalau tidak terpaksa jangan berada di jalan lebih dari pukul 00.00. Sebab aksi ini biasa terjadi antara pukul 00.00 hingga 03.00 dan kalau sangat terpaksa harus di luar rumah hingga larut malam usahakan jangan lewat daerah rawan klitih," ujar Suprapto.

- Jangan lewat jalan yang sulit dipantau.

"Usahakan jangan melewati jalan yang tidak mudah dipantau oleh keluarga atau kerabat jika terpaksa harus keluar rumah hingga larut malam," Suprapto.

- Waspada selalu.

Suprapto mengimbau agar saat berpergian kita selalu waspada terhadap kendaraan yang ada dibelakang kita atau yang dari arah berlawanan.

Menurutnya jika ada kendaraan yang berada dibelakang kita terlalu lama atau seperti mengikuti kita lebih baik berhenti dulu di tempat yang aman dan beri jalan lebih dahulu untuk kendaraan tersebut.

Sedangkan untuk kendaraan yang berada dari lawan arah atau akan berpapasan ke arah kita serta mencurigakan lebih baik menghindarinya seperti putar balik atau masuk gang terdekat.

Baca juga artikel terkait KLITIH atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH