Menuju konten utama

Cara Aman Menikmati Liburan Akhir Tahun 2020 di Tengah Pandemi

Satgas Penanganan COVID-19 menyarankan pada masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan di rumah saja karena pandemi tak mengenal kata libur.

Cara Aman Menikmati Liburan Akhir Tahun 2020 di Tengah Pandemi
Calon penumpang berjalan untuk lapor diri sebelum naik pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (23/12/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Pemerintah telah mengatur mobilitas penduduk yang berlaku selama periode 19 Desember 2020 sampai dengan 8 Januari 2021. Hal ini bertujuan agar tren kenaikan kasus usai liburan akhir tahun 2020 dapat dicegah.

"Hal ini mengingat secara umum, terlihat adanya kenaikan tren kasus COVID-19 saat periode libur panjang, ditambah beberapa negara di benua Eropa dan Asia yang menghadapi ancaman second wave (pandemi)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan pers belum lama ini.

Infografik Cara Aman Menikmati Liburan Akhir Tahun 2020

Infografik Cara Aman Menikmati Liburan Akhir Tahun 2020. tirto.id/Quita

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC mengingatkan bahwa ada potensi terpapar COVID-19 bagi siapa saja yang bepergian di tengah pandemi Corona.

Di mana pun lokasi berlibur atau tempat wisatanya, kata CDC, risiko itu ada, meski pelancong tidak mengalami gejala atau bahkan merasa sehat. CDC mengatakan, "Anda mungkin terpapar COVID-19 selama perjalanan Anda."

Risiko ini bisa berdampak pada keluarga, teman, atau siapa pun itu, khususnya orang-orang berisiko, seperti komorbid dan lansia. CDC mengingatkan, "Anda bisa menular tanpa gejala dan menyebarkan virus ke orang lain."

Ada lima aktivitas bepergian yang memiliki risiko tinggi untuk terpapar COVID-19 menurut CDC, yaitu bepergian ke tempat wisata yang berstatus daerah risiko tinggi; mengikuti pertemuan sosial berskala besar seperti pesta atau pernikahan; menghadiri acara macam konser, parade, atau olahraga; berada di tengah keramaian seperti bandara, stasiun, atau restoran; serta bepergian dengan kapal pesiar.

Cara Aman Menikmati Liburan Akhir Tahun 2020

Satgas Penanganan COVID-19 menyarankan pada masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan di rumah saja dengan keluarga guna mencegah tren kenaikan kasus. Prof. Wiku mengingatkan, "pandemi tak mengenal kata libur."

Namun demikian masyarakat bila memang ada kepentingan mendesak sangat disarankan melakukan screening (pemeriksaan) COVID-19 sebelum berangkat dan sepulang bepergian. "Tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan)," pesan Prof. Wiku.

Dikutip dari Antara, masyarakat disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi daripada memanfaatkan transportasi umum guna menghindari kontak dekat dengan orang lain. Apabila tidak memungkinkan, patuhilah aturan yang ditetapkan pengelola moda transportasi.

PT KAI Daop 1 Jakarta, misalnya, menerapkan lima aturan khusus bagi para calon penumpangnya pada Masa Angkutan Nataru 2020/2021, yakni: menunjukkan surat keterangan rapid test antigen dengan hasil negatif paling lambat 3 x 24 jam atau H-3 sebelum keberangkatan (anak kurang dari usia 12 tahun tidak diwajibkan) atau PCR Swab Tes.

Kemudian, mewajibkan calon penumpang memiliki kondisi sehat tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare dan demam dengan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celcius.

Mereka juga wajib menggunakan masker kain tiga lapis atau masker medis menutupi hidung dan mulut serta menggunakan face shield dari stasiun keberangkatan dalam perjalanan sampai stasiun tujuan dan menggunakan pakaian pelindung (jaket atau lengan panjang).

"Dengan adanya aturan syarat naik KA Jarak Jauh harus menunjukkan hasil rapid test antigen, KAI memberikan kebijakan penumpang bisa membatalkan dan mengubah jadwal dengan tenggang waktu 3 bulan dan tidak akan dikenakan bea," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa dalam siaran tertulisnya belum lama ini.

Yang Dilakukan Saat Bertemu Orang Lain

Dikutip dari Antara, para pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk memakai masker saat berada di tempat umum atau di sekitar orang yang tidak tinggal serumah dengan menjaga jarak secara fisik yakni 1-2 meter. Anda juga harus rajin mencuci tangan.

Penelitian menunjukkan, jika lebih dari setengah dari orang yang bepergian sering mencuci tangan (dengan cara yang benar) maka penyebaran infeksi virus dapat melambat sekitar 70 persen.

Jika akses ke sabun dan air terbatas atau tidak ada, CDC menyarankan untuk menggunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen kandungan alkohol.

Jika Anda perlu menghadiri pertemuan kecil, pastikan Anda dan tuan rumah paham tentang langkah-langkah kesehatan dan keselamatan dari COVID-19.

Dari sisi peralatan makan, mungkin yang terbaik menggunakan piring dan peralatan makan sekali pakai dan mempertimbangkan untuk membawa makanan sendiri daripada berbagi makanan dengan tamu lain.

Kemudian, dari sisi jumlah tamu, idealnya hanya dalam jumlah sedikit dan berasal dari lokasi yang tak jauh dari lokasi tuan rumah, mengadakan acara di luar ruangan tetapi jika di dalam ruangan pastikan lokasinya berventilasi baik.

Penting juga untuk menjaga kebersihan permukaan benda yang biasa disentuh dan hindarilah bernyanyi atau berteriak untuk membatasi emisi partikel ke udara.

Orang yang sedang sakit tidak boleh menghadiri pertemuan dan sebagai gantinya dia bisa mengadakan kumpul-kumpul melalui obrolan video.

-----------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH